Luangkan waktu setiap hari untuk merenung dan me-refleksikan diri tentang apa yang sudah kita lakukan pada hari ini. Ambil momen tersebut untuk bersyukur atas nikmat Tuhan yang diberikan kepada kita. Berhenti sejenak dan tarik nafas, hal yang simple tetapi membuat kita lebih lega.
5. Menghargai Proses
Hasil akhir tidak akan terjadi tanpa adanya proses yang dilalui, maka proses memiliki peranan penting untuk kita hargai kehadirannya. Bagaimana jalan kita meraih sesuatu, apa yang harus kita lalui di depan, dan lain sebagainya. Kalau-pun gagal di akhir, tidak lantas menyalahkan proses tersebut, tetapi bisa dijadikan bahan refleksi apa-apa saja yang perlu diperbaiki dan dirubah agar menjadi lebih baik lagi.
6. Berkeliling di Alam
Kegiatan mendaki gunung menjadi popular sejak adanya film "5 cm" yang diperankan oleh Pevita Pearce, Saykoji dkk. Film tersebut membangkitkan jiwa anak-anak muda untuk melakukan pendakian gunung, terutama ke gunung semeru. Namun, yang dimaksud dengan "berkeliling di alam" tidak serta merta memaksa kita untuk menjadi pendaki gunung, tetapi memberikan kita alternatif bahwa dengan berjalan-jalan di alam bisa membantu menciptakan ketenangan dan kebahagiaan. Alam yang diciptakan oleh Tuhan ini patut kita nikmati bersama, hidup berdampingan dengannya akan menjadi nilai kebahagiaan tersendiri sebagai manusia sejati.
Perlu diingat, slow living adalah menghargai perjalanan hidup dan mencari keseimbangan, bukan tentang menolak mencapai sesuatu. Keseimbangan hidup ini bisa ditemukan berdasarkan nilai dan prioritas hidup yang kita pilih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H