Disini, disini, disini.
Ditanah ini, dulu kuhabiskan setiap sore hari.
Bersama teman atau sendiri.
Ditanah ini, dulu aku bermain bersama teman -temanku.
Berteman burung yang bernyanyi.
Didahan pohon yang menari.
Kekanan dan kekiri tiada henti.
Â
Sampai di hari aku harus pergi.
Entah kapan aku kembali.
Â
Bertahun -tahun aku pergi.
Akhirnya aku bisa berjalan kembali.
Bayangku melayang, rindu akan mereka mulai meradang.
Â
Teman temanku sebagian sudah pergi, jadi TKI.
Sebagian masih disini, berdagang atau jadi petani.
Â
Tetapi aku kecewa, tempat bermain kami telah raib.
Pohon -pohon rindangnya hilang.
Tergantikan oleh  angkuhnya bangunan -bangunan tinggi menjulang.
Apakah negeri ini hanya akan menjadi, hutan beton dan besi?.
Gunung Lawu. 24 februari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H