Mohon tunggu...
Fendy mardycho
Fendy mardycho Mohon Tunggu... Security - Satpam

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Medan Laga 1

12 Mei 2024   21:51 Diperbarui: 12 Mei 2024   22:22 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Menentukan langkah adalah hal terbaik untuk mencapai target.

Pemikiran dan tindakan akan menentukan langkah kita pulang atau tetap berjuang.

Kita anggap saja barisan lain adalah pagar di mana kita harus berfikir.

Dewasa dalam berbicara waspada dalam mengambil kata.medan ini bukan kelir wayang yang hanya di hadapkan dalang lalu di saksikan banyak penonton.dan berhenti untuk hiburan.

Kita tak mau di tancapkan seperti wayang dan di cabut sesuai tindakan satu orang.tetapi Medan ini satu pemikiran dan satu tujuan dan untuk satu pimpinan kita semua.dan demi masa depan generasi mendatang

Tetapi satu hal di samping itu tetap ada banyak pemikiran yang dapat kita satukan .antara berbagai situasi yang harus kita hadapi.

Tidak memilah dan memilih pendapat tetapi ada satu hal yang perlu kita ambil jalan tengah untuk satu tujuan .

Di dalam kelir tidak ada gemuruh samudra akan ombaknya. Dan di dalam kelir hanya ada sura gamelan.dan di dalam kelir kita tidak bisa terbang tinggi melampaui awan hanya sebatas gambaran

Tapi di Medan akan ada suara gemuruh samudra dan angin tiupan perkataan yg tidak mengenakan

Kita tidak bisa merobohkan gunung begitu saja dengan mencabutnya.kita perlu menelusuri dan mengarungi.ketika kita sudah di atas kita merasa kecil dan kita merasa paling kecil .tapi perjuangan di Medan laga harus berhasil.

Hingga kita melihat jasa diri kita untuk satu tujuan.

Kita perlu banyak hal dan banyak masukan dari secuil berita yg kita dapat adalah harapan akan kepastian.

Sadar kekayaan alam adalah kedaulatan atau kepentingan kita bersama yang harus kita pertahankan.dan berharap hanya kepentingan yang dapat di pergunakan untuk kemenangan anak cucu mendatang.

Menata dan menyandi itu adalah bekal terbaik untuk hal yang harus kita cermati.

Ini adalah Medan mengenal seorang ayah dan Medan seorang untuk mengenal ibu.

Mengenal negara dan mengenal Pertiwi.

Seandainya kita hidup lebih lama ..kita dapat cerita kepada anak dan cucu kita.bahwa Medan laga ini bukan semata kepetingan keluarga. Yang paham akan memperbanyak dan memperkuat.suatu keluarga. Dan bukan pula menentukan apa agama kita.medan laga demi sebuah harapan kebersamaan.... suatu saat nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun