Mohon tunggu...
Indonesia Pos
Indonesia Pos Mohon Tunggu... Editor - Pegiat Literasi

Lembaga Publikasi Artikel di Media Online

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Optimalisasi Konten Media Sosial, Kunci Meningkatkan Kesadaran Anggota Sekolah Perempuan di KPS2K

21 Juli 2024   18:26 Diperbarui: 21 Juli 2024   18:45 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya, 21 Juni 2024 - Komunitas Perempuan Surabaya (KPS2K) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan perempuan melalui Sekolah Perempuan, sebuah program inovatif yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kepedulian anggotanya terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan. Salah satu strategi utama yang diusung adalah optimalisasi konten media sosial sebagai alat untuk memperluas jangkauan dan membangun kesadaran di kalangan anggota.

Menurut Ali Sri Majid, mahasiswa yang terlibat dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bersama KPS2K, pemanfaatan media sosial menjadi kunci penting dalam mencapai tujuan Sekolah Perempuan. "Kami menyadari bahwa media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini. Oleh karena itu, kami berusaha memanfaatkan platform-platform digital ini untuk menyebarkan informasi, berbagi konten edukatif, dan membangun engagement yang erat dengan anggota Sekolah Perempuan KPS2K," ujarnya.

Berbagai konten menarik dan bernilai edukasi diproduksi dan disebarkan melalui akun-akun media sosial KPS2K, seperti Facebook, Instagram, dan YouTube. Konten-konten tersebut mencakup informasi mengenai isu-isu perempuan, tips pemberdayaan diri, serta dokumentasi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Sekolah Perempuan. Melalui konten-konten tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran anggota akan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan masyarakat.

"Selain itu, kami juga mendorong partisipasi aktif anggota dalam berinteraksi melalui media sosial. Kami menciptakan ruang diskusi dan berbagi pengalaman yang dapat memperkuat solidaritas dan rasa memiliki di antara anggota Sekolah Perempuan," tambah Achmad, koordinator media sosial KPS2K.

Dalam upaya pemberdayaan, Sekolah Perempuan KPS2K juga memberikan perhatian khusus pada isu disabilitas. Melalui konten-konten yang sensitif dan inklusif, mereka berusaha meningkatkan pemahaman mengenai isu disabilitas dan pentingnya aksesibilitas bagi semua pihak. Hal ini sejalan dengan komitmen KPS2K untuk memastikan bahwa program-program pemberdayaan mereka dapat diakses dan bermanfaat bagi seluruh anggota, termasuk penyandang disabilitas.

"Kami menyadari bahwa isu disabilitas masih belum mendapatkan perhatian yang memadai di masyarakat. Oleh karena itu, kami berusaha mengintegrasikan perspektif disabilitas ke dalam konten-konten media sosial kami, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian anggota Sekolah Perempuan terhadap isu ini," jelas Achmad.

Optimalisasi konten media sosial oleh Sekolah Perempuan KPS2K tidak hanya berfokus pada penyebaran informasi, tetapi juga pada upaya membangun komunitas yang solid dan saling mendukung. Melalui fitur-fitur interaktif di media sosial, seperti sesi tanya jawab, poll, dan berbagi cerita, anggota Sekolah Perempuan didorong untuk terlibat secara aktif dan berbagi pengalaman mereka.

"Kami percaya bahwa dengan membangun komunitas yang kuat dan saling terhubung, kami dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses pemberdayaan perempuan. Anggota Sekolah Perempuan dapat saling berbagi inspirasi, saling mendukung, dan bersama-sama memperjuangkan isu-isu strategis yang penting bagi kehidupan mereka," ujar Ali Sri Majid.

Selain itu, Sekolah Perempuan KPS2K juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan, baik di lingkup internal maupun dalam skala yang lebih luas. Melalui dokumentasi visual dan informasi terperinci, anggota maupun masyarakat luas dapat mengetahui dan terlibat dalam program-program pemberdayaan yang digagas oleh Sekolah Perempuan.

"Kami ingin memastikan bahwa kegiatan-kegiatan Sekolah Perempuan dapat diakses dan diketahui oleh banyak orang. Media sosial menjadi sarana yang sangat efektif untuk menyebarkan informasi sekaligus mengajak partisipasi yang lebih luas dari masyarakat," tambah Achmad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun