Mohon tunggu...
Feni Ambarwati
Feni Ambarwati Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswa UNY dengan harapan sukses yang begitu besar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Betapa Jauhnya Kita dengan Cita-Cita Bangsa Indonesia

29 Mei 2013   09:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:52 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dengan cita-citanya yang mulia memang sungguh membuat setiap warganya memandang dengan harapan yang indah akan segera terwududnya cita-cita bangsanya itu. Namun tidakkah kita merasa bahwa harapan itu kian menjauh dari yang kita dambakan. Tentu saja hal itu akibat dari banyaknya kejadian memalukan yang terjadi dinegara kita, peristiwa yang semakin menjauhkan kita dari cita-cita bangsa Indonesia.

Indonesia memiliki cita-cita untuk mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Cita-cita bangsa Indonesia itu telah diamanatkan dalam alinea ke-2 Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945, yang berbunyi : “ Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan Rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur “.

Secara kasat mata Indonesia memang sudah merdeka, karena syarat untuk menjadi negara yang merdeka telah terpenuhi, namun dalam kenyataannya kemerdekaan itu belum sepenuhnya dirasakan oleh bangsa Indonesia. Indonesia secara fisik memang tidak terlihat dijajah oleh negara lain, tapi perlu diketahui saat ini Indonesia sedang dijajah secara halus oleh negara lain. Banyak perjanjian-perjanjian yang dibuat degnan negara lain yang ternyata merugikan negara kita. Fakta yang lainnya, ternyata banyak warga negara Indonesia yang belum sepenuhnya merasakan kemerdekaan. Masih banyaknya masyarakat dibeberapa wilayah Indonesia yang hingga saat ini belum bisa menikmati kemerdekaan secara nyata.

Kata bersatu pun hingga saat ini belum benar-benar bisa kita katakan dengan lantang, hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa ada beberapa wilayah yang mengingikan untuk memisahkan diri dari Indonesia. Banyak gerakan-gerakan sparatisme, yang menginginkan kemerdekaan daerahnya dengan memisahkan diri dari Indonesia. Banyak pula konflik-konflik antar suku yang terjadi di negara kita. Hal tersebut terjadi tentu karena “Keadilan dan Kemakmuran” di Indonesia yang belum dapat dirasakan oleh seluruh warga negaranya.Andanya perbedaan yang sangat tinggi antara “si Kaya dan si Miskin” merupakan salah satu contoh bukti bahwa memang negara kita masih jauh dari katakeadilan dan kemakmuran.

Permasalahan diatas tentu menjadi tugas kita bersama untuk segera mencari solusi mengenai banyak kasus yang terjadi di Indonesia . Sehingga suatu saat nanti Cita-cita bangsa kita akan benar-benar terwujud, atau setidaknya harapan masyarakat Indonesia untuk menggapai cita-cita bangsanya akan terbangun disetiap jiwa warga negaranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun