Kereta Bandara Soekarno Hatta (Soetta) sudah diresmikan sejak 2 Januari 2018. Kebetulan tanggal 30 Januari lalu, aku bisa mencoba Kereta ini sewaktu pulang dari Lombok mengikuti Lombok Marathon. Kereta Bandara Soetta tersebut dioperatori oleh Railink, perusahaan kerjasama PT Kereta Api Indonesia dan PT Angkasa Pura II.
Kereta Railink ini beroperasi dari jam 4 pagi sampai jam 11 malam dari dan ke SHIA (Soekarno-Hatta International Airport) melalui Stasiun Sudirman, Stasiun Bukit Duri dan jalur commuterline Tangerang. Jalur lintasannya cukup strategis dan terintegrasi dengan commuterline sehingga memudahkan penumpang untuk transit ke tujuan Depok, Bogor atau pun Bekasi sesuai jalur Commuterline.
Setelah mendarat di SHIA, kita harus jalan menuju stasiun bandara terdekat dengan terminal 1B. Sayangnya kita harus jalan menyeberang, naik turun tangga. Â Setelah sampai di stasiun kereta terminal 1B, kita juga harus dulu naik kereta bandara (antar terminal di bandara) ke stasiun bandara Soetta (Railink). Kereta bandara (antar terminal) tidak dipungut biaya, hanya saja cukup menghabiskan waktu dan tenaga untuk transit.
Sesampai di Stasiun Bandara Soetta, penumpang turun dari stasiun yang berada di lantai dua karena kereta Railink berada di lantai dasar. Karena waktu itu tiket kereta Railink belum bisa dibeli melalui online jadi kita membeli tiketnya di mesin pembelian tiket Railink yang tersedia di Stasiun Bandara Soetta. Disana ada dua mesin yang dipandu oleh tenaga pendamping mesin.
Caranya cukup mudah, pilih jam kereta dan stasiun tujuan kemudian bayar. Pembayaran dapat menggunakan kartu debit dan kredit baik visa maupun mastercard tak terkecuali dengan kartu kredit Danamon yang aku pakai. Cukup mudah, prosesnya sama seperti kalau kita berbelanja, tinggal gesek di mesin dan tekan pin kartu.Â
Biar gak ribet, bisa juga dengan aplikasi D-mobile dan Danamon Online Banking. Struk pembelian dan karcis Kereta Railink akan keluar dari mesin. Karcis Railink berbarkot jadi jangan sampai hilang atau rusak jadi harus dibawa dengan baik. Di Stasiun Bandara Soetta tersedia beberapa mesin atm salah satunya mesin atm Danamon jadi bisa mengisi dompet apabila sudah tipis.
Ruang tunggu Stasiun Bandara Soetta cukup nyaman, aneka kursi yang pas dengan suasana kita. Ada kursi panjang buat yang ramai-ramai dan ada juga yang kursi tunggu melingkar cukup berdua. Tak jauh dari ruang tunggu terdapat Help Desk dan pintu masuk peron. Ketika kereta sudah tersedia, petugas akan memberikan informasi sehingga tak perlu khawatir ketinggalan kereta.
Saat masuk pintu peron, kita diwajibkan mensken pintu peron dengan tiket Railink. Dalam kereta cukup lega tersedia juga tempat bagasi di sekitar tempat duduk. Tempat duduk cukup nyaman dengan diatur berdua-dua dibagian tengah diberi ruang untuk jalan menuju arah tengah gerbong. Tempat duduk diatur berjajar seperti teater yang mengarah ke posisi tengah gerbong.
Di atas kursi paling belakang terdapat LED TV untuk informasi ataupun promosi namun kurang efektif karena berada membelakangi penumpang. Di tengah gerbong tidak aksen apa-apa sehingga penumpang yang duduk ditengah gerbong akan saling berhadapan. Di depan pintu terdapat ruang dan ada gantungan tangan, mungkin untuk penumpang yang tidak dapat duduk.
Di awal laju kereta, kita disuguhkan pemandangan seputar bandara. Kereta Bandara Soetta ini melaju cukup nyaman. Sebagian lintasan Kereta Bandara Soetta melalui lintasan commuterline Tangerang. Saat itu, dalam gerbong tidak ada wifi namun disediakan colokan untuk mengisi baterai smartphoneatau elektronik lain. Cukup hening, tidak ada musik selama perjalanan. Sempat berhenti cukup lama di stasiun Duri tapi tidak untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
Kereta Bandara Soetta ini memiliki waktu tempuh, dari Bandara SHIA sampai stasiun Sudirman, sekitar 50 menit dari ketika pertama kali melaju sampai kereta berhenti di pemberhentian terakhir. Sesampai di Stasiun Sudirman ketika keluar stasiun, kita perlu mensken karcis berbakot jadi karcis jangan sampai hilang atau robek. Di Stasiun Kereta Bandara Soetta Sudirman terintegrasi dengan moda lain seperti busway dan stasiun commuterline Sudirman yang berdekatan.
Bagi backpakernaik kereta Railink memang cukup nyaman. Liburan sendirian, berduaan atau bahkan ramai-ramai bersama teman bisa menggunakan alternatif moda Kereta Railink menuju SHIA. Namun bagi penumpang yang membawa barang banyak, akan sangat terganggu dengan kerepotan transit antar stasiun. Selain harus naik dan turun tangga juga harus berjalan kaki yang bisa membuat kita kelelahan. Waktu juga harus diperhitungkan karena perjalanan ke SHIA dengan Kereta Railink membutuhkan waktu ekstra selama transit. Jadi pintar-pintar kita memilih moda ke bandara supaya tidak mengganggu liburan serumu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H