Dari situlah memang penting untuk pandai memilih provider internet yang bisa memenuhi rutinitas sehari-hari. Sebagaimana yang saya rangkum dari laman Media Indonesia, bahwa harus cerdas pilih Provider Terbaik dan tidak terpengaruh dengan promo murah kecepatan tinggi yang kedepannya dapat membuat kecewa, lantaran tidak sesuai dengan kenyataan.
Masih bersumber dari laman Media Indonesia, diterangkan pula bahwa rata-rata kecepatan up-load di Indonesia dirilis oleh Ookla dari Indonesia Mean Speeds -- December 2021 yaitu mencapai 19,7 Mbps & download-nya 30,7 5 Mbps, dengan rasio upload: download = 1 : 2. Dan untuk rata-rata latency-nya sebesar 17,0 ms.
Latency merupakan waktu yang diperlukan dalam pengiriman suatu data hingga ke tujuan. Ini menjadi pengukuran penting terkait internet, karena dapat memberikan pengalaman menarik bagi gamers, atlet e-sport, dan bagi kita yang sering menggunakan aplikasi meeting online. Latency diukur 6 dalam satuan milisecond (ms), dengan bagusnya itu makin mendekati angka nol.
Pada awal Februari lalu, Enciety merilis data tentang kecepatan download berdasarkan direct observation di Jakarta, dengan urutan paling cepat hingga terbawah sebagai berikut:
- IndiHome, yang dominan pelanggannya masih berlangganan paket 20 Mbps ke bawah, sehingga pelanggan akan mendapatkan rata-rata kecepatan download 20,6 Mbps dengan throughput 103%.
- Untuk pengguna paket 50 Mbps MyRepublic, konsumennya akan mendapatkan rata-rata kecepatan download 44,2 Mbps dengan throughput 88%.
- Sedangkan pengguna paket 85 Mbps Biznet, rata-rata pelanggan akan mendapatkan kecepatan download sebesar 30,2 Mbps dengan throughput 36%.
Sebagai informasi Enciety Business Consult merupakan lembaga konsultan bisnis yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Lembaga yang concern dengan analisa ini menyajikan ulasan lengkap dengan data dan survey baik untuk bidang teknologi, market, maupun gaya hidup. Analisa tersebut, kerap dijadikan pedoman dan panduan oleh berbagai perusahaan.
Riset lain dari Enciety Business Consult mengenai Quality of Service (QoS) provider fixed broadband, yang dilakukan melalui Direct Observation di 8 kota di Indonesia, yaitu Bandung, Balikpapan, Denpasar, Jakarta, Medan, Makassar, Semarang, dan Surabaya, hasilnya adalah throughput performance paling baik ditempati pertama oleh IndiHome (102%), MyRepublic (96%), CBN (84%), Oxygen (82%), dan Firstmedia (80%). Sedangkan urutan terakhir yakni 33% ditempati oleh Biznet.
Data yang menarik di atas, memang tepat diraih oleh IndiHome yang memiliki jaringan internet terbaik yang kecepatannya dapat ditambah (Speed on Demand) sesuai kebutuhan hingga 100 Mbps. Apalagi sebagai provider terbaik, IndiHome sangat mendukung masyarakat dengan jaringannya yang stabil, sehingga penggunaan internet bersama anggota keluarga lainnya tidak akan terganggu.
Maklum saja, di tengah meningkatnya kasus varian Omicron aktivitas bekerja di kantor dan sekolah kembali dijalankan secara daring dari rumah. Tentunya penggunaan internet menjadi faktor krusial yang harus diperhitungkan. Kestabilan jaringan internet dalam satu rumah, dapat terjawab dengan tepatnya pemilihan paket berlangganan, sehingga akan tepat juga total bandwith yang dibutuhkan.
Seperti yang pernah saya rasakan di bulan Desember tahun 2021 lalu, saat akan mengunggah konten video short ke YouTube, saya harus fokus untuk tidak berpindah aplikasi dulu sampai konten selesai di upload. Memang membutuhkan waktu yang lumayan lama. Namun tidak terlalu diambil pusing, karena stabilnya jaringan internet.
Hasilnya memuaskan juga, karena video short dapat diunggah dengan baik. Sehingga dampaknya baik buat saya yaitu mendatangkan view yang memukau juga, bisa sampai 900 lebih. Padahal kontennya saat itu belum sempat saya share ke mana-mana. Mungkin kalau saya rajin share, bisa ribuan hehe.