Wacana Universitas Negeri Semarang (UNNES) menjadi Universitas Konservasi sudah dicanangkan sejak kepemimpinan Rektor Prof. Dr. Sudiono Sastroatmojo, M.Si.. Beliau menggalakkan budaya jalan kaki dan bersepeda di lingkungan kampus. Tidak hanya sekedar menghimbau tetapi beliau juga memberikan contoh. Seringkali Fenny dan teman-teman berpapasan dengan beliau berjalan kaki mengelilingi kampus atau bersepeda yang berplat nama REKTOR. Langkah ini diikuti pula oleh civitas universitas yang masing-masing juga disediakan sepeda, beberapa diantara lebih menyukai jalan kaki.
Sayangnya contoh yang tidak disertai kebijakan tegas dan fasilitas memadai itu tidak membuahkan kesadaran untuk berjalan kaki atau bersepeda di kalangan mahasiswa. Faktor banyaknya mahasiswa yang memiliki sepeda motor dan tidak adanya larangan menggunakan sepeda motor di lingkungan kampus menjadi penyebab utama.
Sekitar tahun 2010, pihak universitas menyediakan lahan parkir di sebelah gedung BNI yang terletak di pinggir jalan Sekaran. Jalan Sekaran ini membelah lingkungan kampus menjadi dua dan menjadi akses utama dari arah Ungaran, Sampangan dan sekitarnya. Diharapkan para mahasiswa mau menitipkan sepeda motor di parkiran utama dan berjalan kaki atau menyewa sepeda yang disediakan. Rupanya lahan parkir yang seadanya tidak menarik minat mahasiswa. Selang beberapa lama, lahan parkir itu mangkrak dan akhirnya di tutup.
Selang hampir dua tahun sejak kelulusan, baru-baru ini Fenny mengunjungi UNNES untuk legalisir ijazah. Fenny melihat tidak ada sepeda motor lain yang melintas ketika menyusuri jalanan kampus dari arah belakang gedung asrama atlet olahraga UNNES yang merupakan akses jalan pintas dari Srondol. Di depan kampus FH sempat ada petugas keamanan yang melambaikan tangan seolah memberi isyarat larangan namun sepertinya kemudian petugas tersebut memaklumi. Fenny pun melaju kembali ke arah gedung dekanat FMIPA yang menjadi tujuan. Rupanya akses menuju parkiran di sebelah gedung dekanat FMIPA sudah ditutup. Fenny diarahkan menuju parkiran FMIPA yang telah direnovasi sehinggan menjadi lebih luas dan rapi. Dilengkapi dengan akses keluar masuk yang berbeda jalur dan petugas keamanan yang berjaga, lahan parkir menjadi lebih rapi.
Ketika menuju gedung FIP yang terletak bersebarangan dengan gedung FMIPA, Fenny mendapati deretan gedung komersial dari mulai ATM Center, Bank BNI, Minimarket Handayani, beberapa gedung bank dan UNSEC PMW. Di sebelah gedung tersebut terdapat akses menuju gedung parkir bertingkat dengan akses melingkar. Didalamnya berderet rapi kendaraan roda empat dan roda dua.
[caption id="attachment_315890" align="aligncenter" width="300" caption="Lahan Parkir Unnes"][/caption]
Sekembalinya dari gedung FMIPA, Fenny melintasi deretan gedung komersial dari arah depan.
[caption id="attachment_315891" align="aligncenter" width="300" caption="Kawasan Komersial Unnes"]
Terdapat halte yang bagus dan teduh. Beberapa mahasiswa nampak duduk di halte. Tidak lama kemudian melintas bus hitam berlogo UNNES dan aktivitas penumpang naik turun pun terjadi. Berdasarkan informasi dari petugas keamanan, bus UNNES tersebut kini menjadi transportasi utama di lingkungan kampus jika jarak yang ditempuh terlalu jauh dengan sepeda atau jalan kaki. Sayang Fenny lupa menanyakan tentang tarif dan tidak sempat mencoba menaiki bus kampus tersebut.
Setelah merampungkan urusan legasir Fenny kembali menuju tempat parkir Fakultas FMIPA. Terselip rasa bangga bahwa kini visi misi UNNES menjadi Universitas Konservasi telah mencapai hasil yang menggembirakan. Suasana yang lebih teduh, rindang dan minim polusi udara maupun suara dari kendaraan bermotor kini dapat dinikmati di lingkuangan kampus. Salut dengan Prof Dr Fathur Rokhman MHum selalu Rektor UNNES yang mau meneruskan estafet kebijakan Rektor UNNES sebelumnya. Salam KONSERVASI, UNNES SUTERA !!!
[caption id="attachment_315892" align="aligncenter" width="300" caption="Penulis dan Gasebo Kenangan FMIPA"]