Mohon tunggu...
Fenindha Enggar
Fenindha Enggar Mohon Tunggu... -

Fenindha Enggar | Telkom Applied Science School,Telkom University Bandung

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

My New Challenge... Distance

29 April 2014   23:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:03 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

My New Challenge .. Distance

Jam dinding menunjukan pukul 08.00 tepat saat aku membuka kedua mataku dan terduduk sejenak diatas kasur. Mataku menyisir seluruh kamarku,sampai pada sebuah titik mataku terhenti melihat map kelulusan SMA ku yang kuletakan di atas meja belajarku.map berwarna biru tua,didalamnya terdapat dokumen-dokumen kelulusanku,rapor.aku berfikir,kemana aku akan melanjutkan hidup ini?

Ketukan nenek di pintuku membuyarkan lamunanku.ya memang aku tinggal dengan kedua kakek dan nenek dari ayahku.terlalu rumit untukku tinggal bersama orang tua ku yang sudah bercerai 6 tahun lamanya.ayahku sibuk dengan urusan kantornya,dirumah pun tidak ada siapapun yang bisa ku ajak bicara,kalaupun ada hanya adikku yang lebih suka berbicara dengan PSPnya.ayahku tinggal berdua dengan adik lelakiku yang duduk di bangku SMP.ditambah 2 pembantu yang tidak kuhitung sebelumnya.jadi satu rumah terdapat 4 orang.melihat keadaan rumah yang tidak mengasyikkan jadi,aku putuskan untuk tinggal bersama kakek nenek ku.hitung-hitung ibadah ,membantu dua orang yang sudah tua renta.”ya nek! Sebentar lagi aku keluar” teriakku menjawab ketukan nenekku.”jangan terlalu lama dikamar! Sarapanlah,supaya kmau tidak lemas!” kata nenekku diambang pintu.aku turun dari tempat tidur,berjalan keluar kamar.kubuka pintu kamarku,nenek dan kakek sudah duduk bersama di meja makan,keduanya terdiam hanya bola matanya yang berbicara di depannya sudah tertata rapi piring dan mangkuk berisikan hidangan pagi,menungguku untuk makan bersama.”nek,aku bahkan belum mandi.haruskah aku makan sekarang juga?” tanyaku dengan menaikkan alis.nenekku tersenyum,”baiklah kamu mandi dulu.setelah itu bergabunglah bersama kita untuk makan pagi”.aku hanya menjawab dengan senyum simpul dibibirku.dengan bergegas aku menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

“Menurutmu apa yang harus dilakukan venesa sekarang? apakah kerja? Atau melanjutkan studi nya untuk mendapatkan gelar sarjana?”nenekku menatap mata kakekku lekat-lekat.”menurutku,lebih baik dia melanjutkan studinya.anak lulusan SMA,bekerja mau jadi apa? jaman dulu saja mencari pekerjaan sulit.apalagi sekarang?”kakekku menjawabnya dengan tatapan kosong.”lantas,kemana kita harus mengkuliahkannya?” kali ini nenekku berkata dengan memandang kebun diluar jendela.”soal itu harus dibicarakan oleh ayahnya.bagaimanapun sibuknya,venesa adalah anaknya.dia yang harus menentukan dimana venesa akan melanjutkan studinya.kakek sudah lapar,kenapa lama sekali anak itu mandi?”kakekku meminum tehnya mulai dingin.”mandi lama itu baik kek.”tiba-tiba aku datang menghampiri mereka berdua dimeja makan dengan handuk di kepalaku.”apa-apaan kamu ini?itu kepala bukan jemuran.sudah dijemur dulu handuknya.kakekmu sudah lapar itu” tanpa sepatah kata pun aku pergi menuju jemuran.tanganku memegang tiang jemuran,mataku bergerak-gerak memikirkan pembicaraan yang tidak sengaja aku dengar.apa yang mereka pikirkan? perasaanku tidak enak.

*****

Tick tick tick suara tombol handphone yang sedang kugunakan untuk mengirimkan pesan. tentu saja pesan untuk kekasihku.menanyakan kabarnya,apa yang sedang ia lakukan? Sampai membicarakan hal-hal yang tidak perlu dibicarakan (sebenarnya).suara gerbang terbuka terdengar sampai ruang keluarga.itu pasti ayah,ku tengok jam dinding--pukul 12.00--ya itu benar ayah,menyempatkan waktu untuk mampir saat istirahat siang.aku masih tetap berbaring di kursi panjang di ruang keluarga dan memainkan jemariku.”kamu tidak ada kegiatan?malas-malasan saja!” suara ayahku tiba-tiba berdiri didepanku.”mau ngapain lagi yah?aku kan sudah lulus”ledekku dengan tertawa kecil.ayahku tidak menjawab,lalu ia bertanya lagi,”dimana nenekmu?” matanya mencari-cari.”ada dikamarnya sedang istirahat”aku tetap tidak berhenti memainkan jemariku pada handphone kotak ini.tanpa aku sadari ayahku sudah duduk dikursi disampingku.aku menengok sedikit apa yang sedang ia lakukan.ternyata ia hanya duduk terdiam,lalu ia berkata,”duduklah ada yang ayah ingin bicarakan denganmu” akupun duduk dan menatap penuh kecurigaan.”ada apa yah? Sepertinya serius sekali” tanganku masih mengenggam handphone kotak itu.”kamu kan sudah lulus SMA,ayah sarankan kamu melanjutkan studimu.idemu untuk bekerja dulu sangat ayah tentang.mau bekerja apa kamu? lulusan sarjana saja susah mencari kerja apalagi kamu yang lulusan SMA?”ayaku menatapku lekat-lekat.”okay,kalaupun kuliah.ayah mau memasukkan aku dimana?di universitas terkenal itu?atau di universitas yang terkenal karena mahasiswa mahasiswinya anak konglomerat?”aku memalingkan pandanganku ke vas bunga yang ada diantara aku dan ayahku.”ayah akan memasukkanmu ke Moulen University di bandung.ayah pikir ada baiknya juga sekali dalam seumur hidupmu jauh dari keluarga.karena selama kamu disini hidupmu serba enak dan mewah.”ayahku menyenderkan tubuhnya dan memejamkan matanya.”apa?maksud ayah,aku dihukum?aku dibuang?”mataku memandangnya penuh amarah.”bukan menghukummu,ayah hanya ingin mengajarkan kehidupan yang sebenarnya.ayah takut,jika suatu saat orang-orang tua ini termasuk ayah tiada kamu belum terbiasa hidup mandiri dan hidup keras.apalagi kamu itu anak pertama,anak tertua,perilaku mandiri harus sudah ditanamkan sejak dini.” Apa ini?apa maksudnya? Aku harus berpisah pada nenek kakekku?berpisah pada kekasihku?adikku? aku tidak menlanjutkan pembicaraan dengan ayahku.aku terdiam berfikir apa yang harus aku lakukan dengan keputusan ayahku.

*****

“APA?!” teriak kekasihku ditelfon.”aishh,pelankan sedikit suaramu.kupingku sakit sekali!” aku mengelus-elus kupingku.”jadi kamu di perintahkan ayahmu untuk kuliah di bandung?lalu bagaimana dengan kita?”suara kekasihku melemas.”tenanglah,aku masih memikirkan hal ini.itu baru saran ayahku.dan ayahku tidak memerintahku ya!”suaraku meninggi.”ya ya aku tahu,maaf.”kita berdua terdiam sejenak.lalu aku memulai pembicaraan kembali,”tapi aku rasa ayahku ada benarnya juga,aku harus merasakan kehidupan yang sebenarnya.”nafas berhembus dari mulutku,penuh kepasrahan.”jadi kamu menerima saran ayahmu?”aku terdiam,mataku memandang kebun bunga di halaman rumah nenekku.melihat orang berlalu lalang.”ya aku menerimanya.maafkan aku jika kamu harus ikut merasakan ini”suaraku serak.aku tidak bisa percaya,bahwa aku telah menerima saran ayahku secepat ini.tapi aku akan mempercayai ayahku secepat apapun,karena aku tidak pernah disesatkan olehnya.ya karena ia ayahku.”ya,apapun itu keputusanmu aku hanya bisa mendukungmu.aku selalu mensupportmu.apapun itu,tapi..kita masih terus bersama kan?jangan coba-coba untuk menghianati aku disana venesa!atau aku akan kesana secepat kilat untuk membunuhmu!”teriak kekasihku lagi dan lagi.”hey! pelankan suaramu sudah berapa kali aku bilang jangan berteriak ditelfon.bisa-bisa aku tuli karena teriakkanmu”.seutas senyum simpul tergambar di bibirku.kekasihku yang baik,selalu mensupport apapun keputusanku.dia memang lelaki yang baik.terdengar suara tawa di telfon,ia menertawakan ucapanku.ya karena hanya aku yang bisa membuatnya tertawa—itu kata dia—

******

Ayah sudah memberi tahuku,kapan aku akan berangkat ke bandung.dan ayah sudah menyediakan apartemen disana untuk aku tinggali.apartemen,bukankah itu hal yang terdengar mewah? Anak-anak disni saja mayoritas tinggal di kos-kosan.ayahku memang seseorang yang tidak bisa membuang uangnya untuk hal yang berguna.Ting! handphoneku berdering.ayah mengirimkan aku sebuah pesan jika tiket pesawat sudah siap aku hanya tinggal mengemasi barang-barang yang perlu kubawa hijrah.aku duduk termenung,menyisiri kamarku yang sebentar lagi akan sunyi senyap,mungkin juga lembab.aku sudah menghabiskan setengah hidupku di kamar ini.membuat contekan dikamar ini,menelfon kekasihku sampai larut malam juga di kamar ini.tidak bisa kupercaya sebentar lagi aku akan meninggalkan kamar ini untuk saat yang lama.aku memeluk boneka domba.hadiah dari kekasihku.bukan kado ulang tahun,hanya karena aku menginginkannya saja,dan keesokannya ia datang kerumahku dengan membawa domba lucu ini.aku akan membawamu sherly—nama domba kesayanganku—kamu harus tetap dekat dengaku dimana pun aku berada.pelukanku makin erat.

Tring,Tring…dering handphoneku mengagetkanku.”hallo?”kujawab dengan malas.”kamu dirumah?aku ingin mengajakmu jalan-jalan”oh ternyata kekasihku yang sipit dan berhidung mancung.kadang aku berfikir dia seperti bintang artis korea.tinggi,bermata sipit,berhidung mancung,hanya kurang satu dia hitam,tapi manis—kataku—“oh ya,ya aku dirumah.kapan kamu mau mengajakku pergi?kebetulan aku sedang tidak ada kerjaan.sedari tadi hanya memeluk sherly”mataku tertuju pada boneka domba yang ada dipangkuanku.”oh kamu masih menyimpan boneka domba itu?aku pikir sudah kamu jadikan pajangan”dia terkekeh-kekeh.”hey! enak saja.memangnya kamu mau begitu? Oke aku jadikan pajangan ya!”ancamku.”hey! jangan! Aku hanya bercanda manisku.aku sudah ada di depan rumahmu.lekaslah berganti baju.jangan lupa dandan yang cantik.aku rela menunggu jika yang aku tunggu adalah tuan putri yang cantik”ah..kekasihku ini memang pandai sekali merayu.entah berguru dimana dia? “selalu saja mendadak.tunggulah didalam.temui nenekku dahulu.jangan asal masuk,bisa-bisa kamu ditendang nenekku.”ledekku terkekeh-kekeh.telfon terputus,benar-benar anak ini.aku menggelengkan kepala dan bergegas untuk mengganti pakaianku.

*****

Tok,tok..aku mengetuk pintu rumah venesa.berkaca dan merapikan baju sedikit pada pintu kaca rumahnya.aku mendengar suara jawaban dari dalam.”oh nak risky,masuklah” nenek venesa menyambutkan dengan senang.aku memasuki ruang tamu dengan langkah kecil,membalas senyuman nenek,akupun ikut tersenyum.”rapi sekali? Mau pergi dengan venesa ya? Tapi sepertinya dia sedang tidur,sebentar ya nenek bangunkan”nenek venesa bergegas berdiri,tetapi aku mencegahnya dan berkata,”venesa tidak tidur kok nek,saya sudah menelfonnya tadi.saya rasa dia sedang bersiap-siap”kataku dengan senyum terukir di bibirku.”oh begitu,tehnologi masa kini memang memudahkan dalam melakukan apapun ya?” nenek pun kembali duduk di depanku.aku terdiam dan nenek pun terdiam mata berputar aku memikirkan apa yang harus aku katakan untuk memulai pembicaraan? “oh iya nek,saya dengar dari venesa.dia akan kuliah di bandung.benar ya nek? Atau dia sedang mencoba membuatku tekejut?” tanyaku dengan tawa kecil.”ah itu,ya dia memang akan melanjutkan studinya di luar kota.ayahnya yang memilihkannya untuk kuliah dibandung.nenek sih terserah bagaimana venesanya.itu kan masa depan dia sendiri”jelas nenek dengan senyuman diakhir.aku menjawab dengan anggukan.suara pintu terbuka mengalihkan perhatianku.aku melihat sosok wanita berponi keluar dari kamar mengenakan jeans dan kaos dengan cardigan baby chocolate menatapku terkejut.”oh,kamu sudah didalam?” ya dia adalah venesaku yang cantik.”ya,bukannya aku sudah memberitahumu tadi?” venesa hanya mengangguk dan memanyunkan bibir mungilnya.lalu ia duduk bergabung bersamaku dan neneknya.”mau kemana ve?”Tanya nenek kepada venesa.”entah,aku tidak tahu nek.tuh kak risky yang mengajakku.”dia masih memanyukan bibirnya.”yasudah hati-hati ya dijalan,nak risky jaga ve baik-baik ya” pesan nenek kepadaku.”tentu nek,jika perlu saya akan menyewa body guard untuk melindungi venesa” candaku mencairkan suasana.nenek hanya tertawa dan venesa menggelengkan kepalanya dengan tertawa sinis.aku pun mencium tengan nenek memohon pamit hendak segera pergi.aku membuka pintu mobil diikuti dengan venesa.kita beruda terdiam sejenak didalam mobil yang tidak besar juga tidak kecil ini.aku pun memandang venesa dengan seutas senyuman,”kamu cantik hari ini” aku mencium kening venesa.dia hanya terdiam dan tertunduk malu,”terima kasih”dia memalingkan wajahnya keluar jendela.anak ini,memang menggemaskan.aku tidak pernah sedikitpun meras bosan ada didekatnya.mengencangakn seatbelt lalu aku pun meluncur keluar halaman rumah nenek.

*****

Aku memainkan sedotan cappuccino dihadapanku.mataku ikut berputar seiring dengan putaran sedotan yang kumainkan.udara dingin membelai rambutku.aku sedang berada di café di bukit.pemandangan lampu-lampo kota memanjakan mataku.entah apakah aku bisa merasakan hal ini lagi disana?”sayang.diem aja?” suara kak rizky mebuyarkan lamunanku.aku menatapnya dengan wajah terkejut.”apa?oh tidak,aku hanya berfikir apakah aku bisa merasakan suasana malam bersama kekasihku tercinta lagi?kamu tahu kan?aku tidak bisa jauh-jauh darimu.bagaimana jika kita harus LDR(Long Distance Relationship)? Ah,itu pasti amat sangat menyiksaku.”aku tertunduk.”sudahlah tenang,aku yakin kamu,kita bisa melalui ini semua.bersenang-senanglah sekarang selagi kamu masih bisa menatap lelaki tampan ini”lagi-lagi dia melakukan perbincangan yang tidak mutu,aku mencubit pelan lengannya dan tertawa.”stay close to me honey”aku menyentuh telapak tangan kekasihku.dia tersenyum dan membalas sentuhanku.memegang tanganku,”always baby”.mataku berkaca-kaca mengalihkan perhatianku pada pemandangan malam hari ini.

******

Aku duduk terdiam diatas kasurku,sinar matahari menembus jendela mebutakan pandanganku sesaat.aku meraba-raba kasur mancari handphoneku.melihat apakah ada pesan atau chat dari kekasihku.tiba-tiba pintu terbuka,aku masih samar-samar melihat sosok yang memasuki kamarku.”Pagi kak.”adikku menyapaku dan ikut duduk di sampingku.”oh kamu,kenapa belum berangkat?kamu tidak sekolah?”suaraku terdengar serak.”bagaimana bisa aku sekolah?kan sudah liburan.ah..kamu terlalu sibuk mengurus kehidupanmu,sampai kamu tidak tahu keadaan adikmu.sungguh kakak macam apa kamu ini?”ledek adikku.”ah iya maaf aku lupa,hehehe” tawaku kecil.”siapa yang mengantarmu kemari?”aku kembali meraba-raba kasur mencari-cari handphoneku.”aku diantar ayah tadi pagi.aku sudah masuk kamarmu pagi tadi.tapi kamu masih tertidur pulas.aku tunggu saja sampai sesiang ini kamu baru bangun.gadis memiliki kebiasaan kebo itu tidak baik kak”ejek adikku lagi sambil tertawa keras.aku hanya menyipitkan mata dan tertawa sinis.akhirnya aku menemukan handphoneku,dan ternyata belum ada pesan dari siapapun.”lekaslah mandi,kita srapan bersama hari ini.sebelum kepergianmu.aku ingin mengahbiskan hari-hari bersamamu”adikku berjalan keluar kamar.entah mengapa,hatiku sedih mendengarnya berkata seperti itu.seolah-oleh seperti keesokan harinya aku akan meninggal.

Aku berjalan menuju meja makan adikku sudah di meja makan tetapi dia sibuk dengan PSP nya,sampai tidak menyadari kehadiranku.”meja makan fungsinya untuk makan.bukan untuk main game”sindirku melirik adikku.”eh,sudah disini kak?hehe”adikku terkejut dan meletakkan PSP nya.akupun mengambil nasi dan lauk diikuti dengan  adikku.sudah lama aku tidak makan bersama adikku setelah perceraian orang tuaku.mungkin aku egois,meninggalkan adikku seorang diri dirumah itu.aku sudah mengajaknya untuk tinggal bersamaku disini.tetapi ia menolaknya.”bagaimana rencanamu untuk kuliah di bandung kak?siap?hubunganmu dengan kak rizky bagaimana?kalian LDR?”adikku berbicara dengan mengunyah makanan dimulutnya.”ya kita LDR dik.siap tidak siap ya harus siap”jawabku dengan menatap makananku.”aku pasti sangat merindukanmu”adikku menghentikan kunyahannya dan menatapku yang sedang tertunduk.aku terdiam tidak menjawab ungkapan adikku.aku tetap tertunduk.perasaan ini makin lama makin membuatku gila.tak terasa mataku berkaca-kaca dan masih dalam keadaan tertunduk.

*****

“Obat muka kamu sudah dimasukkan tas?pakaian dalam sudah juga?”Tanya nenekku melihat koper dan tas yang ada di atas kasurku.aku hanya terdiam memaku.inilah saatnya hari aku harus pergi.meninggalkan keluargaku,kekasihku,kenangan disini.nenekku berntanya lagi untuk memastikannya.”sudah nek,sudah semua”aku tersenyum menatap nenekku.”nak,belajarlah yang rajin dan giat disana.buat ayahmu bangga ya.jadi anak yang dewasa disana.jangan mau tergiur rayuan-rayuan gombal.hati-hati disana jaga dirimu baik-baik.”nenekku mengusap rambutku dan duduk disampingku.aku tidak berkata apapun,aku terdiam dan memeluk nenekku.air mataku tumpah  membasahi kemeja nenekku.memejamkan mata,dan berfikir inilah saatnya?sekarang? aku harus berpisah dengan mereka semua yang menyayangiku?dadaku nyeri seiring dengan derasnya air matayang keluar dari pejaman mataku.”tenaglah nak,ini hanya sebentar.kuatkan dirimu.ini adalah langkah awal untuk mu memasuki dunia baru.jaga diri baik-baik disana jangan lupa unutk terus menghubungi nenek dan kakek ya.jangan lupa juga hubungi ayah dan adikmu.”nenek masih memelukku.menagis hanyalah satu-satunya yang bisa aku lakukan detik ini.

Aku keluar dengan mata dan hidung memerah.berjalan tertunduk.langkahku terhenti ketika mataku tertuju pada sepasang kaki yang berada di hadapanku.mataku bergerak melihat keatas siapakah dia?ternyata kekasihku.dia ada disini?aku bahkan tidak mengetahuinya.aku mengambil kursi tepat disamping kekasihku.aku menoleh keluar halaman,adikku sedang berbincang-bincang dengan teman sepermainannya.”kamu tidak apa-apa kan?matamu merah”kak risky berusaha memandangku yang memalingkan wajah.”aku tidak ada-apa sayang.aku baik-baik saja”aku mengusap pipiku dengan tissue.”aku tahu kamu gadis yang kuat sayang.selama 2 tahun kita bersama aku tahu kamu seperti apa?aku mengerti kamu.tetaplah menjadi ve ku yang kuat ya.kita masih bisa komunikasi kan? Jaman sekarang apa sih yang tidak bisa?kita bisa webcam,video call,telfon iya kan?tenang ya sayang”ia memelukku penuh kehangatan menenagkanku disaat-saat hatiku terguncang.adikku pun masuk,ia duduk di hadapanku dan kak rizky.memandangku lekat-lekat dan berkata ”sudahlah kak,tenang saja.kita semua disini pasti merindukanmu.tapi kita akan jaga diri dengan baik.jangan sedih terus menerus.soal kak rizky serahkan padaku.aku akan mengawasinya 24 jam full”celetuk adikku melirik kak rizky yang menggrutu disampingku.aku tersenyum menatap mereka berdua.entah mengapa perasaanku lebih tenang daripada sebelumnya.satu-satunya orang yang belum memberiku saran adalah ayahku.jam ini,ia pasti sangat sibuk dengan urusannya di kantor.tiba-tiba handphoneku berdering,seseorang menelfonku,”hallo?” jawabku tegas menyembunyikan suaraku yang sengau.”ini ayah nak,maaf ayah tidak bisa hadir disaat kepergianmu.jagalah diri baik-baik.ayah melakukan ini semua demi masa depanmu semata.tolong jangan benci ayah karena ayah sudah melakukan ini semua untukmu ya.ayah sayang kepadamu.ayah usahakan untuk datang berkunjung kesana bersama adikmu.belajarlah yang rajin ya.” Air mata menetes kembali,pipi yang kering akhirnya basah kembali.kekasihku yang memergoki aku menangis lagi langsung memelukku mencegah terjadinya tangisan yang berlanjut-lanjut.aku mencoba menahan isak tangisku dalam pelukan kekasihku.aku menarik nafas kuat-kuat,”iya ayah,aku akan belajar dengan giat disana.jagalah dirimu baik-baik juga.titip adik,kakek dan nenek disini ya yah.”jawabku masih menahan isak tangis kulakukan agar ayahku tidak mendengar isak tangisku.aku tidak ingin membuatnya menelantarkan kerjaannya hanya untuk berlari kemari untuk memelukku.”sudah ya yah,aku berangkat sekarang.sudah mendekati jam keberangkatan”aku menatap lantai dengan tatapan kosong.”iya jaga dirimu baik-baik” ayahku mengakhiri telfon.aku mengusap hidungku dengan tisu yang masih aku genggam.aku pamit kepada nenek dan kakekku,memeluk adikku dan berjalan menuju pintu.aku melihat kearah mereka sekali lagi.wajah-wajah yang sudah bersamaku selama ini.aku tersenyum kepada mereka semua,seolah-olah senyuman ku ini mengartikan,tunggulah aku bertahanlah aku akan kembali.aku memasuki mobil bersama kekasihku.selama perjalanan menuju bandara kita terdiam satu sama lain.tidak ada yang ingin kita bicarakan lebih lanjut.yang aku inginkan saat itu adalah membatalkan segalanya yang sudah aku ucapkan.namun,waktu tidak bisa diputar kembali.andai aku memiliki mesin waktu,aku ingin menggunakannya agar semua ini tidak perlu aku alami.

*****

Aku berdiri menatap mobil.terdiam,merasakan hembusan angin yang membelai rambutku.mengingatkan aku akan hembusan angin malam di café bukit itu.”barang-barangmu sudah aku turunkan semua sayang.ayo kita masuk”kekasihku membuyarkan lamunanku dan memelukku mengajakku masuk ke dalam bandara.

Aku tidak melakukan apapun,semua dilakukan oleh kekasihku.sesekali aku mencuri pandangan,memandang kekasihku yang mengurus barang-barangku sampai tiket pesawatku.berjalan kesana kemari.baru aku sadari betapa sigapnya dia dalam melakukan pekerjaan.salah satu sifatnya yang berhasil ia sembunyikan dariku.yang aku lakukan hanya duduk manis dikursi tunggu.beberapa saat kemudian ia menghampiriku,duduk disampingku dan menggenggam tanganku.”semua sudah aku urus,kamu hanya perlu naik dan istirahatlah dengan tenang di pesawat” ia mencium keningku.aku membalasnya dengan senyuman dan memeluknya.mungkin ini pelukan yang terakhir untuk aku rasakan.pelukan dari seseorang yang aku cintai seumur hidupku.aku memeluknya selama mungkin,dan ia tidak keberatan atas tindakanku.mungkin ia juga memikirkan hal yang sama denganku.aku baru tahu,perpisahan seperti ini sakitnya.

suara wanita terdengar dari pengeras suara bandara,memberitahukan jika pesawat yang akan aku tumpangi akan segera berangkat.aku berdiri diikuti kekasihku.aku menatapnya lekat-lekat,lalu aku memeluknya,erat sekali.seakan aku menantang dunia bahwa dunia tidak bisa memisahkan aku denganya.ia membalas pelukanku dan berbisik padaku,”I love you,forever.i’ll be waiting for you” aku memejamkan mata menahan air mata yang sedikit lagi tumpah membasahi pipiku.”stay close to me honey” aku berbisik dalam pelukannya.aku tidak peduli berapa orang yang memandangi kami,tidak peduli apa yang dikatakan orang kepada kami.aku hanya ingin memeluk seseorang yang aku cintai untuk terakhir kalinya.

Aku berjalan menuju pesawat,sesekali berbalik memandangnya.iya tetap menatapku dengan tersenyum dengan melambaikan tangan.aku ikut melambaikan tangan kearahnya.aku melanjutkan langkahku,aku menahan air mata sampai tubuhku terguncang hebat.tapi aku berhasil mengendalikan tubuhku agar tidak terjatuh.

Di dalam pesawat,aku duduk memandang keluar jendela,melihat awan biru.berfikir andai aku bisa terbang dan datang kesini kapanpun aku inginkan.bertemu dengan mereka yang aku tinggalkan.kenapa? perpisahan ini sungguh menyakitkan?aku baru saja meninggalkan merek beberapa menit yang lalu,tapi mengapa aku sudah terguncang sampai seperti ini?kenapa? aku menangis,tubuhku gemetar hebat,aku memejamkan kedua mataku.hanya menangis yang bisa aku lakukan saat ini.

*****

Suara pramugari pesawat membangunkan tidurku.mataku berat untuk kubuka,ternyata kedua mataku bengkak akibat tangisan tadi.aku pun mengenakan kaca mata hitam yang aku ambil dari dalam tas punggungku.pesawat akan mendarat sebentar lagi.aku memandang keluar jendela,mulai terlihat jelas petak-petak kota bandung dari atas awan.

Aku berjalan keluar bandara seorang diri,menggeret koperku dan tidak dinanti oleh siapapun.aku berjalan dengan angkuh keluar bandara.targetku yang pertama adalah taksi.mataku mencari-cari taksi yang kosong.setelah mendapatkan taksi,aku bergegas menuju apartemen yang di sewakan oleh ayahku.gedung apartemen tinggi.perkiraanku terdapat kurang lebih 50 lantai.terlintas diotakku,kenapa ayah harus menyewa apartemen semewah ini jika tujuannya ingin membuatku mandiri?

*****

Aku mendapatkan kunci kamar apartemenku dari receptionist yang pertama kali aku temui di ground.lampu-lampu krystal bergantungan di atas groun ini.lantai-lantai marmer menghiasi lantai apartemen ini.orang-orang dengan dandanan mencolok dan tas bergantungan di lengannya nebarik perhatianku untuk mengetahui latar belakangnya.aku memencet tombol lift untuk naik menuju kamarku yang baru,aku memasukki ruangan bernomorkan 152.ruangan ini yang nantinya akan jadi kamarku selama aku dibandung.benar-benar kamar yang kontras sekali perbedaannya dengan kamarku yang lama.

Aku mengeluarkan barang-barangku dari dalam koper dan menaruhnya kedalam almari kaca.meletakkan kosmetik-kosmetikku diatas meja rias dengan rapi.hampir 1 jam aku bebenah di kamar baruku yang luas ini.setelah kerjaan usai aku teringat jika aku belum memberi kabar bahwa aku telah tiba dengan selamat di bandung.aku mengeluarkan handphone dari dalam saku celanaku.mulai mengetikkan sms untuk adik dan ayahku dan tidak lupa sms untuk kekasihku.usai mengirimkan sms,akupun menelfon nenek ku untuk memberinya kabar atas keberadaanku baik-baik saja disini.

Aku duduk menghadap meja rias,melihat raut mukaku yang sembab bercampur lelah.pandanganku beralih kearah handphone yang kuletakan di meja rias.aku membutuhkan ekstra pulsa dalam kondisi seperti ini.terus berkomunikasi dengan orang-orang yang aku sayangi disana membutuhkan biaya yang tidak sedikit,mulai saat itu aku menggoreskan pena ke otakku bahwa aku harus hemat!

*****

“hash…dingin sekali kota ini!” grutuku dalam hati.aku mengenakan kaos dan cardigan simple bercelanakan jeans biru seperti yang biasa aku kenakan sehari-hari.hari ini aku memulai kuliahku yang pertama.berkat bantuan ayahku aku tidak perlu mengikuti ospek kampus.ternyata ayahku ada baiknya juga pikirku sambil mengancingkan kancing cardigan.aku berdiri menunggu bis kota nongkrong di depan halt ibis yang jaraknya tidak jauh dari apartemenku.15menit kemudian,bis kota yang kutunggu-kutunggu ada yang datang,terlintas lagu koes plus untuk sesaat.

*****

Aku duduk di samping dekat jendela,dan aku sedikit menyesal.”hash kenapa aku memilih bus AC?sudah dingin seperti ini ditambah udara dingin lagi” grutuku sambil memandang keluar jendela bus.selama perjalanan ini aku menikmati pemandangan kota bandung.tidak seindah pemandangan pada umumnya sih,tapi cukup lah untuk cuci mata.bersyukur karena hari ini tidak macet dimana-mana,karena jika macet terjadi aku pasti skak matt!

Aku melihat papan bertuliskan Moulen Unviersity 50km.dengan bergegas aku berdiri dan merapikan baju ku berjalan mendekati pintu keluar.”turunkan saya di depan gapura moulen university ya pak!”pintaku kepada supir bus.”oh neng kuliah disitu?mahasiswi baru ya neng? Kenapa naik bus kota?”supir bus bicara padaku tanpa memandang kearahku.aku terkejut sedikit apa maksud yang dibicarakannya?”ah iya pak,saya miba(mahasiswi baru)di moulen university.ya..karena saya sedang ingin naik bus kota pak.”jawabku perlahan dengan tertawa sedikit.pak supir hanya mantuk-mantuk memberi isyrat bahwa ia paham dengan jawabanku.”nah disini neng.”pak supir memberhentikan bus kota yang dikendarainya tepat di samping gapura moulen university.”terima kasih pak”aku memasukan uang kertas ke dalam kotak dan turun dengan hati-hati.aku berdiri sejenak di depan gapura moulen university.universitas modern yang terletak di tengah kota.pandanganku tiba-tiba beralih ke mobil-mobil sedan yang masuk dengan gayanya ke gerbang kampus.apa ini ada hubungannya dengan yang dibicarakan pak supir tadi? “feelingku tidak enak kali ini.dengan universitas ini tentu saja” ak berbicara dengan gapura yang aku pandangi kembali.

*****

"Selamat pagi semua,perkenalkan nama saya pak Bayu.saya kebetulan bukan dosen wali kalian ya.saya hanya menggantikan beliau karena beliau sedang berhalangan untuk datang di perwalian hari ini.” Seseorang dengan paras tinggi,putih,dan penilaianku cukup tampan untuk ukuran seorang dosen membuka sesi perwalian pertamaku.ia menggerak-gerakan kedua tangannya menunjuk-nunjuk ke layar LCD dan lalu mebagikan selebaran kertas kepada seisi ruangan.aku nyaris lupa,bahwa yang didalam ruangan ini pasti teman-temanku selama aku kuliah disini.aku duduk manis mendengarkan pak bayu menjelaskan tata cara absensi,penilaian,assessment(ulangan harian),dan beberapa penjelasan lainnya.sampai perhatianku buyar karena seseorang yang duduk disampingku mencolek lenganku yang terlipat rapi di atas meja.”hei siapa namamu?sepertinya aku tidak pernah melihatmu sebelumnya?” dia berbisik di telingaku.aku memandanginya,sosok laki-laki berisi,berkulit hitam dan berambut kriting balik memandangiku.”oh,hai namaku venesa.panggil saja ve.ya tentu saja kamu belum pernah melihatku sebelumnya.aku tidak mengikuti ospek.entah bagaimana caranya ayahku melakukannya untukku.”jawabku dengan setengah berbisik namum pandangan ku lurus kedepan.”keren sekali kamu tidak mengikuti ospek? Ayahmu? Jadi ayahmu yang melakukannya untukmu? Memangnya dia siapa disini?” laki-laki yang bahkan aku belum tau siapa namanya it uterus menanyaiku dan aku merasa sedikit terganggu.andai saja dia bukan calon teman sekelasku aku pasti sudah pindah ke kursi lain.”entah?aku juga tidak tahu persis apa jabatan ayahku disini.yang ia beritahukan hanya ia punya channel di universitas ini.hey,beritahu aku siapa namamu.”jawabku kali ini dengan menatapnya.”namaku Hadi.aku berasal dari Cirebon.salam kenal.”ia memperkenalkan diri dengan tersenyum menatapku.aku hanya membalasnya dengan senyuman simpul.

Sesi perwalian telah usai,aku bingung kemana aku harus pergi selanjutnya? Aku keluar ruangan sambil celingak-celinguk memandangi orang-orang yang berlalu-lalang di sekitarku.”ahh harus kemana sekarang?masak baru saja datang ke kampus sudah balik lagi ke apartemen?” kataku dengan sedikit berbisik.”bingung ya? Mau kemana? Aku ajak jalan mau tidak? Ya.. keliling-keliling kota bandung saja.”suara seseorang menjawab bisikanku.aku menoleh penasaran siapa yang telah berkata kepadaku.”oh kamu hadi.memangnya kamu tahu jalanan kota bandung? Aku tidak ingin kesasar apalagi dengamu.”aku menjawabnya dengan wajah meledek.”memangnya aku mau tersesat denganmu? Aku lebih baik tersesat dengan seorang nenek-nenek daripada tersesat denganmu ve!” jawabnya dengan mata melotot.”haha baiklah baiklah aku ikut.” Aku berjalan menuju keluar gedung kampus bersama dengan hadi.entah perasaanku saja atau memang benar bahwa seseorang yang aku lewati menatapku dan membicarakanku.tapi aku tidak peduli,aku terus berjalan lurus menghiraukan mereka.

hadi menekan kunci mobilnya untuk menonaktifkan alarm.kami berdua pun masuk dan segera meluncur ke jalanan kota bandung.suara wanita terdengar dari radio yang terpasang di mobil hadi.sejak berangkat sampai kita tiba dijalanan hanya suara wanita itu yang meramaikan suasana di dalam mobil.”hari ini hari keberuntunganmu.karena jalanan tidak ada kemacetan”suara hadi menggantikan suara wanita radio itu.”memangnya di bandung biasa macet?” jawabku datar masih memandang keluar jendela.”jangan ditanya lagi.bandung itu biangnya macet.apalagi hari sabtu atau minggu jangan harap pergi dari rumah” hadi berbicara menatapku.aku diam tidak menjawabnya.aku teringat bahwa aku belum memberikan kabar kepada kekasihku hari ini.akupun mengambil handphone dari dalam tasku menekan tombol kunci dan kudapati beberapa pesan darinya.kubuka satu persatu,sayang bagaimana keadaanmu? Hari ini kamu masuk kuliah kan? Sayang jawab pesanku jangan membuatku menunggu! Hari ini aku akan pergi bersama teman-temanku magang,sayang sekali kamu tidak bisa ikut….teman-teman magang?entah mengapa rasanya aku kesal jika mendengar kata teman-teman magang.bukan aku memiliki masa lalu yang sulit dengan kata teman-teman magang.aku hany sedikit kewaspadaan.teman magang kekasihku yang bernama yani berusaha menggodanya.aku memergokkinya ketika yani mengupload foto mesra mereka berdua di social media.betapa kesalnya aku saat itu,bahkan nyaris aku ingin hubungan ini diakhiri.tapi kekasihku terus meminta maaf kepadaku,dia juga menjelaskan kejadian yang sebenarnya.dan ternyata yani yang memulai duluan.dia tidak pernah bosan untuk menggoda kekasihku.membaca pesan seperti ini membuatku muak membayangkan wajah yani yang memohon-mohon kekasihku untuk diantar jemputkan.aku menjawab pesannya,aku baru saja selesai perwalian hari ini.aku juga sedang pergi dengan temanku mengelilingi kota bandung.rasanya tidak mungkin aku lakukan seorang diri. Aku tekan tombol enter.pesanku terkirim.aku terdiam bahkan lupa jika disampingku ada hadi yang kudiamkan sedari tadi.tapi aku masih tetap mendiamkannya,aku membuka social media chatting yang ada di handphoneku.aku buka akun profil kekasihku dan voilla! Foto profilnya sudah berganti dengan foto bersama teman-teman magangnya.aku perbesar foto itu aku amati dengan baik-baik.posisi duduk yani berjauhan dengan kekasihku.aku sedikit lega melihatnya.tapi pikiran buruk tiba-tiba terlintas di otakku.apa mereka telah mengatur posisinya? Dan setelah berfoto bersama mereka akan salaing berdekatan kembali? Ah tidak tidak,aku percaya kekasihku orang yang setia untukku.aku memejamkan mata dan menggelengkan kepalaku.”hey apa yang kamu lakukan?”hadi menatapku dengan tertawa.”ah tidak,tidak ada apa-apa.”aku membalas tatapannya dengan wajah terkejut.dia hanya tertawa geli melihat responku.kita berhenti di perempatan lampu merah ”kamu tinggal dimana?biar aku antar.” Iya meluruskan tangannya yang memegang setir dari tadi dan menatapku.”aku tinggal di apartemen lotus.sepertinya tidak jauh dari sini.”jawabku melengok memandang keluar jendela kaca mobil.”ha?kamu tinggal di apartemen?lotus? big wow! Aku tahu letaknya aku antar kesana”hadi terkejut mendengar jawabanku.ia kembali memegang setir mobil dan mengarahkan setirnya menuju jalan yang katanya menuju apartemenku.”memangnya apa yang salah jika aku tinggal di apartemen?” aku bertanya kepadanya.dia menghembuskan nafas,”tidak ada yang salah.aku hanya melebih-lebihkan keterkejutanku.”dia terkekeh-kekeh dengan pandangan lurus kedepan.dasar manusia aneh pikirku.

*****

“sudah tinggalkan saja aku disini.jangan coba-coba untuk membututiku sampai kedalam ya!”perintahku.”baiklah baiklah jaga dirimu baik-baik ve!” hadi tersenyum menatapku.kenapa sih dia? Suka sekali menatapku dengan tersenyum.aku membalas senyumannya dan membuka pintu mobil.aku berjalan menjauh dari mobil hadi dan mendekati pintu masuk aparetemen.aku membuka handphone,belum ada pesan dari siapapun termasuk kekasihku.kemana dia? Terlalu sibukkah dia dengan teman-temannya sampai ia lupa membalas pesanku? tiba-tiba aku merindukannya.aku memasukkan handphone ke dalam saku celanaku.pandanganku teralih kepada sepasang pria dan wanita yang berdiri di depan pintu masuk apartemen.”kemana kita akan pergi sayang?aku lapar sekali.bagaimana jika kita makan di restoran yang baru dibuka itu?”tidak sengaja aku mendengar si wanita berbicara kepada si pria.”baiklah,ayo kita mencobanya.”si pria tersenyum menatap si wanita dan menggandeng tangannya.aku kembali melanjutkan langkahku melewati pintu masuk.apa ini? Baru berpisah sehari.aku sudah merindukannya.aku mengenggam tali tasku dan bergerak kerarah lift.apakah aku bisa bertahan dengan jarak ini? Pikriku melamun.

*****

Aku merebahkan tubuhku di kasur putih ini.berimajinasi dikursi rias ada nenek ku sedang membersihkan mukanya,di karpet ada adikku sedang memainkan PSP nya,di kursi dekat jendela ada kakekku sedang menyantap the favoritnya,di ruang tengah aku membayangkan ayahku mondar-mandir menjawab telfon penting yang terus berdering di handphonenya dan disampingku ada kekasihku yang menatapku dan mengusap-usap rambutku.aku memejamkan mataku,berusaha menghilangkan pikiran-pikiran negative yang menggangguku.ya aku merindukan mereka semua.sungguh pengecut jika aku menyerah di hari pertama.aku memilih untuk tidur sebelum perasaan ini membuatku stress dan menjadi susah tidur.ku ambil sherly yang duduk rapi dekat dengan bantalku.aku peluk ia erat-erat dan aku terlelap dengan memeluk sherly.

*****

Drett..drett.. getar handphoneku membangunkan tidurku.aku meraba-raba kasur mencari handphoneku.tapi tidak dapat aku temukan.aku berdiri dengan rambut acak-acakan berjalan menuju meja rias.aku pun duduk dan memandangi mukaku yang lusuh di cermin.aku melirik handphone ku yang masih bergetar,ku angkat telfon yang membangunkan ku.”hallo?” suaraku lirih.”bagaimana hari pertamamu?”suara lelaki ada sebrang sana.”ayah? yah,berjalan lancar.aku baru mendapatkan satu teman itupun hitam dan keriting.”jawabku dengan membersihkan kotoran mata.”baguslah,satu teman lebih baik daripada kamu tidak memiliki teman.” Aku terdiam berusaha menyadarkan diri sepenuhnya.”ayah merindukanmu nak.”ayahku berkata dengan lembut di telfon.”ah ayah,jika kita bertemu saja ayah tidak berkata seperti ini.kita baru berpisah kemarin ayah.”suaraku masih terdengar lirih.”tapi tetap saja ayah merindukanmu.ayah juga tidak sempat mengantarmu ke bandara.maafkan ayah.”kali ini aku mendengarkan dengan serius.aku menarik nafas dalam-dalam.”tenanglah yah,aku usahakan akan lekas menyelesaikan urusanku disini.doakan aku saja.”jawabku mantap.”tentu.ayah selalu doakan kamu.sering-seringlah minum vitamin dan larutan.ayah tahu kamu mudah lemas.”mataku menerawang,sejak kapan ayahku seperhatian ini? Mendapatkan perhatian ayahku adalah sesuatu yang sulit aku dan adikku dapatkan.”iya yah.tentu.”aku menundukkan kepalaku masih dalam pandangan menerawang.”yasudah,ayah tutup ya.ayah harus melanjutkan bekerja.”kali ini terdengar suara keramaian di telfon.”baik yah,jaga diri baik-baik ya.” Telfon pun terputus.aku bersandar pada kursi meja rias,memandangi raut wajahku.air mata menggenangi kedua mataku.menggenggam erat handphone yang masih ku pegang.aku kesal,kenapa? Selama aku ada disekitar ayah,ia tidak pernah memperdulikanku? Apalagi sampai hati untuk perhatian kepadaku? Ia hanya datang mengunjungiku dan melihatku.hanya itu yang dilakukannya.tapi kenapa? Sekarang ia jadi seperti ini kepadaku? Ayah,apa yang sudah kau lakukan kepadaku? Aku terisak kembali.entah sampai kapan aku harus terus menerus terisak sendiri

*****

Enam bulan sudah kulalui di kota ini.kota yang dingin dan biang kemacetan—kata hadi si bocah keriting yang kutemui di hari pertama perwalian—dimana-mana.aku berjalan keluar dari kamar mandi.handuk kubiarkan menutupi rambutku yang basah.berjalan menuju almari kaca.aku membuka pintu almari tempat baju-bajuku di gantung.memilih baju mana yang pantas aku kenakan hari ini.aku memilih kemeja dengan motif renda hitam di pundaknya.aku bersiap-siap untuk kuliah hari ini.kusisir rambut pendekku dan kulirik selembar kertas yang tertempel di meja rias.kertas yang diberika pak bayu di perwalian tempo lalu.jadwalku hari ini ada 2 matakuliah pukul 11.00 dan pukul 14.00 WIB.jam masih menunjukan pukul 06.00 WIB,tapi aku tetap bersiap-siap,memasukan binder dan alat tulisku kedalam tas punggungku.aku memutuskan untuk jalan-jalan pagi terlebih dahulu.membuang kepenatan dianatar tugas-tugas kuliah.jalan pagi adalah sesuatu yang tidak mungkin aku lakukan di kota asalku.karena cuacanya yang sangat panas,berjalan sedikit saja sudah berkeringat seperti orang lari marathon.aku duduk di dekat rak sepatu yang aku beli di supermarket dekat apartemen.tidak mungkin aku biarkan sepatu dan sandalku berserakan dekat pintu masuk.lalu aku memasang sepatu berwarna merahmuda dan cokelat bertali hitam yang aku beli bersama kekasihku.setelah semua persiapan siap,kubuka pintu apartemenku dan kembali ku kunci rapat.

Aku berjalan keluar apartemen.udara hari ini sejuk sekali.aku berjalan sambil mengenakkan headset di telingaku.aku berjalan menghampiri coffee shop di ujung pertokoan sebelah apartemen.kupesan segelas hot cappuccino untuk menemani jalan pagiku hari ini.sambil menunggu penjaga toko menyiapkan pesananku,aku melihat kearah sepasang kekasih yang duduk di meja dekat dengan pot bunga.saling menggenggam tangan satu sama lain.saling menatap lekat dan tersenyum.si pria mengusap pipi si wanita dengan berkata sesuatu yang tidak bisa kudengarkan.kali ini aku lebih memilih telingaku mendengar alunan music dari headsetku ketimbang aku harus mendengarkan perbincangan mereka yang membuatku envy.pelayan toko kembali menemuiku di meja kasir dan memberikan hot cappuccino ku.kugenggam erat gelas ini,kurasakan kehangatan yang bisa menyelimuti tanganku yang dingin.alangkah lebih baik jika yang kurasakan adalah genggaman tangan ayahku,atau adikku,atau nenekku atau mungkin genggaman kekasihku.aku berjalan keluar coffee shop memandang sekeliling.belum terlalu banyak orang dijalanan hari ini.aku meneguk hot cappuccino.kurasakan kehangatannya turun ke dadaku lalu menghangatkan perutku.kuhentikan langkah kakiku,tepat di bawah pohon rindang.aku menunggu bus kota yang biasa aku tumpangi menuju kampusku yang elit--kebanyak masyarakat disini bilang—kali ini yang aku tunggu bukan bus AC tapi bus kota.bus yang berdesak-desakan dan berisi penumpang dari berbagai macam rupa dan kesibukan masing-masing.aku melihat langit yang kebiruan,pandanganku melayang menyentuh hatiku.disinilah aku pada akhirnya.seorang diri menahan rindu yang mendalam.hanya suara yang bisa menenangkan hatiku.aku akan bertahan akan Distance yang mengahadangku.This is my new challenge..Distance.kuucapkan selamat datang kehidupanku yang baru,kujadikan Distance ini sebagai sahabatku.my bestfriend,but also my enemy to figth with it.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun