Mohon tunggu...
Fen Emanuel
Fen Emanuel Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Relawan Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Masih Ada Harapan di Benkoko

24 Desember 2017   15:48 Diperbarui: 24 Desember 2017   15:51 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                   Benkoko merupakan sebuah Embung yang berlokasi di Desa Oenbit Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang dibangun sekitar Tahun 1995-1996 dengan Fungsi Utama Pemanfataannya digunakan sebagai Penyediaan air untuk irigasi dan air baku bagi masyarakat sekitar.

Seperti pengertian pada umumnya Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Kebutuhan air sangat dibutuhkan manusia untuk proses kimia fisika maupun untuk aktivitas kehidupan lainnya. Air terdapat di alam secara berlimpah, namun ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi keperluan manusia relatif lebih sedikit karena dibatasi oleh berbagai faktor.

Embung merupakan salah satu peran yang sangat strategis dalam mendukung ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keberadaan embung sangat penting dalam menciptakan keseimbangan ekologi dan tata air.  Dari sudut pandang ekologi embung merupakan ekosistem yang terdiri unsur air, kehidupan akuatik, dan daratan yang dipengaruhi oleh tinggi rendahnya muka air, sehingga kehadiran embung mempengaruhi tinggi rendahnya muka air, selain itu kehadiran embung juga mempengaruhi iklim mikro dan keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Sedangkan ditinjau dari sudut tata air, waduk atau embung berperan sebagai reservoir yang dapat dimanfaatkan airnya untuk keperluan sistem irigasi dan perikanan, sebagai sumber air baku, sebagai tangkapan air untuk pengendalian banjir, serta penyuplai air tanah.

Embung Benkoko yang berlokasi di Desa Oenbit - TTU dalam berjalannya waktu dan perubahan zaman, kekhasan dari embung ini mulai menjauh dari fungsi utamanya yang sebenarnya. Menurunnya debit air akibat dari perubahan cuaca, dengan musim penghujan yang lebih kecil dibanding dengan musim kemarau yang berkepanjangan berakibat pada kelestarian dan fungsi embung Benkoko sebagai penyedia air. Perubahan lainnya juga berpengaruh terhadap keberadaan embung misalnya seperti penurunan luas kawasan penyangga akibat perubahan fungsi lahan, penebangan pohon secara ilegal dan kegiatan lainnya.

Pemandangan Alam di Benkoko. (Dokumentasi Pribadi)
Pemandangan Alam di Benkoko. (Dokumentasi Pribadi)
Beberapa waktu yang lalu, ketika menyempatkan diri untuk sekedar melihat keberadaan embung Benkoko, sudah terjadi perubahan dari embung itu sendiri. Yang terlihat ada beberapa pemuda yang sedang memancing di Embung Benkoko.  Benkoko selain terdapat embung yang berfungsi sebagai penyedia air irigasi dan air baku bagi masyarakat, embung Benkoko juga merupakan lokasi/tempat berwisata bagi masyarakat sekitar dan masyarakat di kab. TTU karena di lokasi ini berada di tempat yang sangat tenang, jauh dari pemukiman, memiliki akses jalan yang baik, memiliki tempat/kolam pemandian serta juga memiliki beberapa spot/view yang dianggap menarik bagi masyarakat khususnya pengunjung.

Dari observasi di lokasi embung sebenarnya Benkoko masih ada harapan untuk berbenah. Keberadaan embung Benkoko perlu diselamatkan karena fungsinya sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk kedepannya. Dengan adanya sumberdaya dan potensi (infrakstuktur) yang sudah tersedia, pemerintah desa setempat perlu berkoordinasi dengan instansi terkait ataupun instansi yang terkait yang memiliki wewenang perlu berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memperbaiki dan memelihara kawasan tersebut.  

Hutan Cemara yang terdapat di Benkoko. (Dokumentasi Pribadi)
Hutan Cemara yang terdapat di Benkoko. (Dokumentasi Pribadi)
Kawasan Benkoko bisa menjadi salah satu kawasan wisata eksis karena terdapat hutan cemara, serta potensi lainnya yang mendukung yang terdapat disekitar kawasan tersebut yang dapat digunakan masyarakat atau bagi Pelajar yang ingin ber-camping atau berkemah, kegiatan kepramukaan, sekolah alam dan kegiatan lain yang bersifat alam. Dengan melakukan penghijauan atau penanaman di areal sekitar, adanya bakti sosial dengan masyarakat sekitar serta aktivitas lainnya yang pada intinya dengan harapan menjaga dan merawat kawasan tersebut yang sesuai dapat membantu keberlangsungan dan kelestarian sumberdaya alam di kawasan tersebut.

Pengelolaan Sumberdaya alam merupakan upaya yang dilakukan secara terpadu dan bertahap seperti kegiatan pemanfaatan, kegiatan pengendalian, pengawasan, kegiatan pemulihan dan pengembangan lingkungan untuk menjaga kualitas kelestarian lingkungan agar dapat tetap mendukung kesejahteraan manusia. Konsep pengelolaan sumbedaya air yang tepat tentunya dapat diterapkan untuk pengelolaan kawasan tersebut. 

Keterlibatan masyarakat menjadi sangat penting terutama pemuda/pemudi setempat yang dapat membentuk sebuah kelompok kecil sebagai pengelola kawasan tersebut yang bertujuan tidak hanya dalam pemanfaatannya tetapi juga dalam proses pemeliharaan serta pemahaman yang mendalam tentang peran dan fungsi sumberdaya alam bagi masyarakat. Pengelolaan kawasan sesuai dengan fungsi kawasan tersebut

Terima kasih. Salam Lestari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun