Mohon tunggu...
Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis

Penyuka warna biru yang senang menulis || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Empat Hal Responsible Tourism yang Harus Dimiliki Seorang Wisatawan

17 April 2023   18:38 Diperbarui: 17 April 2023   18:44 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun bunga Amaryllis rusak yang terinjak pengunjung (dok. https://travel.kompas.com)

Sebentar lagi lebaran, kamu siap mudik atau berwisata ke mana nih gaes? Lalu wisatanya di dalam atau luar negeri?

Nggak perlu pusing-pusing, di Indonesia aja juga banyak nih yang bikin gereget untuk dijadikan sebagai destinasi wisata. Setidaknya ada 2.500 lebih obyek wisata komersial di Indonesia tahun 2020 (sumber: databooks). Dengan yang terbanyak adalah 1003 daya tarik wisata buatan dan 651 daya tarik wisata alam. Menarik, bukan?

Jumlah objek daya tarik wisata Komersial di Indonesia menurut Jenis Wisata (2020) - dok. databooks
Jumlah objek daya tarik wisata Komersial di Indonesia menurut Jenis Wisata (2020) - dok. databooks

 

Kekayaan nusantara dengan aneka pariwisatanya ini menarik perhatian kita untuk berkunjung, entah itu dalam rangka liburan, maupun studi dalam meneliti suatu hal. Di sinilah, pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism dapat memberikan dampak positif bagi tempat wisata setempat, seperti perekonomian yang meningkat dan terbukanya lapangan kerja. Namun, pemanfaatan ini haruslah didukung tidak hanya sustainable tourism saja, tetapi juga dengan responsible tourism.

Tentang Responsible Tourism

Merangkum dari laman Integotravel, responsible tourism adalah dapat berarti pariwisata yang bertanggung jawab untuk lingkungan dalam pemanfaatannya yang berkelanjutan, komunitas lokal ikut terlibat dalam industri pariwisata, serta bertanggung jawab memperhatikan keselamatan dan keamanan pengunjung dan pemerintah, karyawan, pengusaha, serikat pekerja, dan komunitas lokal.

Ini Responsible tourism dari Kita sebagai Wisatawan

Responsible tourism atau pariwisata yang bertanggung jawab melibatkan semua pihak dari tempat wisata tersebut, para stakeholder, pemerintah daerah setempat, serta wisatawan yang berkunjung. Kesemuanya ini saling berkaitan satu sama lain, karena dapat memberikan dampak jangka panjang untuk kelangsungan pariwisata. Khusus buat kita sebagai seorang traveler atau wisatawan, hendaklah bisa bertanggung jawab ketika berkunjung dengan memperhatikan hal-hal berikut:

Kebun bunga Amaryllis rusak yang terinjak pengunjung (dok. https://travel.kompas.com)
Kebun bunga Amaryllis rusak yang terinjak pengunjung (dok. https://travel.kompas.com)

A. Tidak Meninggalkan Jejak Negatif

Ke mana pun perginya, urusan membuang sampah adalah urgenitas yang sudah sepantasnya tidak terlupakan. Saat kita datang ke suatu tempat wisata dalam keadaan bersih, maka ketika pergi pun juga haruslah dalam keadaan yang sama bersihnya. Jangan tinggalkan jejak negatif di sana. Apalagi sampai menginjak-injak rumput atau tanaman yang membuat rusak dan layu. Coba bayangkan, ketika ada yang berkunjung ke rumahmu lalu meninggalkan jejak negatif, bukankah kamu akan marah?

B. Jaga Jarak dari Satwa Apapun ketika Berkunjung Wisata 

Destinasi wisata menghadirkan banyak hal yang memanjakan mata. Tempatnya yang indah, tanamannya yang asri, serta para satwa yang memberikan kita pengetahuan bagaimana habitat mereka tinggal. Oleh karenanya, hendaklah kita jangan memberi makan satwa sembarangan. Biasanya ada pelarangan berupa papan pengumuman agar tidak terlalu dekat dengan satwa tersebut. Hal ini tidak hanya untuk melindungi diri kita saja, tetapi juga satwa tersebut yang merasa terganggu akan kehadiran kita bila berjarak sangat dekat. Apalagi sampai berani berswa foto terlalu dekat dengan hewan tersebut. Kasihanilah mereka. Lindungi diri dan satwa tersebut, yuk bisa yuk!

C. Lebih Teliti Saat Membeli Souvenir

Lepas berwisata hal menarik yang biasanya kita lakukan adalah membeli cenderamata. Ada banyak buah tangan yang bisa kita beli dan bawa pulang berupa makanan, gantungan kunci, tas slempang, gelas mug, tumbler, dan sebagainya. Penting untuk diteliti saat membeli souvenir dengan memerhatikan apakah souvenir tersebut berasal dari hewan maupun tumbuhan yang terancam punah atau tidak. Jangan sampai kita terlanjur membeli karena berarti kita pun telah berkontribusi dalam kepunahannya, bukan?

D. Promosi Sekaligus Edukasi melalui Blog maupun Media Sosial 

Media sosial dan blog menjadi sarana yang memudahkan siapa saja dalam mempromosikan sesuatu. Ini pun bisa menjadi langkah kita pasca berwisata untuk memberikan ulasan terhadap tempat wisata tersebut sehingga akan membuat Bangga Berwisata di Indonesia, sekaligus mengedukasi para pembaca yang memungkinkan akan berkunjung ke sana, akan hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Ilustrasi Wisata Indonesia (dok. Pixabay/k_natalia)
Ilustrasi Wisata Indonesia (dok. Pixabay/k_natalia)

Bagaimana kamu siap untuk responsible tourism yang Bangga Berwisata di Indonesia? Yuk, kita lakukan agar pariwisata kita berkelanjutan dan tetap terjaga keindahannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun