Mohon tunggu...
Fengki Kau
Fengki Kau Mohon Tunggu... Operator - Guru

ARTIKEL ILMIAH, PENDIDIKAN, OLAHRAGA, BUDAYA, POLITIK, SOSIAL MASYARAKAT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Organisasi Sekolah dalam Menunjang Kreativitas Siswa (Studi Kasus Organisasi Sekolah di Lingkungan SMA Muhammadiyah Tolangohula, Gorontalo)

31 Agustus 2024   20:25 Diperbarui: 31 Agustus 2024   21:08 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi SMA Muhammadiyah Tolangohula

Pendahuluan

Dalam lanscape pendidikan modern, di mana tuntutan akan keterampilan abad ke-21 semakin meningkat, kreativitas menjadi salah satu kompetensi utama yang harus dimiliki siswa. Kreativitas bukan hanya penting untuk inovasi dan pemecahan masalah, tetapi juga untuk pengembangan keterampilan sosial dan emosional yang holistik. Dalam upaya mendukung pengembangan kreativitas siswa, berbagai organisasi intra-sekolah memainkan peran yang sangat penting. Tiga di antaranya Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Dewan Ambalan (bagian dari Gerakan Pramuka), dan kelompok Kesenian menawarkan pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi dalam memfasilitasi pengembangan kreatif siswa.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) berperan sebagai wadah pengembangan diri bagi pelajar di bawah naungan Muhammadiyah, menawarkan berbagai kegiatan yang tidak hanya berkisar pada aspek akademis tetapi juga pada pengembangan keterampilan non-akademis, termasuk kreativitas. IPM menyelenggarakan berbagai lomba seni, pameran, serta acara budaya yang memungkinkan siswa mengekspresikan bakat mereka dalam konteks yang lebih luas. Di sisi lain, Dewan Ambalan, sebagai bagian dari Gerakan Pramuka, berfokus pada pengembangan keterampilan praktis dan kepemimpinan melalui kegiatan lapangan dan proyek sosial. Kegiatan yang melibatkan perkemahan, pelatihan keterampilan, dan berbagai tantangan lapangan memberikan siswa kesempatan untuk berpikir kreatif dan menghadapi masalah dalam situasi nyata. Kelompok Kesenian di sekolah juga memainkan peran krusial dalam mengembangkan kreativitas siswa melalui berbagai bentuk ekspresi artistik. Kesenian, yang meliputi musik, teater, dan seni rupa, tidak hanya memberikan platform bagi siswa untuk mengekspresikan diri tetapi juga memperkaya pengalaman mereka dalam berkolaborasi dan berinovasi.

Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam bagaimana ketiga organisasi ini IPM, Dewan Ambalan, dan kelompok Kesenian berkontribusi pada pengembangan kreativitas siswa. Pembahasan ini akan melibatkan analisis peran masing-masing organisasi dalam mendukung kreativitas siswa dan akan didasarkan pada berbagai sumber jurnal yang relevan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kontribusi mereka.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai Sarana Kreativitas

Ekspresi Kreatif melalui Kegiatan Budaya dan Seni

IPM menyediakan platform yang kaya bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Kegiatan seperti lomba seni, pertunjukan budaya, dan pameran tidak hanya memberikan siswa kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka tetapi juga mendorong mereka untuk mengeksplorasi berbagai bentuk seni. Asyhar (2022) dalam penelitiannya menemukan bahwa partisipasi dalam kegiatan seni dan budaya yang diorganisir oleh IPM berkontribusi pada peningkatan kemampuan kreatif siswa. Kegiatan ini mendorong siswa untuk berpikir di luar batasan kurikulum akademis dan menemukan cara baru untuk mengekspresikan ide dan perasaan mereka.

Misalnya, lomba seni rupa dan pertunjukan musik yang diadakan oleh IPM memberikan siswa platform untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam medium yang berbeda. Ini tidak hanya memperkaya pengalaman artistik mereka tetapi juga mengajarkan mereka tentang pentingnya inovasi dan pemecahan masalah dalam konteks seni.

Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan dan Manajerial

IPM juga berfungsi sebagai tempat untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan manajerial. Siswa yang terlibat dalam organisasi ini sering kali memegang posisi penting seperti ketua panitia, sekretaris, atau koordinator acara. Fajriani (2021) menunjukkan bahwa keterlibatan dalam posisi kepemimpinan di IPM membantu siswa mengasah keterampilan manajerial dan kepemimpinan yang krusial untuk kreativitas. Keterampilan ini mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan kegiatan, serta kemampuan untuk memotivasi dan mengelola tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun