Selain antisipasi terhadap rabies, dan juga melakukan vaksinasi pencegahan penyakit PMK (penyakit Kuku dan Mulut) yang sedang mewabah, drh Fahri juga menerangkan bahwa perlunya kewaspadaan bagi pemilik hewan ternak terhadap penyakit-penyakit yang bisa menjangkiti hewan ternak tersebut, misalnya:
- BEF (demam 3 hari), penyebabnya virus yang ditularkan oleh lalat
- Kembung/tympani/bloat, penyebabnya adalah manajemen pakan dan penumpukan gas berlebihan.
- Pnemonia (cairan yg menumpuk di paru-paru), penyebabnya bakteri.
- Keracunan makanan
- Kurangnya kalsium dalam darah.
- Jembraba disease (penyebab virus menyerang ternak sapi khusus sapi Bali), dan LSD (Lumpy skin desease) penyebab virus menyerang seluruh ternak di tandai dengan melepuhnya bagian kulit.
Â
Batu Sandungan yang Menjadi Jalan ke Masa Depan
Awal mula suatu hal, tentunya tidak akan mudah untuk menerima. Mungkin saja ada yang tidak peduli. Malas menanggapi. Belum lagi infrastruktur di lokasi yang kurang memadai. Hal ini dirasakan oleh drh. Fahri, khususnya terkendala bahasa. Ia yang asli dari Aceh Tengah (gayo) harus beradaptasi dengan mayoritas Jawa dan suku asli setempat. Namun kesabaran dan kegigihannya pun membuahkan hasil, masyarakat pun menerimanya sebagai dokter hewan di sana.
"Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, peternak dapat menilai sendiri ternaknya sehat atau sakit. Jadi bisa langsung memberikan kabar terkait pengobatannya. Sehingga ternak maupun hewan kesayangan mendapatkan perawatan yang tepat sebelum penyakitnya lebih berat." ujarnya.
Terlebih lagi berkat apresiasi Satu Indonesia Awards tahun 2021 yang diraihnya, drh Fahri makin percaya diri.
"Ya gak nyangka aja, Setidaknya usaha saya tidak sia-sia. Lewat apresiasi ini saya lebih percaya diri dan semangat dalam menjalani aktivitas pengobatan dan penyuluhan kesehatan hewan."
Â
Farvisa Vet untuk Kini, dan Masa yang Akan Datang
"Keberhasilan bukanlah milik orang pintar, keberhasilan adalah kepunyaan mereka yang senantiasa berusaha." - BJ Habibie
Kutipan dari mendiang BJ Habibie, mantan Presiden RI ketiga, menjadi kekuatan untuk kita, bahwa untuk menjadi berhasil atas suatu hal diperlukan usaha keras. Mungkin tidak cukup sekali dalam berusaha, melainkan dibutuhkan kesabaran untuk menjawabnya. Seperti itu pula, perjalanan drh. Fahri melalui Farvisa Vet yang terus bersemangat mengabdikan keilmuannya untuk masa depan negeri ini, khususnya di wilayahnya bertugas yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, agar hewan ternak dan hewan kesayangan tetap terawat dalam kondisi prima.
Apalagi siapa sangka bahwa Farvisa Vet ini bukan sekadar nama tanpa arti, tetapi terinspirasi dari dirinya bersama sang isteri yang sama-sama penyayang hewan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!