Jam dilayar handphone menunjukkan pukul 6 pagi. Akhirnya kereta yang aku naiki sudah sampai Jogja.
Sambil menunggu sampai ke stasiun Wates, aku pun membuka handphone melihat postingan terkini yang sedang banyak dibicarakan netizen. Beberapa akun resmi sudah membuat postingan tentang kemeriahan acara Natal dan liburan akhir tahun yang akan datang sebentar lagi. Ada pula yang membagikan postingan beberapa resolusi di tahun depan.
"Kebiasaan akhir tahun, isinya tak jauh dari resolusi. Bikin orang minder aja, masih minim pencapaian tahun ini." Gumamku.
Aku pun mulai berpikir, terus apa pencapaianku tahun ini. Mikir sana-sini tapi belum ada yang maksimal.Â
Naik kereta dengan tempat duduk tegak membuat seluruh badanku jadi pegal-pegal. Tidur tidak nyenyak karena dempet-dempetan. Walaupun itu dapat duduk diujung yang isinya berdua.. eh jadinya berempat karena depan belakang tidak ada pembatas.
Saat kereta berhenti di stasiun Wates, aku turun dan mengambil tas bawaan. Karena berada di gerbong satu jadi tidak jauh ke pintu keluar stasiun.Â
"Untung bisa diringkas setas." gumamku sambil melangkah keluar pintu stasiun.
"Mau dianter pakai ojek" "Monggo" "Rumahnya mana, dibantu pake mobil"
"Udah dijemput pak" jawabku pada tukang ojek pangkalan yang mengikuti dari belakang supaya berhenti membututi. Para tukang ojek pangkalan ini sudah menunggu calon penumpang dari shubuh di pintu keluar stasiun. Mereka biasanya tahu kereta apa aja yang berhenti, jurusan dari mana dan yang sering dapat penumpang. Bahkan ada yang sampai punya pelanggan sendiri antar jemput penumpang.
Setelah jalan beberapa langkah dari area stasiun, handphone aku keluarin dari saku celana.