Mohon tunggu...
Ekky FebriWardhani
Ekky FebriWardhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca. Saat ini saya sedang mengambil S1 Ilmu Hukum di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, setelah sebelumnya lulus dari S1 Sastra Jepang di Universitas Dr. Soetomo Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Radikalisme di Indonesia di Era Digital

28 Agustus 2022   10:59 Diperbarui: 28 Agustus 2022   11:01 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum lebih banyak hal buruk yang terjadi karena radikalisme, maka sebaiknya masyarakat Indonesia bekerjasama dalam menangkal dan mencegah gerakan radikalisme. Peran orang tua di rumah, peran guru di sekolah, dan peran masyarakat berperan penting dalam hal ini. Terlebih lagi untuk kalangan remaja dan mahasiswa sangat mudah masuk ke golongan radikalisme, mengingat mereka memiliki kondisi emosi yang labil.

Untuk mencegah radikalisme maka harus memperkenalkan dan memahami ilmu pengetahuan dengan baik dan benar sejak usia dini, meminimalisir kesenjangan sosial, menjaga persatuan dan kesatuan, mendukung aksi perdamaian, berperan aktif melaporkan jika ada kelompok yang melakukan kegiatan aneh yang mengarah kepada tindakan radikalisme, meningkatkan pemahaman mengenai hidup kebersamaan sebagai makhluk sosial, menyaring informasi yang di dapatkan, dan ikut aktif mensosialisasikan bahaya radikalisme (Rexi, 2019). Radikalisme bak musuh di dalam selimut, dengan mengajak remaja dan mahasiswa sebagai penerus bangsa, maka tujuan dari golongan radikalisme akan semakin dekat dengan tujuannya. Di era modern ini, semakin mudah menyebarkan paham yang mengarah pada radikalisme melalui media sosial.

Penyebaran paham radikalisme dikemas dengan video, foto, konten dan gaya bahasa yang disenangi oleh generasi muda. Sebagai warga negara Indonesia yang baik dan taat hukum, semua orang berkewajiban untuk melaporkan ke pihak berwajib untuk menindak lanjuti penyebar paham radikalisme. Radikalisme sendiri menentang ideologi negara Indonesia, yaitu Pancasila.

Radikalisme juga berhubungan dengan aksi terorisme. Jika ditelaah kembali banyak sekali aksi terorisme dari golongan radikalisme yang selalu berpikiran bahwa agama yang dianut adalah agama yang paling benar tanpa mengindahkan bahwa mereka hidup di negara yang memiliki banyak keberagaman ras, suku, agama dan keyakinan. Terlebih lagi jika sampai membuat generasi muda menjadi pribadi yang krisis agama, dalam artian dapat mempercayai keberadaan Tuhan, namun tidak percaya dengan ajaran-ajarannya atau kemungkinan paling buruk adalah generasi muda akan menjadi atheis yang dimana tidak sesuai dengan nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 mengenai Hak Asasi Manusia.

Keberagaman kebudayaan dan kepercayaan yang ada di Indonesia memanglah indah. Terlebih lagi jika masyarakat Indonesia dapat saling menghargai dan toleransi antar sesama, namun keberagaman inilah awal munculnya radikalisme. Oknum-oknum yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dengan pikiran yang sempit dalam memahami ajaran suatu agama dan kebudayaan, maka timbullah radikalisme di kalangan masyarakat. Bahkan tindakan radikalisme sudah ada sejak dulu.

Radikalisme dianggap sebagai salah satu ancaman untuk NKRI. Radikalisme tidak hanya tentang paham-paham baru tentang ajaran agama, namun juga meliputi politik, sosial dan lain sebagainya. Tindakan radikalisme dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal, selain itu pasti diikuti oleh dampak yang lebih mengarah ke arah negatif. Salah satunya adalah hilangnya nyawa orang-orang yang tak bersalah seperti anak kecil yang harus mengikuti orang tuanya karena mengikuti suatu aliran sesat.

Gerakan anti radikalisme dapat dimulai dari diri sendiri, salah satunya adalah menyaring informasi yang di dapatkan. Semakin canggihnya teknologi juga dapat menjadi boomerang untuk pemakainya. Masih terdapat banyak informasi yang tidak diketahui sumbernya, namun sangat dapat meyakinkan pembaca. Alangkah baiknya bila mencari tahu kebenaran dari informasi yang diterima terlebih dahulu. Lalu mengenalkan dan memberikan paham terhadap radikalisme pada anak-anak usia dini hingga mahasiswa sangatlah penting. Biasanya saat generasi muda masuk di usia remaja, pikiran yang labil akan memudahkan masuknya doktrin dari golongan radikalisme.

Daftar Bacaan

Maulana. 2022. Ini Kata Tetangga tentang Ritual "Nyeleneh" Sekte Tunggal Jati Nusantara. Radar Jember Jawa Pos [diakses pada 20 agustus pukul 00:21]

Permana, Muhammad. 2022. MUI Jatim : Ritual Kelompok Tunggal Jati Nusantara Sesat. Merdeka.com  [diakses pada 20 agustus 2022 pukul 00:19]

Rahmanto. 2022. Radikalisme di Indonesia. Binus [diakses pada 27 agustus 2022 pukul 22:49]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun