Mohon tunggu...
femilia Utami Dewi
femilia Utami Dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru Cinta Literasi

Guru Pemasaran Guru APHP Suka masak dan Literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Penerapan Teori Behavioristik dalam Pembelajaran IPS di SMA

3 November 2024   10:10 Diperbarui: 3 November 2024   10:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7. Keterampilan Literasi Informasi

Dalam era digital, keterampilan literasi informasi menjadi sangat penting. Siswa harus mampu mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber, termasuk media massa, internet, dan literatur akademik. Pembelajaran IPS di SMA mengajarkan siswa untuk menggunakan informasi secara kritis dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatasi berita palsu atau informasi yang menyesatkan.

Kunandar (2013) menyebutkan bahwa literasi informasi penting dalam IPS agar siswa dapat membedakan antara fakta dan opini, serta mampu mengambil keputusan yang didasarkan pada informasi yang valid dan akurat.

Semua ketrampilan tersebut diatas sangat diupayakan agar dilatih, dilakukan dan dibiasakan kepada peserta didik kita di sekolah. Penguatan dan lingkungan belajar yang mendukung menjadi salah satu kunci dalam pencapaian ketrampilan tersebut. Teori behavioristik berfokus pada perubahan perilaku yang dihasilkan dari stimulus dan respons, dengan mengutamakan peran lingkungan dan penguatan dalam proses belajar. Dalam konteks pembelajaran IPS, penerapan teori behavioristik melibatkan beberapa strategi utama, seperti penggunaan stimulus yang efektif, pemberian penguatan positif, metode pembelajaran berbasis perilaku, penggunaan media yang menarik, serta desain pembelajaran yang terstruktur dan sistematis. Terlihat relevansi penerapan teori behavioristik dalam pembelajaran IPS di sekolah.

1. Penggunaan Stimulus yang Efektif                                                                                                                                                                            

Stimulus dalam pembelajaran IPS dapat berupa pertanyaan, gambar, peta, video, atau peristiwa sosial yang memicu respons belajar dari siswa. Penggunaan stimulus yang tepat akan menarik perhatian siswa dan memotivasi mereka untuk merespons melalui pemahaman atau tindakan yang diharapkan. Misalnya, guru bisa memulai pelajaran dengan memperlihatkan video mengenai konflik sosial atau perubahan lingkungan sebagai stimulus, yang kemudian diikuti oleh diskusi mengenai dampak-dampak sosial yang terjadi. Dalam teori behavioristik, stimulus yang efektif adalah yang dapat memancing respons yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Stimulus-stimulus ini diharapkan dapat membuat siswa lebih terlibat dan terfokus dalam pembelajaran IPS, baik dalam memahami konsep-konsep baru maupun dalam menganalisis fenomena sosial yang lebih kompleks.

2. Pemberian Penguatan Positif

Penguatan positif adalah salah satu prinsip utama dalam teori behavioristik, yang bertujuan untuk memperkuat perilaku yang diinginkan. Dalam pembelajaran IPS, penguatan positif dapat berupa pujian, penghargaan, nilai yang baik, atau pengakuan atas hasil kerja siswa. Misalnya, jika seorang siswa berhasil menjawab pertanyaan dengan benar atau menyelesaikan tugas dengan baik, guru bisa memberikan pujian atau penghargaan tertentu untuk memotivasi siswa agar tetap berusaha dan memperbaiki prestasinya.

Pemberian penguatan positif secara konsisten akan memperkuat kebiasaan belajar siswa, meningkatkan rasa percaya diri mereka, dan mendorong mereka untuk lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, penguatan ini juga membantu membangun suasana belajar yang lebih kondusif dan suportif.

3. Penerapan Metode Pembelajaran yang Berorientasi pada Perilaku

Dalam teori behavioristik, perilaku yang dapat diamati dan diukur menjadi fokus utama. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang digunakan harus berorientasi pada perubahan perilaku nyata dari siswa. Dalam pembelajaran IPS, metode ini bisa diterapkan melalui latihan-latihan yang terstruktur, pengulangan materi, dan pembiasaan terhadap respons yang diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun