Di pintu masuk tol ini terdapat 2 pintu masuk, namun pintu masuk pertama didominasi oleh mesin otomatis e-toll card. Akhirnya, banyak pengendara mobil yang terjebak dan ketika sudah dekat dengan pintu masuk tol segera berbelok ke pintu masuk kedua atau pintu masuk pertama yang hanya terdapat 2 loket karcis tanpa mesin otomatis di pojok kanan dan kiri pintu masuk tol. Kemacetan pun tidak dapat dihindari, banyak mobil dibelakang yang mengalah agar mobil yang tidak memiliki e-toll card belok ke pojok kanan dan kiri. Kejadian ini tidak hanya terjadi sekali dua kali, melainkan setiap kali saya ke Tangerang untuk mengunjungi sanak suaudara, pasti ada kemacetan di pintu masuk tol Karang Tengah ini.
4 penyebab yang saya bahas di dalam artikel ini hanya sebagian dari faktor penyebab kemacetan di kota Jakarta. Saya berharap dengan pemerintahan gubernur kali ini, kemacetan di ibukota Jakarta dapat teratasi. Walaupun masalah ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengatasinya, setidaknya kemacetan di jalan-jalan Jakarta dapat berkurang. Selain itu juga diperlukan kesadaran warga untuk mengurangi kemacetan seperti mengurangi penggunaan kenadaraan pribadi. Kesadaran ini timbul dari dalam diri kita, karena kalau bukan kita, siapa lagi?
Â
Fendy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H