Mohon tunggu...
Efendi Cahyono
Efendi Cahyono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Fathonah (Cerdas)

20 Oktober 2017   15:38 Diperbarui: 20 Oktober 2017   18:14 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

FATHONAH ( Kecerdasan)

Nabi Muhammad yang mendapat karunia dari Allah dengan memiliki kecakapan luar biasa (genius abqariyah) dan kepemimpinan yang agung (genius leadership -- qiyadah abqariyah. Tetapi Nabi Muhammad telah dituduh tukang sihir dan orang gila. Namun Nabi Muhammad selaku pemimpin yang cerdas dan mempunyai kepemimpinan yang agung bisa menyatukan puak-puak yang terpecah-pecah tanpa prestasi budaya menjadi suatu masyarakat yang beriman dan bertakwa.

Memang benar dalam perang badar kaum muslimin yang jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan pasukan Quraisy mampu mengalahkan mereka, ini dikarenakan bukan karena mukjizat semata, namun lebih banyak karena kepemimpinan Nabi Muhammad yang berhasil menanamkan keimanan, ketakwaan, kesetiaan dan semangat juang untuk membela kebenaran dan mempertahankan hak selain mendapat bantuan Allah.

Kesuksesan Nabi Muhammad sebagai seorang pemimpin umat memang telah dibekali kecerdasan oleh Allah SWT. Kecerdasan itu tidak saja diperlukan untuk memahami dan menjelaskan wahyu Allah SWT. Disini kecerdasan yang diterima oleh Nabi Muhammad dari Allah SWT juga disebut dengan istilah Fathonah. Nabi Muhammad di bekali kecerdasan atau fathonah karena beliau mendapat kepercayaan Allah SWT. untuk memimpin umat, karena agama Islam diturunkan untuk seluruh manusia dan sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Oleh karena itu diperlukan pemimpin yang fathonah atau cerdas yang akan mampu memberi petunjuk, nasihat, bimbingan, pendapat dan pandangan bagi umatnya, dalam memahami firman-firman Allah SWT.

Beliau bukan hanya menjadi pemimpin dalam urusan agama saja, tetapi lebih dari menjadi pemimpin dalam segala hal mulai dari ekonomi, sosial, hingga dalam masalah pendidikan

Dalam mendidik dan berdakwah Nabi Muhammad saw. telah dibekali dengan kecerdasan dengan diberikan ilmu pengetahuan oleh Allah sendiri melalui Malaikat Jibril. Turunnya surat Al-Alaq 1-5 memberi bukti bahwa Nabi diperitahkan untuk membaca yang berarti diperintahkan padanya untuk menggali ilmu pengetahuan. Sebagai jalan pendidikan dan dakwah dijadikan sarana untuk mentransfer ilmu pengetahuan yang telah beliau sampaikan.

Kecerdasan Muhammad memang telah nampak sejak kecil, dan berkembang setelah dewasa menjadi seorang pemuda yang dikenal masyarakatnya sebagai pemuda yang jujur dan baik. Kecerdasan beliau merupakan suatu hikmah yang dianugerahkan Allah kepada beliau dengan sifat kearifan yang selalu ditampakkan. Hal ini sesuai firman Allah surat al-Baqarah ayat 269:

[:]

"Allah menganugerahkan al-hikmah (kepemahaman yang dalam tentang Al-Qur'an dan as-Sunnah) kepada siapa yang dikehendakinya. Barang siapa yang dianugerahi al-hikmah itu ia benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Hanya orang-orang yang berakallah (ulul albab) yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah." (Q.S. Al-Baqarah :269)

Dalam upaya memberi pendidikan dan pengajaran tentunya diperlukan seorang pemimpin yang cerdas yang dapat memberi kepahaman kepada muridnya ketika menyampaikan hal-hal yang akan disampaikan. Oleh karena itu Allah telah menjadikan Nabi Muhammad saw. seorang yang ummi dengan bahasa yang fasih dan dapat diterima ketika beliau menyampaikan bukti bahwa kecerdasan yang diwujudkan dalam gaya memimpin Nabi yang tidak akan pernah dimiliki oleh manusia biasa seperti kita.

Nabi Muhammad dapat menyampaikan 6.236 ayat Al Qur'an kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.

Nabi harus mampu menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya, firman Allah yang disampaikan oleh nabi adalah sehingga mereka mau masuk ke dalam Islam. Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara yang sebaik-baiknya.

Satu hal menimbulkan kemuliaan, kebesaran, serta kesucian al- Quran sebagai fakta bahwa kitab suci yang agung, dengan banyak petunjuk yang berkenaan dengan penciptaan, kebangkitan kembali, kemanusiaan, moralitas, hukum, kisah-kisah dan ungkapan-ungkapan peringatan--dengan kelembutan, kecantikan dan keindahan-- diturunkan melalui lidah seseorang yang buta huruf, yang tidak pernah menghadiri sekolah ataupun kursus, maupun manerima pendidikan universitas manapun, sekaligus seseorang yang tidak pernah bertemu dengan sarjana manapun, maupun membaca buku yang sederhana pada masanya.

Dalam kepemimpinan beliau yang diringi dengan kecerdasan serta gaya memimpin yang agung, yang luar biasa nampak ketika beliau mengatur, merencanakan dan mengontrol para pasukannya saat menghadapi perang, sebagai contoh ketika Perang Badar beliau melakukan persiapan-persiapan dan strategi perang yang bagus ketika akan menghadapi musuh sehingga musuh mengalami kekalahan.

Tidak berlebihan jika pasukan Islam di bawah kepemimpinan beliau banyak memperoleh kemenangan karena memang Nabi Muhammad saw. melakukan manajemen yang baik. Dengan kecerdasan atau fathonah yang telah Allah swt berikan kepadanya untuk menyampaikan dan menanamkan keimanan, ketakwaan, kesetiaan dan semangat juang untuk membela kebenaran dan mempertahankan hak selain mendapat bantuan Allah.

Di samping itu dengan kecerdasan yang dikaruniakan Allah kepada beliau semua yang dihadapi, misalnya dari sahabat yang mempunyai permasalahan dapat dihadapi dengan wahyu (petunjuk) Allah sebagai pemecahannya. Dalam keadaan tidak turun wahyu, beliau mencari pemecahannya dengan jalan bijaksana yang pasti tidak akan menyimpang atau bertentangan dengan ajaran Islam sebagai ajaran yang hak. Maka dari itulah Nabi Muhammad sangat cerdas atau fathonah dalam menghadapi permasalahan ketika beliau akan menyampaikan suatu hal yang baik seperti keimanan, ketakwaan, kesetiaan, dan semangat berjuang dalam apapun permsalhan yang akan dihadapi oleh beliau pada saat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun