"Ooh, mbak rina mas. Kayak ndak ada tempat lagi mas, foto istri kok ditaruh disitu mbok ya dsini mas," sambil nduding dada seraya menunjukkan ke Asmuji bahwa wanita ditempatkan dihati.
"ini tadi istri ku purik, dia kemakan omongan sama mbak Yanti belakang rumah mu pas,"
"mas , kalau cari nafkah yang baik-baik saja, inget tole mas!"
Mas itu sudah kesuwur didesa kalau punya apa-apa dilaut, bahkan aku waktu beli sayur di pasar kemarin ketemu sama bik sima, juga sama cerita tentang mas kayak gitu. Asmuji cerita sambil nenteng foto itu ngalor ngidul didepan Yono.
"yang bikin saya nelongso itu, aku dibilang kawin sama nyi ratu"
"ayolah, aku cari nafkah sampai hampir mati di tengah laut bukan karena macem-macem tapi karena istri anak ku biar urip No", mata Asmuji berkelinang yang seakan ditahan agar tidak menangis di depan Yono.
"iya mas, terus mas gimana sekarang?," sambil duduk di depan sampan Asmuji yang sudah disiapkan untuk melaut.
"ya sudah , biar kan saja. Aku tak diam aja No itu lebih baik daripada harus ngedumel didepan istri yang memang aku sendiri ndak melakukan itu"
Asmuji seakan pasrah dengan keadaan rumah tangganya. Memang pribadi Asmuji terkenal pendiam tidak suka banyak omong tapi jangan salah kalau dengan orang baru dia berusaha untuk meng akrab i dulu. Itu terjadi sama istrinya yang ceritanya kesengsem dengan Asmuji karena sikapya yang mudah bergaul dan ramah.
"Lo mas kemana? Masih sore ini mas.
"kamu jangan tanya melulu No, ayo bantu aku".