Mohon tunggu...
Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis

Penyuka warna biru yang senang menulis || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Weekend Ceria ke Museum Satriamandala bersama Komunitas KETAPELS dan LADIESIANA

13 Oktober 2024   15:49 Diperbarui: 13 Oktober 2024   16:29 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Weekend itu adalah hari libur memang harus dimanfaatkan untuk hal yang membuat ceria dan bahagia. Apalagi bisa pula sekaligus untuk jalin silaturahmi dan punya teman baru. Itulah yang saya lakukan di weekend ceria ini, bareng Komunitas Kompasiana KETAPELS (Kompasianer Tangsel Plus) berkolaborasi dengan LADIESIANA (komunitas Kompasianer Perempuan) ke Museum Satriamandala pada 12 Oktober 2024 kemarin, dalam rangka HUT TNI dan Hari Museum Nasional.

Perjalanan Saya ke Lokasi

Saya berangkat dari rumah sekitar pukul setengah 8 pagi menggunakan angkot menuju Stasiun Klenderbaru. Ketika sampai di Stasiun Manggarai, saya transit untuk berpindah kereta ke arah Bogor guna turun di Stasiun Cawang.

Sampai stasiun Cawang, saya lanjut berjalan menaiki eskalator berganti moda transportasi bus Transjakarta. Stasiun Cawang ini terintegrasi dengan halte busway Cawang Cikoko dan stasiun LRT Cawang.

Nah, pas di halte busway Cawang Cikoko saya bisa naik Transjakarta koridior 9, 9A maupun 9C. Ketiganya bisa menuju Museum Satriamandala karena melalui halte Transjakarta Denpasar. Halte ini dulunya bernama Halte BPJS Jamsostek. Bisa juga sih turun di halte Widya Candra (dulunya bernama Gatot Subroto LIPI).

dokumentasi dan kolase by FenniBungsu
dokumentasi dan kolase by FenniBungsu

Saya berjalan kaki bareng Kak Emma sekitar 4 menit dari halte Transjakarta Denpasar ke Museum Satriamandala. Alhamdulillah sampai di Lokasi sebelum jam 10 pagi. Ternyata Kak Denik Erni, punggawa KETAPELS sudah datang lebih dulu. Lalu kemudian disusul oleh Kak Inna.

Sambil menunggu teman-teman yang lain tiba, kami pada sibuk mengabadikan momen di museum yang berlokasi di jalan Gatot Subroto No.14 Jakarta Selatan ini.

area depan Museum Satriamandala (dok. FenniBungsu)
area depan Museum Satriamandala (dok. FenniBungsu)

Kenal Lebih Dekat Museum Satriamandala

Museum Satriamandala resmi dan dibuka pada tanggal 5 Oktober 1972. Kalau dari tanggalnya, bertepatan dengan HUT TNI (Tentara Nasional Indonesia). Dari halaman depan museum tampak pesawat, kapal, dan helikopter.

Saat akan masuk ke dalam, kita harus menunjukkan tiket. Oh iya, tiket masuk ini dapat dibeli secara on the spot sebelum memasuki area museum, dengan harga Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 2.500 untuk anak-anak.

Di bagian dalam museum, kita akan melihat teks Proklamasi, daftar nama presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Lalu masuk lebih dalam ke diorama 1 dan seterusnya yang akan mengajak kita menuju masa-masa revolusi.

dokumentasi FenniBungsu
dokumentasi FenniBungsu

Masuk lebih dalam akan banyak lagi wawasan yang kita dapatkan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Ada pula di sini tanda pangkat, para jenderal (hemmm, ada yang tahu siapa saja?), peta sejarah nusantara, ruang senjata, kendaraan (darat, laut, udara), pangkat TNI, dan masih banyak lagi.

Saat melihat koleksi dan membaca keterangan sejarahnya, jangan lupa juga untuk memerhatikan petunjuk aturannya ya, misalnya tidak boleh naik ke peralatan perang seperti tank atau meriam. Nah, kalau dirincikan di area Museum Satriamandala terdapat Taman Soekarno, Taman Dirgantara, Plaza Sudirman, Taman Sejarah, Pojok Baca Perpustakaan TNI, Plaza Satriamandala, Kampoeng Djoeang.

Museum Satriamandala ramah untuk rekan-rekan disabilitas karena terdapat akses masuk yang memudahkan. Di sini juga tersedia fasilitas:

  • ruang parkir, semisal kita datang dengan kendaraan pribadi.
  • sentra kuliner, terdapat di area depan museum.
  • toilet.
  • tempat sampah, memudahkan kita untuk selalu menjaga kebersihan.
  • mushola Al-Fitri sehingga kita tidak tertinggal waktu solat.
  • ruang terbuka hijau.

Museum Jadi Sarana Menyenangkan Tambah Wawasan

Waktu pun menunjukkan hampir jam 12 siang. Saya, Kak Denik Erni (perwakilan KETAPELS), Kak Riap Windu (perwakilan LADIESIANA), Kak Emma, Kak Inna, Kak Inong, dan Kak Zahra berkumpul di samping mushola, untuk ngobrol sejenak dan berkenalan. Lepas sharing asik, kami pun melakukan aktivitas penting yang tidak boleh terlewatkan yaitu foto bareng, heheh.


Dari kegiatan singkat sarat makna ini, jadi terbesit bahwa museum memang cocok menjadi sarana menyenangkan untuk menambah wawasan. Apalagi sekarang ini museum dilengkapi dengan ruang terbuka hijau, serta memiliki cahaya penerangan yang terang sehingga membuat nyaman dan menjadi rekomendasi wisata edukasi menyenangkan bersama teman maupun keluarga. Dirgahayu TNI Republik Indonesia (5 Oktober) dan Selamat Hari Museum Nasional (12 Oktober) ^_^.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun