Mohon tunggu...
Fendy Setyawan
Fendy Setyawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Suka mancing

Selanjutnya

Tutup

Money

Melirik Produksi dan Peluang Bisnis di Balik Rindangnya Daun Kopi

24 Februari 2018   12:10 Diperbarui: 24 Februari 2018   12:44 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam kehidupan sehari-hari,apabila mendengar kata produksi,yang terbayang adalah suatu kegiatan besar yang memerlukan alat-alat canggih serta ribuan tenaga kerja dalam proses pengerjaannya.hal tersebut tidaak benar.produksi artinya, kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk keperluan orang banyak.

Namun tidak semua kegiatan yang menambah nilai guna dikatakan produksi,contohnya adalah seorang ibu yang membuat kue untuk keluarganya dirumah, hal ini tidak dapat dikatakan produksi karena tujuannya bukan utnuk masyarakat banyak.

Nah jadi produksi bukan hanya soal menghasilkan suatu barang dan jasa yang menggunakan mesin canggih,namun usaha-usaha rumahan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak dapat dinamai juga produksi. Kaliini kita akan membahas tentang sebuah produk yang asing bagi sebagian orang namun sangat menjanjikan peluang bisnis yang akan diperoleh kedepannya.

Menurut data yang dirilis oleh badan pusat statistic (BPS), produksi kopi indonesia berada di peringkat 3 dunia dibawah brazil dan Vietnam yakni sebanyak 639.305 ton pada tahun 2016 dan 637.539 ton pada 2017, produksi kopi nasional mengalami kemerosotan beberapa tahun terakhir ini,hal ini diakibatkan oleh cuaca yang buruk dan curah hujan yang sangat tinggi diperkirakan akan berakhir pada awal tahun 2018.lain kata dengan negara tetangga sekaligus negara saingan pengekspor kopi ke pasar internasional yakni Negara Vietnam.

Menteri industri dan perdagangan vietnam Tran Tuan Anh menuturkan,diperkirakan hasil produksi kopi dinegaranya meningkat pada tahun 2017/2018 sekitar 4,5% atau berkisar antara 1,6 juta ton hal ini dikarenakan puncak panen raya dan cuaca yang sangat mendukung dinegara ini.Di indonesia provinsi penyumbang kopi terbesar yakni lampung dan sekitarnya yang menyumbang 60% kebutuhan  kopi nasional dan ekspor ke luar negri.

Kementrian perkebunan dalam situs resminya  menuturkan,produsen kopi nasional  berasal dari perkebunan rakyat yang memanfaatkan lahan kosong dan perkebunan pribadi sehingga bisa menopang kebutuhan ekonomi dan kelayakan hidup masyarakat.mereka memanfaatkan kepemilikan lahan mereka dengan sebaik mungkin dan seproduktif mungkin,hal ini dapat kita korelasikan dengan hadits nabi Muhammad SAW yakni ;

عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ كَانَتْ لَهُ أَرْضٌ فَلْيَزْرَعْهَا، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَزْرَعَهَا وَعَجَزَ عَنْهَا، فَلْيَمْنَحْهَا أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، وَلَا يُؤَاجِرْهَا إِيَّاهُ» (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

  

ARTINYA:

"Dari jabir RA berkata.Rasulullah SAW bersabda:barang siapa yang mempunyai sebidang tanah,maka hendaklah ia menanaminya.jika ia tidak bisa atau tidak mampu menanami,maka hendaklah diserahkan kepada orang lain (untuk ditanami) dan janagnlah menyewakannya (HR.Muslim)

Pada hadits diatas Rasulullah memerintahkan kita untuk memanfaatkan lahan yang kita miliki bukan hanya berupa kebun atau sawah bisa juga pekarang rumah kita dan lingkungan disekitar kita yang bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai macam tanaman yang dapat bermanfaat dan menguntungkan bagi keseharian kita. sejak zaman dahulu Rasul telah mengajari kita untuk seproduktif mungkin dalam memanfaatkan alam dan lingkungan ini. mengembang dari hal ini kita berbicara peluang bisnis dibalik rindangnya daun kopi yang dimana hal ini masih belum menarik perhatian banyak orang dan bahkan banyak orang aneh dengan olahan teh dari daun kopi ini.

Di balik berjuta-juta rupiah yang ditawarkan oleh biji buah kopi membuat orang enggan berfikir dan memiliki inspirasi untuk menggali potensi-potensi lain yang ditawarkan oleh bagian lain dari biji kopi.salah satunya adalah pemanfaatan daun kopi menjadi olahan teh,yang dimana ini terlahir semenjak masa kolonial belanda yang terkenal akan tanam paksanya yang membuat rakyat pribumi sengsara.

pada masa kolonial belanda rakyat pribumi dipaksa untuk menanam pohon kopi karena pamor kopi yang begitu tinggi dikawasan eropa,belanda ingin mengembangkan tanaman kopi terutama di daerah Sumatra,namun begitu kejamnya sistem tanam paksa belanda yang melarang pribumi untuk merasakan kenikmatan kopi sehingga mereka mewajibkan untuk menyetorkan hasil panen kepada belanda dan tidak boleh tertinggal sebijipun,mereka juga beranggapan kopi adalah minuman para dewa yang tak pantas bagi rakyat jelata untuk meminumnya,dari kemirisan inilah yang kemudian memunculkan inspirasi para rakyat pribumi untuk mengobati rasa keinginan mereka terhadap kopi dengan membuat olahan daun kopi,meskipun tidak sama layaknya secangkir kopi namun bagi mereka tidak masalah yang terpenting ada sedikit citarasa khas yang agak berbau seperti kopi.minuman ini terlahir dari tanah minang dan orang Sumatra memberikan nama minuman ini sebagai "teh kawa"

Kawa artinya kopi, Dari bahasa arab qahwah. Daun ya daun. Jadi kawa daun adalah minuman yang dibuat dari seduhan daun kopi.sebelum diseduh kawa diasap atau dijemur terlebih dahulu agar daunnya mengering selanjutnya setelah mengering diseduh dengan gula menggunakan tempurung kelapa.di sumtra minuman ini sudah tidak asing lagi bahkan ada yang menjual dipinggir-pinggir jalan.

Meski lahir dari perasaan yang pahit namun tidak terasa pahit manfaat dari kawa daun ini,penelitian terbaru di inggris menemukan bahwa teh dari daun kopi ini lebih sehat daripada teh dan kopi sendiri.menurut para ilmuwan dari Royal Botanic Gardens di Kew,London dan join research Unit For Corp Divercity Aaptation and Development di Montpellier,teh daun kopi mengandung senyawa yang bermanfaat mengurangi resiko penyakit jantung dan diabetes.

Berdasarkan penelitian,daun kopi mengandung antioksidan yang lebih tinggi dibanding teh biasa,menurut Dr.Aaron davies (pakar kopi) kandungan antioksidan teh daun kopi lebih tinggi dari teh biasa dan jumlahnya lebih tinggi dari teh hijau dan teh hitam.tak hanya antioksidan daun kopi juga memilik manfaat untuk mengatasi masalah peradangan yang biasanya ditemukan dalam buah manga dan ditemukan pula zat level tinggi yang disebut dengan mangiverin.kawa daun juga mengandung kafein namun jumlahnya lebih sedikit ketimbang kopi sehingga dapat pula diminum bagi orang yang mempunyai penyakit lambung

Dari pembahasan diatas kita dapat sedikit membuka pengetahuan dan juga membidik peluang bisnis yang kaya manfaat namun proses pembuatan dan bahan yang terjangkau.semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat bagi kita semua

DAFTAR PUSTAKA

Rianto,M Nur Al Arif.2015.Pengantar Ekonomi Syariah.Bandung.CV Pustaka Setia

Lubis,K Suwardi.2000.Hukum Ekonomi islam.Jakarta.Sinar Grafika

Lubis,K suwardi.wajdi,arif.2012.Hukum Ekonomi Islam.Sinar Grafika

Kementrian Perkebunan
Badan Pusat Statistik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun