Bagaimana rasanya seorang newbie, junior, pemula, anak bau kencur, atau apapun sebutannya, ketika mendapat suntikan semangat dari seniornya? Pasti mengesankan, bukan?
Yups, suntikan semangat itu bisa berupa apa saja hal-hal yang positif. Salah satu contohnya adalah, ketika membuat artikel mendapat sambutan rating dan komentar yang manis dari yang peringkat maestro. Sesuatu rasanya, karena menjadi pelecut buat rajin menulis, walau ya tetap ketekunannya masih minim, hehe (maafkeun).
Siapakah gerangan peringkat Maestro yang Fenni Bungsu maksud?
Beliau adalah Opa Tjiptadinata Effendi. Nah sebagai rasa syukur saya karena suntikan semangat tersebut, saya pun ingin mengungkapkannya melalui tulisan ringan ini.
Perkenalan Singkat Saya dengan Opa Tjiptadinata Effendi dan Oma Helena Roselina
Saya lupa persisnya di tanggal, bulan, dan tahun berapa (karena saya harus scroll lebih jauh di blog Kompasiana, hehe). Ingatnya level saya saat itu masih pemula atau junior gitu deh. Tak lama setelah saya unggah dan tayang sebuah artikel, selang beberapa menit kemudian, terbitlah rating dan komentar dari akun kompasiana bernama Tjiptadinata Effendi. Penasaran, saya pun stalking akun tersebut, yang ternyata beliau ini levelnya jauh di atas saya.
Uniknya, beberapa hari kemudian saya pun kembali mengunggah artikel, yang tak diduga memberikan rating dan komentar, menggunakan akun kompasiana bernama Roselina Tjiptadinata. Lagi, rasa kepo saya sebagai stalker membuat terkejut dengan akun tersebut, yang merupakan pasangan cantik dari Opa Tjiptadinata Effendi.
"Wuaaahh, keren kali saya yang newbie ini mendapat apresiasi manis dari couple goals," pikir saya.
Momen apik pun datang di kala masih musim pandemi. Namun kala itu, sudah diperbolehkan untuk berkumpul meski masih terbatas dan harus tetap menggunakan masker. Tanggal 20 Agustus 2022, saya datang ke Perpustakaan Nasional Medan Merdeka untuk menghadiri Hari Ulang Tahun yang ke-2 YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan), yang bertajuk kopi darat dengan mengundang kompasianer dan penulis buku YPTD.
Saya hanya bisa melihat dari kejauhan goals couple yang penuh semangat itu. Ada rasa sungkan untuk mendekat, karena sudah banyak yang orang yang berdatangan untuk menyapa Opa dan Oma. Bahkan hingga acara usai pun, kesempatan tersebut belum menghampiri, ataupun untuk wefie bareng. Semoga pada kesempatan berikutnya bisa terwujud.
Namun, rasa hormat dan kagum pada goals couple ini tidak surut, apalagi urusan humble-nya Opa dan Oma yang mau mengunjungi artikel (blogwalking) kepada siapa saja tanpa memandang, "Apa peringkat akunmu?"