Permasalahan gaji 18 mantan pemain Persis Solo ahrinya telah selesai dilunasi pihak klub melalui Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).
Proses peralihan manajemen yang dilakukan tim Persis Solo menemui satu permasalahan audit data kontrak pemain. Dalam proses akuisisi tersebut tidak diberikan data pendukung mengenai salinan kontrak pemain yang membuat pihak manajemen baru menganggap tidak ada tunggakan yang harus diselesaikan mengenai kontrak pemain.
Namun, setelah diresmikannya manajemen baru terdapat 18 nama pemain yang melaporkan bahwa mereka masih memiliki hak yang belum dipenuhi pihak tim Persis Solo. Tidak adanya dokumen salinan kontrak dari manajemen lama, ditambah dengan pemain yang bersangkutan tidak memiliki salinan kontrak, membuat kedua belah pihak kesulitan dalam upaya mencari penyelesaian masalah ini.
Terlebih pada saat itu pihak manajemen Persis Solo yang baru berdalih dan mengungkapkan bahwa tangung jawab masih pada pihak manajemen lama.
Dengan permasalahan tersebut, 18 pemain terkait di dampingi pihak Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan diwakili oleh APPI, mengajukan permohonan gugatan kepada pihak PT. Persis Solo Saestu (PSS) melalui National Dispute Resolution Chamber (NDRC) tertanggal 13 Agustus 2o21.
Beberapa proses di jalani pihak APPI dalam upaya membantu para pemain yang belum mendapatkan haknya. Dan pada akhirnya pada tanggal 9 November 2021, pihak APPI telah menerima salinan kontrak 18 pemain yang bersangkutan untuk segera diserahkan dan diterima pihak NDRC Indonesia.
Setelah menerima salinan kontrak 18 pemain, NDRC memberikan waktu lima hari kepada Persis Solo untuk memberikan tanggapannya. Dan Komisaris utama PT. Persis Solo Saestu, Kevin Nugroho menyatakan bahwa saat ini tunggakan pemain menjadi tanggung jawab pihak manajemen baru.
"Ya, memang penyelesaian hutang itu menjadi tanggung jawab PT. Persis Solo Saestu. Di saat kami (manajemen baru) mengakuisisi dan melakukan due diligence, tidak ada dokumen pendukung sama sekali dari pemilik lama. Tapi, kami memiliki itikat untuk menyelesaikan hak para pemain. Pelunasan ini menjadi bentuk tanggung jawab manajemen sekarang,"ujar Kevin Nugroho dikutip dari laman resmi klub.
Sayangnya, dari 18 nama pemain yang mencoba mengajukan, hanya ada 7 nama pemain yang dipastikan bisa mendapatkan hak mereka yang belum dipenuhi klub. Sementara yang lain tidak bisa melanjutkan proses untuk memenuhi hak mereka dikarenakan para pemain tidak bisa menunjukan salinan dokumen kontrak dengan Persis Solo.
Pihak APPI pun memberikan apresiasi kepada pihak Persis Solo setelah pihak klub akhirnya telah membereskan atau melunasi hak para pemain. Bukan hanya itu saja, APPI juga telah mencabut gugatan klub di NDRC.
"Proses pergantian manajemen klub sepak bola di Indonesia sering terjadi permasalahan dalam peralihannya. Aktivitas audit dan due diligence sudah harus dipraktekkan agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari," Kata General Manager APPI, M Hardika Aji dilansir dari laman resmi APPI, Selasa (23/11/2021).
"APPI memberikan apresiasi atas pelunasan ini terhadap Persis Solo, dan dengan adanya pembayara tersebut. APPI telah mencabut gugatan atas klub Persis Solo di NDRC Indonesia," Tegasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H