Namanya bepergian alias mudik, bisa saja waktu yang kamu butuhkan lebih dari 3, 5 bahkan seminggu. Otomatis rumah yang akan kamu tinggalkan akan kosong selama kepergian itu. Di sinilah perlu antisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan dengan memberikan informasi kepada tetangga depan - belakang-samping kanan dan kiri bahwa kamu mudik. Selain itu, infokan juga kepada petugas sekuriti komplek dan ketua RT berapa lama kamu akan mudik. Dengan begini, perjalanan mudik kamu akan lebih tenang, karena rumah yang sementara kamu tinggalkan ada yang menjaga dan terpantau dalam pengawasan yang tepat.
Rasa Takut dengan Hujanan Pertanyaan
Namanya merantau, lalu kembali ke kampung halaman dan akhirnya berjumpa lagi dengan saudara pastinya akan banyak hujanan pertanyaan, "Kapan?": kapan lamaran, kapan nikah, kapan kerja, kapan punya anak, kapan tambah anak cowok/cewek, kapan punya mantu, kapan punya cucu, kapan naik jabatan, kapan naik gaji, kapan anaknya sekolah, dan kapan -- kapan seterusnya.
Kalau masih ada rasa takut dalam diri dengan pertanyaan si "Kapan?" tersebut, sebaiknya pertimbangkan lagi olehmu untuk mudik. Bila memang belum sanggup maka urungkan dulu. Tunggu sampai diri kamu benar-benar siap. Jangan sampai tiket mudik sudah di tangan, tetapi kamu batal untuk pergi karena masih ada rasa Takut dengan Hujanan Pertanyaan.Â
Mudik sejatinya untuk berkumpul dengan keluarga, kangen-kangenan. Bukan untuk menjadi keteledoran, kepanikan maupun kecemasan.
Mudik semestinya menjadi ajang silaturahmi.
Penyatuan keluarga yang sudah lama tak bertemu kembali.
Jadikan mudik sebagai jembatan dalam mengarungi kehidupan.
Maka siapkan diri kamu untuk dapatkan yang gratis, aman, dan nyaman.
Lakukan perjalanan mudik selamat pulang pergi dengan penuh kebahagiaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI