Mohon tunggu...
Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis

Penyuka warna biru yang senang menulis || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Hajjan: Petualangan Hidup Sang Joki Unta yang Sarat Makna

30 September 2024   15:06 Diperbarui: 30 September 2024   15:10 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ghanem diperankan oleh Azzam Alnemari (dok. IMDb)

Apakah kamu pernah menjadi joki unta atau Hajjan ( dalam bahasa Arab)? Atau menonton balapan unta baik secara langsung maupun melalui live streaming?

Hemm, kalau sudah membicarakan tentang unta, maka yang terpikirkan langsung adalah negara jazirah Arab. Unta tak hanya dijadikan sebagai alat transportasi semata, tetapi juga kerap digunakan sebagai hewan pacuan, seperti kudu dan sapi. Hal tersebut saya ketahui melalui salah satu film, yaitu Hajjan. Berikut sinopsis dan ulasan film Hajjan.

Jalan Cerita Film Hajjan

"Unta dikagumi oleh tuannya." Syair yang disenandungkan di tengah kondisi sekarat unta kesayangan Matar (Omar Alatawi).

Unta itu pun tidak dapat diselamatkan. Kakaknya, Ghanem (Azzam Alnemari) menawarkan agar Matar mencoba menaiki unta yang lain, Hofira. Matar mengikuti nasihat tersebut.

Ghanem diperankan oleh Azzam Alnemari (dok. IMDb)
Ghanem diperankan oleh Azzam Alnemari (dok. IMDb)

Ghanem juga menyarankan Matar untuk datang ke Pertandingan Desa. Di sana, Ghanem sebagai hajjan dengan nomor punggung 6. Hanya saja, di pertandingan tersebut, hadir pula Jasser (Abdulmohsen Alnemr), pemilik unta yang kerap memenangkan pertandingan. Ia memiliki joki bernama Majd (Tulin Essam) yang unik dengan syal berwarna keemasan.

Saat balapan berlangsung, Ghanem sementara berada di posisi pertama. Jasser yang sering bermain curang telah meracuni para jokinya untuk menggunakan segala cara mengalahkan para joki, demi mendapatkan posisi pertama, dan hal tersebut dijalankan oleh Majd dengan sengaja menjatuhkan Ghanem.

Matar yang menyaksikan secara langsung Ghanem dijatuhkan, lagi-lagi harus menahan kepedihan karena Ghanem pun tewas terinjak oleh unta para joki naungan Jasser. Namun, Matar tidak bisa berbat banyak. Hanya lara hati dan rasa kesal kepada Jasser.

Matar bersama Hofira (dok. IMDb)
Matar bersama Hofira (dok. IMDb)

Kondisi Matar sebagai yatim piatu, mengakibatkannya untuk berada di bawah pengasuhan kedua pamannya yaitu Muttaq dan Brik. Sedangkan, Hofira, sang unta akan dijual. Namun, Matar melakukan negosiasi untuk mengikuti balapan berikutnya, yaitu Pertandingan Bakat. Kedua pamannya itu menyetujuinya dengan catatan Matar harus menjadi juara pertama.

Dengan menggunakan nomor punggung 6, Matar sebagai hajjan melesat dengan baik. Meski di garis finis Matar hanya berada di tempat kedua, sedangkan unta milik Jasser berada di urutan pertama, tetapi Matar yang menjadi bintangnya di sana, sebagai hajjan pendatang baru.

Kemenangan Matar sebagai juara kedua tidak membuat senang Muttaq dan Brik, karena Hofira harus dijual dan disembelih. Dan tak disangka sang unta tersebut dijual kepada Jasser. Mengetahui hal tersebut, Matar akan membawa kabur Hofira, tetapi ditahan oleh Jasser.

Jasser melakukan penawaran bahwa Matar bisa balapan dengan Hofira pada Pertandingan Safwa, yaitu pertandingan besar yang ditunggu-tunggu para pemilik unta, karena sang pemenang akan mendapatkan gelar Al-Namous.  Hanya saja harus unta milik Jasser, yaitu Majd yang bisa menang, bukan unta milik Matar. Bagaimana cara Matar menghadapi siasat licik yang disarankan Jasser?

ilustrasi poster film Hajjan di JWC 2024 (dok. KlikFilm)
ilustrasi poster film Hajjan di JWC 2024 (dok. KlikFilm)

Film Hajjan: Sarat Makna Kehidupan

Film yang berdurasi 127 menit ini, hadir pada momen Jakarta World Cinema 2024, yang dapat disaksikan secara online (platform OTT). Saya tertarik menonton film yang disutradarai oleh Abu Bakr Shawky sekaligus salah satu penulis film ini, karena pernah menonton tentang film balapan unta meski dengan kisah dan sutradara yang berbeda yaitu film Princes of the Desert.

Film menggunakan bahasa Arab ini, berlatarkan gurun pasir, dan memang syuting mereka di negara Arab dan Mesir, salah satunya di Tabuk, di pantai Laut Merah Arab. Ciamiknya menghadirkan para cast yang apik memerankan karakter masing-masing, misalnya karakter Matar yang bisa begitu menyayat hati tatkala sunyi melanda hidupnya pasca meninggalnya Ghanem.

Abdulmohsen Alnemr berperan sebagai Jasser, di tengah lokasi syuting film Hajjan (dok. IMDb)
Abdulmohsen Alnemr berperan sebagai Jasser, di tengah lokasi syuting film Hajjan (dok. IMDb)

Begitu juga karakter mengesalkan dan serakah seorang Jasser, bawaannya pengen getok, eh, wkwkwk. Namun ada hal lucu sih, pas si Jasser ini gak bisa masuk dan duduk satu ruangan bareng petinggi sang pemilik unta, bikin bahagia hati Nah kan, sombong sih, ehehe, nggak bisa duduk bareng petinggi kan, hihi.

Maklum aja, kalau udah tentang petinggi dan pemegang kuasa di balapan unta ini, ruangan duduknya itu eksklusif bisa memantau dari monitor dan dari atas. Beda dengan pelatih unta, yang harus ikut berdampingan dengan para joki unta saat balapan, di luar lintasan.

poster film Hajjan (dok. IMDb)
poster film Hajjan (dok. IMDb)

Secara garis besar, film Hajjan yang rilis pada tahun 2023 ini menarik untuk disaksikan karena sarat makna, beberapa diantaranya adalah bagaimana memperlakukan unta sebagai makhluk hidup, kejujuran dalam kehidupan termasuk jujur dalam arena balapan, serta cara berkasih sayang antara sesama umat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun