Mohon tunggu...
Fendy Hananta
Fendy Hananta Mohon Tunggu... -

Jika ada orang yang bertanya, mau ke mana? Aku akan menjawab, mengemis ilmu dan mengamalkannya.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ketika Hati Sudah Luluh dengan Pesona ODOJ

2 Desember 2014   03:05 Diperbarui: 13 Januari 2016   17:53 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tilawah sebenarnya bukan menjadi hal baru bagi saya. Sehari sekali biasanya saya menyempatkan untuk tilawah walau hanya satu halaman. Lama-lama sedikit berkurang, hanya beberapa ayat. Bahkan dalam satu hari tidak tilawah sama sekali. Begitu terus dari hari ke hari apalagi kalau lagi sibuk pasti tilawah terlupakan. Yang lebih parah lagi biasanya lebih mengutamakan untuk berlama-lama online media sosial daripada tilawah. Al-qur’an hanya dipajang rapi di rak, sebagai hiasan dan biasanya dibuka hanya saat bulan puasa.

Kebanyakan orang seperti itu, begitu juga saya. Namun setelah melihat berita beberapa waktu lalu tentang anak tukang becak yang meraih IPK tertinggi membuat saya penasaran dan mencari berita-beritanya di media online. Saya terkesima melihat beberapa artikel online yang menyebutkan bahwa Raeni memiliki kebiasaan unik yaitu wudhu sebelum belajar yang mendorong Raeni meraih prestasi. Luar biasa bukan, dia menjalankan yang diperintahkan Allah untuk mengejar mimpi di dunia dan di akhirat. Tidak henti-hentinya Raeni berdoa dan membaca asmaul husna. Yang lebih istimewa lagi dia mengikuti komunitas ODOJ (One Day One Juz) agar kebiasaannya tilawah minimal 1 juz perhari tetap terjaga di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa. Dari situ saya semakin penasaran dengan sosok Raeni anak tukang becak.

Saya mulai mencari tahu tentang ODOJ komunitas yang diikutinya. Ternyata benar, saya mengunjungi website ODOJ di sana terdapat pengalaman-pengalaman bahkan keajaiban setelah mengikuti ODOJ. Saya tertarik dan ingin bergabung dalam komunitas tersebut. Ada perasaan takut, bagaimana kalau nanti tidak bisa membaca satu juz perhari? Sering gelisah dengan perasaan takut dan sepertinya komunitas ini memberatkan. Takut kalau jadwal padat tidak sempat tilawah. Semua ketakutan bersatu dan menjadi tembok cina yang menghalangi saya untuk bergabung di ODOJ. Hari-hari berikutnya saya sudah lupa dengan ODOJ bahkan tidak ada lagi keinginan untuk ikut di dalamnya. Sampai tiba suatu hari saya mendapat hidayah. Terketuk pintu hati saya, entah karena apa saya juga tidak tahu.

Tiba-tiba timbul keinginan saya untuk ikut komunitas ODOJ. Awalnya saya masih ragu, lalu saya berkata dalam hati “keraguan ini pasti karena setan yang mencoba menghalangi saya untuk beribadah di jalan Allah”. Keraguan itu mulai aku tepis dengan mencoba memperbanyak tilawah saya yang sehari biasanya satu lembar menjadi tiga lembar. Berlanjut setelah beberapa minggu semakin saya nyaman melakukannya. Kemudian suatu malam saya putuskan untuk memberanikan diri mendaftar di komunitas ODOJ. Saya masuk ke grup 471 dengan jumlah anggota 30 orang. Terdiri dari beberapa suku dan domisili yang berbeda dari Sabang sampai Merauke. Ada yang dari Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Jawa, Madura dan masih banyak lagi karena belum kenalan secara personal. Semua anggota kebanyakan sudah menikah dan sudah berumur, hanya segelintir yang masih muda termasuk saya. Dalam grup ini yang paling muda siswa SMA kelas 2,saya salut sama dia karena masih muda sudah tersentuh hatinya untuk rajin tilawah. Semua anggota menyambut hangat kedatangan saya, saling berkenalan dan sharing kebaikan di dalam grup. Grup ini seperti penyemangat saya dalam tilawah, bagaimana tidak, setiap beberapa menit pasti ada pesan dari grup WA tentang Juz sekian kholas.

Itu yang membuat saya semakin ingin menyelesaikan satu juz tilawah saya. Kemudian ada lelang juz juga ketika dalam waktu tempo yang telah disepakati ternyata yang bersangkutan tidak dapat menyelesaikan juznya maka juz tersebut dilelang ke ODOJers yang lain. Supaya dalam satu hari satu grup bisa khatam satu kali. Ada perasaan malu dengan anggota yang lain dan juga Allah SWT bila tidak kholas hari ini. Menyenangkan sekali bisa bergabung dengan komunitas ODOJ, dari situ saya semakin konsisten dalam tilawah. Dengan sendirinya kebaikan pun datang satu persatu. Tidak perlu saya ceritakan di sini silahkan kalian mencoba sendiri kedahsyatan dari One Day One Juz. Salam hangat dari ODOJ grup 471.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun