lima huruf yang selalu saja hinggap.
Entah dari mana datangnya,
kapan tibanya,
bagaimana caranya,
dan pada siapa saja.
Â
Malas,
kumohon..hilanglah,
pergi saja sana..
jangan tabur itu diragaku, dia dan mereka.
Â
Malas,
kenapa kau terus saja mengikuti?
Perlahan rasa semangat diri ini turun...
lemah, bahkan tidak ingin berbuat apa-apa.
Â
Tidak!!
Kembalikan jiwa yang penuh semangat itu,
tubuh yang selalu pantang menyerah,
Â
Bangun!!Â
Bangkitkan lagi!!
hilangkan itu,
bungkam rasa itu,
ubahlah dan balikkan lima huruf itu,
dengan menebarkan salam.
***
Â
Jakarta, fenni bungsu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H