Setiap orang pasti mendambakan untuk selalu sehat. Supaya tubuh selalu sehat, rutinlah berolahraga. Bukan hanya menjadi penonton tapi aktif menjadi bagian dari aktivitas olah raga itu. Lari sebagai salah satu cabang olah raga tertua di dunia. Lari itu olahraga yang mudah dan tanpa bergantung dengan orang lain seperti halnya futsal, badminton yang mana apabila tanpa regu atau pun lawan maka tidak bisa bermain dan berolahraga. Secara teknik, lari itu gampang. Bisa dimana saja atau kapan saja.Â
Lari dapat dilakukan secara indoor ataupun outdoor. Kalau lagi malas keluar atau kondisi diluar tidak mendukung seperti hujan, lari bisa di dalam ruangan menggunakan mesin treadmill. Lari outdoor lebih menyenangkan karena selain bisa berkeliling melihat situasi luar rumah juga membuat pikiran menjadi ikut seger. Akan lebih menyenangkan, lari di pagi atau sore hari. Lintasan dengan banyak pepohonanan dan nuansa alam akan lebih menggairahkan kaki untuk melangkah.
Melihat tren olah raga lari yang semakin diminati banyak kalangan. Tidak  hanya di daerah urban tapi sudah sampai ke daerah-daerah pelosok. Bahkan hampir  setiap hari bisa dijumpai para pelari di sekitar kita. Walau hanya dengan trek jalanan perumahan, taman kota bahkan di lintasan  tempat-tempat wisata. Jadi tak susah mencari tempat berlari.
Untuk mengukur kemampuan lari pun sudah banyak aplikasi yang bisa digunakan. Dari jam digital dengan kemampuan GPS merek terkenal seperti Garmin atau pun jam pintar Apple Watch. Aplikasi pengukur digital pun sudah banyak tersedia di iOS maupun Android seperti NikePlus, GoogleFit, Endomondo, Strava dan lainnya. Semakin rutin melakukan olah raga lari, maka akan semakin bisa mengukur kemampuan dan ketahanan tubuh sendiri.Â
Sebaiknya berlari itu tidak disertai unsur paksaan. Terutama dalam mengikuti ajang olah raga lari seperti Borobudur Marathon, Jogja Beach Run atau Bromo Trail Run. Jika memang belum siap untuk menempuh track marathon bisa mengambil yang setengah marathon (Half Marathon). Jika belum kuat untuk 10K bisa mengambil dengan pemanasan 5 K dulu. Tergantung dari motivasi dan budget, mana yang lebih pantas untuk tubuh kita. Jangan sampai setelah berlari di ajang lari, bukannya badan jadi sehat tapi malah tersiksa, apalagi sakit terobati. Berapapun jarak lari yang dipilih, jaga emosi dan ukur kemampuan supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Supaya bisa menikmati olah raga lari, bisa sambil mendengarkan musik favorit. Musik membuat pikiran lebih rikes. Lepaskan sejenak pikiran-pikiran yang ruwetterutama kerjaan atau pun beban hidup.Bisa juga dengan menengok lingkungan sekitar supaya menambah wawasan sekitar. Sebelum lari sebaiknya jangan makan makanan mengenyangkan karena bisa mengganggu perut ketika berlari. Minuman ber-ion pun sebaiknya dihindari supaya tidak cepat haus. Pemilihan sepatu dan aksesoris pun perlu dipertimbangkan supaya tidak membebani ketika berlari.
Setelah lari, hindari melipat kaki saat duduk. Minumlah air mineral atau pun minuman berion supaya cepat fit. Malam hari setelah lari dapat mengkonsumsi minum multivitamin dan mengosok kaki dengan balsem di sekitaran kaki sebelum tidur supaya ketika bangun tidur lebih fit dan tidak terasa pegal-pegal.
Lari itu tak perlu persiapan yang rumit. Larilah dengan hati gembira. Berlari sejauh mungkin. Serutin mungkin. Sehat selalu untuk kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H