Mohon tunggu...
femilia Utami Dewi
femilia Utami Dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru Cinta Literasi

Guru Pemasaran Guru APHP Suka masak dan Literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Penerapan Teori Behavioristik dalam Pembelajaran IPS di SMA

3 November 2024   10:10 Diperbarui: 3 November 2024   10:15 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, guru dapat memberikan latihan soal secara berkala yang menguji pemahaman siswa mengenai topik sosial, ekonomi, atau politik. Pengulangan ini akan membantu siswa menginternalisasi informasi dan mengembangkan pola perilaku belajar yang efektif. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah mengingat konsep-konsep penting dalam IPS dan menerapkannya dalam situasi nyata.

4. Penggunaan Media Pembelajaran yang Menarik

Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan relevan dengan materi IPS sangat penting dalam penerapan teori behavioristik. Media seperti peta interaktif, video dokumenter, simulasi sosial, atau aplikasi digital dapat digunakan untuk menyajikan informasi secara visual dan menarik. Media yang bervariasi ini bertindak sebagai stimulus yang kuat, yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa serta memperkuat proses pembelajaran.

Sebagai contoh, guru dapat menggunakan video dokumenter mengenai revolusi industri atau perubahan iklim global untuk memberikan gambaran yang lebih konkret kepada siswa. Dengan memanfaatkan media seperti ini, siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang abstrak dan meresponsnya dengan lebih baik melalui diskusi atau tugas tertulis.

5. Desain Pembelajaran yang Terstruktur dan Sistematis

Teori behavioristik menekankan pentingnya pembelajaran yang terstruktur dan sistematis. Hal ini berarti, proses pembelajaran harus dirancang dengan jelas, dimulai dari tujuan pembelajaran yang spesifik, langkah-langkah pembelajaran yang teratur, hingga evaluasi yang terukur. Dalam pembelajaran IPS, desain pembelajaran yang sistematis memastikan siswa mengikuti tahapan-tahapan belajar yang logis dan progresif.

Sebagai contoh, dalam mempelajari topik perubahan sosial, guru bisa memulai dengan pengenalan konsep, diikuti oleh pemahaman tentang faktor penyebab, contoh-contoh nyata, dan diakhiri dengan evaluasi melalui latihan soal atau diskusi kelompok. Dengan struktur yang jelas, siswa akan lebih mudah memahami dan mengikuti alur pembelajaran.

Walaupun masih ada implikasi negatif dalam penerapan teori behavioristik ini; pembelajaran menjadi mekanistik, kurangnya aspek kognitif dan afektif, kurangnya fleksibilitas dalam pembelajaran, dan adanya potensi terjadinya manipulasi terhadap siswa. Hal negative ini bisa kita minimalisir dengan memberlakukan budaya positif (saling menghormati warga kelas) di kelas dan menyisipkan beberapa teori belajar yang mendukung seperti teori kognifistik dan humanisme. Kuncinya kegiatan pembelajaran yang baik adalah adanya kolaborasi antar warga sekolah dan kolaborasi dari semua keilmuan yang diterapkan guru. Tetap semangat guru Indonesia.

Daftar Pustaka:

Skinner, B. F. (1953). Science and Human Behavior. New York: Macmillan.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun