Mohon tunggu...
Fendy mardycho
Fendy mardycho Mohon Tunggu... Security - Satpam

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Patriot dari Timur

3 Oktober 2024   23:33 Diperbarui: 4 Oktober 2024   00:00 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Indonesia adalah negara yang kaya akan bahasa dan budaya, kaya akan hasil bumi yang melimpah.tanah air yang subur dan bersahaja.
Indonesia merupakan negara yang memegang teguh idiologi panca sila sebagai dasar negara.
Patriot merupakan rasa cinta terhadap tanah air. Di ajarkan dari seorang ibu dan ayah di latih oleh kakek dan nenek buyut.
Bagaimana mengenal arah  dan bagaimana mengenal warna.dan bagaiman rasa cinta itu tumbuh dari hati yang terdalam.
Rasa cinta tanah air indonesia.
Ku persembahkan " patriot dari timur " untuk nusa dan bangsa.
Seiring bagi buta dan sebelum senja datang menyapa.
Aku adalah anak Indonesia yang di latih bagaimana cara menghasilkan kedelai dari tanah air sendiri. Dan bagaimana mengenal arah dan warna .
Sebelum senja saya dahulu di bangunkan oleh kakek saya. Kemarilah cucuku lihatlah kedelai itu sudah siap untuk di panen  di kebun. Apa kau punya cara untuk memanennya.
Saya hanya menjawab .. sebentar lagi saya berangkat sekolah kek. Sebentar lagi fajar menjemputku untuk bergegas menimba ilmu. Saya baru saja umur 7 tahun dan masih kelas 1 SD.
Seiring dari mentari terbit seiring pula aq beranjak berangkat ke sekolah.
Kapan kamu pulang kata kakeku saya pulang jam 10 pagi sudah si rumah.
Saya akan mengajakmu ke kebun untuk memanen kedelai.
Baiklah jawab saya. Saya akan ke kebun jam 10.
Kau harus ke kebun tidak lewat tidak lebih dari jam 10 lewat 10.
Bawalah 2 bedog  bedog itu pisau besar.
Dan kakekmu bilang akanku ajarkan kau tentang partiot.
Datanglah dari arah timur dengan berseragam merah putihmu.
Tepat jam 10  saya sudah di kebun dari arah timur .kakek bilang mantap sekali kamu datang pas jam 10 kamu masih punya waktu 10 menit untukmu ambil bedog kata kakekku.
 Kenapa saya tak pulang dulu tadi habis sekolah.
Jawabnya ini perintah.
Ahirnya saya ambil bedog itu . Dan kakeku bilang bawa seragamu ke rumah kesini sama baju yang tidak untuk sekolah..
Ribet bukan..?
 Nyanyikan lagu indonesia itu sambil membawa bedogmu itu.
Neneku bilang itu sengong.
Kalo dalam bahasa indonesia itu bocah bayi gep kon ngapa jane... Kata nenekku.
Benar saya datang dan sambil membawa bedog. Dan nyanyi indonesia raya..
Setelah itu.
Kamu tau bagaimana cara kau memanen kedelai itu cah gagah.saya hanya bilang saya akan coba.
Saya bawa kandi atau karung untuk memanennya dan seketika itu aku di suruh jalan jongkok .sebagai pelajaran .
Abilkan saya balok kayu.. dan ambilkan saya bedogmu itu... Dan saya di ajarkan memotong sebelum akar dari kedelai itu.
Berlahan kami memanen kedelai itu...
Saya memotong menumpuk dan mengikatnya..
Setelah semua selesai dan ku mulai untuk mengangkutnya..
Ke rumah dan bertumpuk2 kedelai itu . Saya bawa dan pundak kulitku mengelupas dengan penuh semangat..
Dan ke esokan harinya saya akan jemur .kedelai itu sabtu minggu kau harus ada denganku  kata kakek.untuk berperang dengan kedelai.
Sabtu aku pulang jam 9 kek . Kedelai itu sudah kering  ambil bedogmu lagi kata kakeku  dan bikinkan saya tongkat untuk memukul.
Saya bikin tongkat sepajang 40 cm dan kakeku ke tawa .. kakekmu itu bukan jendral kenapa kau malah membuatkan aku tongkat komando.saya butuh satu panjangnya sama dengan tangan kakek.sebagai hukuman saya jarus memanjat pohon kelapa  dan potongkan daun kelapa bersama batangnya..
Pohon kelapa cikal.
Saya memanjat namun tak di bolehkan dengan  memanjat bermodalkan badan harus dengan anda atau tangga.
Kata saya nah ini nih gampang..
Sebelah barat ya kata kakeku.
Saya bilang lama2 butuh kompas ini saya di atas..
Sudah lah ini perintah... Saya jawab apa2 perintah olih upah ora.kalo bahasa indonesia apa2 perintah dapat uang ga.
Saya bisa memetiknya dan di hadiahkan duit tidak laku ...
Nasib nasib
Hanya 4 keping 1 perak .
Tepat terik panas yang membara di atas melester  saya memukul kedelai itu yang sudah kering badanku rasanya hanya air keringat penuh sekujur tubuhku .. saya terus memukul dengan batang daun kelapa.tanganku sampai melepuh jari jariku sampai melendung berisi dengan air.
Samai berlahan semua kedelai itu meloncat. Ke atas .dan kakeku bilang taubatkan setiap kedelai itu..
Jadi mikir lagi ..
Ga usah mikir kata kakekmu tar kamu tau.
10 jariku ini terasa bengkak dan megelembung penuh dengan air..panas perih tak terasa..
Katanya demi nkri.
Tapi saya tidak mengerti sebelumnya..
Saya masih kecil rasa sakit itu belum seberapa katanya ini gambaran kolonial lisme kau hanya mewarnainya dan berkorban enaknya..
Saya berlahan mengumpulkan kedelai itu.
Butir demi butir setelah di angkat dan di pisahkan dari batang batangnya yang sudah hancur.
Gatal debunya luar biasa anak sekecil ku harus bisa bertahan tidak pingsan itu luar bisa..
Katanya kumpulkan dan aku akan menimbangnya untuk indonesia.
Indonesia lagi ujung ujungnya di bagi2 tetangga .
Tapi dari hal itu aku paham kakeku ternyata cinta indonesia. Dan rakyatnya hehhe
Sehabis itu aq harus makan dan dan bergegas untuk mandi.
Dia bilang .. putuku ikutlah denganku mandi pagi .lah ini kan sore kataku.
Entar kamu tidur denganku.
Sekarang kau mandi dulu se adanya air besok akanku obati.
Sebelum fajar datang katanya.
Semaleman gatal2 tubuhku ..
 Dan tanganku mengelupas .
Penuh dengan perih rasa sakit dan seketika pagi buta aku di ajak ke sungai .
Lihatlah cucuku ini adalah sungai ..
Yang dingin sekali.
Dan masuklah ke dalam air yang dining denganku beberapa menit .
Pasti gatalmu akan hilang.
Tapi sebelum warna oren itu di langit datang kau harus selesai mandi.ini adalah indonesia katanya..
Indonesia lagi... Setelah mandi benar seketika itu gatal tak terasa ..
Dia mengangkatku di atas kepala dan bertemu dengan temanya.. apakah ini yang kau perintahkan untuku saya sudah mendidiknya .patriot dari timur se dengarku seperti itu.
Teman kakeku bilang suruh dia pulang dengan berfikir esok harinya suratnya dari kulit kerbau katanya.
Katanya ini hanya belakang perpustakaan.
Bacalah dan kau sekarang sama denganku.
Di eja mbah.aq ra bisa. Baca aduh gimana ini.aku baca kau dengar...
Kau dengar heh bocah cilik krungu ora koe.
Dengar tidak saya mendengar semua..
Singkat2 aku ada di depan matamu.
Neneku bilang sang lima.
Saya hanya di beri pilihan .. bekerja di mekah dengan harta orang tuamu .
Atau kau dapat undian .
Saya memilih dapat dari undian .
Suruh pulang dul.
Dia sudah dengar patriot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun