Mohon tunggu...
Indonesia Pos
Indonesia Pos Mohon Tunggu... Editor - Pegiat Literasi

Lembaga Publikasi Artikel di Media Online

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Immanuel Nicolas: Menggali Potensi Indonesia dalam Mister Friendship International 2024

3 Agustus 2024   09:07 Diperbarui: 3 Agustus 2024   09:09 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Immanuel Nicolas, seorang Content creator yang lahir di Bogor 23 April 1997 atau 27 tahun silam. Adalah lulusan Sarjana hubungan internasional Universitas Pelita Harapan.

Terbiasa dengan dunia modeling dan entertainment sejak di jaman kuliah, membuka pengetahuan Nicolas soal Male Pageant di Indonesia.

Pria dengan tinggi 180cm ini memulai karir pertama kali dalam Male Pageant sebagai Grand Finalist The New Lmen of The Year tahun 2021 mewakili provinsi Bangka Belitung.

Berhenti? Oh tidak, kemudian di tahun 2023 kembali mencoba karir nya dalam male pageant dengan mengikuti ajang Mister Global Indonesia  2023 mewakili Jawa Barat. Kali ini, Nicolas berhasil meraih gelar 2nd Runner Up sekaligus mewakili Indonesia sebagai Mister Friendship Indonesia 2024.

Mister Friendship International ini akan diselenggarakan pada bulan Desember 2024 dari tanggal 1 - 8 Desember. Setelah selama 3 tahun berturut turut diselenggarakan di Thailand (home country) Edisi ke 4 Mister Friendship akan dilaksanakan pertama kali di Taipei, Taiwan.

Apakah tahun ini Nicolas bisa mendapatkan placement yang lebih tinggi? Jawabannya adalah optimis untuk membawa placement lebih tinggi dibanding 2023.

Wawancara dengan Nicolas pada 31 Juli 2024, Pria dengan berat 73kg yang biasa disapa Nicolas menyampaikan "Punya waktu 8 bulan sejak April buat persiapan itu ada 2: bisa dibilang cepat bisa juga lama" Menurutnya, ga cuma persiapkan secara fisik supaya tampil jor-jor an. Tapi juga advokasi dan branding buat ditampilin ke International ga kalah penting.

Mengangkat tema kesetaraan dalam bermasyarakat, Nicolas menggaris bawahi perlunya sosok sederhana yang inklusif dan terbiasa dengan keragaman "Indonesia ini lah contoh paling pas nya" menurutnya lagi "Ga mungkin kan Indonesia tampil seadanya gitu pas di Taiwan?" Bagi Nicolas dengan sisa waktu yang ada, belajar lebih banyak soal advokasi Mister Friendship dan posisi nya dalam isu internasional adalah kunci terpenting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun