Mohon tunggu...
FelSis
FelSis Mohon Tunggu... Freelancer - Felicia Siswanto

Felicia Siswanto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lebih Hebat Jaringan Hewan atau Jaringan Tumbuhan?

7 Oktober 2019   22:09 Diperbarui: 7 Oktober 2019   22:17 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berdasarkan asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi:

  • Meristem primer: jaringan meristem pada tumbuhan dewasa yang sel-selnya masih aktif membelah, umumnya terdapat pada ujung akar dan ujung batang, dan menyebabkan pertumbuhan primer (pertumbuhan vertikal yang mengakibatkan perpanjangan batang dan akar).
  • Meristem sekunder: berasal dari sel dewasa yang berubah sifatnya menjadi sel-sel meristematic, contohnya kambium pembuluh (kambium vaskuler) dan kambium gabus (felogen).
  • Promeristem: jaringan meristem yang sudah ada ketika tumbuhan masih dalam fase embrio.

Jaringan dewasa adalah jaringan yang berkembang dari sel-sel meristem yang telah membelah dan berdiferensiasi sesuai fungsinya. Berdasarkan fungsinya jaringan dewasa dibedakan menjadi:

  • Jaringan pelindung (epidermis)
  • Yaitu jaringan yang tersusun selulosa, menutupi permukaan organ, dan berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang merugikan.
  • Jaringan dasar (parenkim)
  • Adalah jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, bertanggung jawab terhadap proses fisiologis, dan dapat dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan.
  • Jaringan penyokong (penguat)
  • Merupakan jaringan yang menunjang bentuk tubuh tumbuhan, dibedakan menjadi  jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
  • Jaringan vaskuler (jaringan pengangkut)
  • Jaringan yang berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral serta zat hasil fotosintesis. Jaringan vaskuler dibedakan menjadi jaringan xilem dan floem

Jaringan hewan yaitu sekumpulan sel-sel yang memiiliki struktur, fungsi, asal yang sama yang menyusun tubuh hewan. Jaringan hewan dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

  • Jaringan epitelium
  • Jaringan epitelium melindungi permukaan organ internal dan eksternal. Jaringan epitelium berfungsi untuk proteksi, sekresi, absorpsi, transport, dan ekskresi.
  • Jaringan ikat
  • Jaringan ikat berperan dalam menyambungkan, menyokong, atau memisahkan jaringan-jaringan maupun organ berbeda dalam tubuh.
  • Jaringan otot
  • Jaringan otot tersusun atas serat-serat otot yang tergabung dalam berkas-berkas, berfungsi sebagai alat gerak aktif.
  • Jaringan saraf
  • Jaringan saraf merupakan jaringan yang berfungsi untuk meneruskan dan memproses impuls.

Nah, setelah belajar mengenai jaringan-jaringan pada tumbuhan dan hewan, mari kita analisa siapakah yang lebih mudah beradaptasi, jaringan hewan atau jaringan tumbuhan?

Jaringan-jaringan pada tumbuhan bersifat tetap dan kaku karena jaringan tersebut bertugas menyokong dan memberi kekuatan struktual. Sebagian besar jaringan pada tumbuhan adalah jaringan mati, karena jaringan yang sudah mati dapat menyokong dan memberi kekuatan struktual yang sama dengan jaringan hidup, selain itu jaringan mati tidak memerlukan suplai makanan dan perawatan seperti jaringan hidup. Tumbuhan juga tidak perlu berpindah-pindah tempat seperti hewan, yang harus berjalan dan berpindah-pindah untuk mencari makan maupun tempat tinggal, karena tumbuhan dapat memproduksi makanannya sendiri dengan berfotosintesis, menyerap air dan mineral dari dalam tanah dan mendapat energi dari sinar matahari. Tumbuhan juga memiliki lapisan kutikula dan epidermis yang melindungi jaringan tumbuhan, dan secara selular, tumbuhan memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, yang bersifat kuat dan kaku sebagai pemberi bentuk dan pelindung sel-sel tumbuhan.

Dalam menghadapi perubahan suhu maupun cuaca, tumbuhan beradaptasi dengan transpirasi (penguapan dari stomata), menggulung daun (sel kipas pada daun jagung), menggugurkan daun (meranggas pada pohon jati), maupun memiliki bentuk daun menyesuaikan dengan lingkungan tempat hidupnya (teratai yang hidup di air berdaun lebar, kaktus di lingkungan gurun berdaun kecil).

Di sisi lain, jaringan pada hewan didesain supaya dapat bergerak dan berpindah tempat. Hewan memiliki alat gerak, baik aktif maupun pasif, yang membantu mereka bergerak dan berpindah tempat untuk mencari pasangan, mencari tempat tinggal, maupun mencari makan, karena hewan tidak dapat memproduksi makanannya sendiri (berfotosintesis) seperti tumbuhan. Jaringan hewan menggunakan energi jauh lebih banyak dari tumbuhan karena hampir seluruh sel-sel penyusun jaringan hewan adalah sel-sel yang hidup, yang membutuhkan energi dan perawatan (bila terluka). Sel-sel hewan tidak bersifat kaku seperti sel-sel tumbuhan karena sel hewan tidak memiliki dinding sel yang kaku, melainkan hanya membran sel yang memberi perlindungan terhadap sel-sel di dalamnya.

Setelah kita analisis data-data di atas, maka dapat kita putuskan bahwa pemenang dari lomba tersebut adalah jaringan hewan. Jaringan hewan tersusun dari sel-sel hewan yang tidak memiliki dinding sel yang kaku seperti pada sel-sel tumbuhan sehingga sel-sel hewan lebih mudah mengalami perubahan. Hewan juga memiliki alat gerak yang memudahkan hewan berpindah dari satu daerah ke daerah lain bila terjadi perubahan mendadak seperti kekeringan, banjir, maupun bencana lain, sedangkan tumbuhan yang tidak dapat berpindah tempat tidak dapat bertahan hidup bila terjadi perubahan mendadak tersebut. Misalnya dalam bencana kekeringan, memang tumbuhan dapat melakukan transpirasi, menggugurkan daun, dan sebagainya namun bila terjadi dalam jangka waktu yang panjang tumbuhan akan kehabisan suplai air karena tanah tempat sumber air tumbuhan ikut menjadi kering dan tumbuhan akan berakhir mati, sedangkan hewan dapat dengan mudah berpindah menuju tempat yang lebih mendukung dan dengan demikian hewan dapat terus hidup.

Demikian penyampaian saya mengenai adaptasi jaringan hewan dan jaringan tumbuhan, terima kasih telah membaca dan mohon maaf bila terdapat kesalahan.

Daftar Pustaka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun