Mohon tunggu...
Fellyson Titting
Fellyson Titting Mohon Tunggu... Guru - Guru

seorang guru yang mengabdi di pedalaman.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melawan Keterbatasan Mengajar di Daerah Terpencil

12 Desember 2022   20:14 Diperbarui: 12 Desember 2022   20:34 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia, saat ini masih banyak wilayah yang belum terjangkau akses internet. Sekalipun banyak juga wilayah desa dan wilayah yang sudah terhubung internet, namun dari sisi konektivitas dan kekuatan jaringan secara umum masih lambat dan sering terputus. Tentu hal seperti ini akan membuat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi tidak efektif dan efisien. Inilah yang dialami guru saat mengabdi di daerah terpencil tanpa adanya internet.

Hal ini juga diakui oleh Kemdikbud, Nadiem Makarim. Mendikbud mengatakan sejumlah kesulitan dalam sistem pembelajaran diantaranya akses internet yang belum memadai.

Nadiem juga mengungkapkan saat ini yang terpenting bagaimana upaya pemerintah dan stakeholder pendidikan untuk bisa menyesuaikan diri mencari alternatif dan solusi bersama, bukan sebaliknya. Guru diharapkan tidak hanya memenuhi tuntutan kurikulum semata, melainkan juga harus mempertimbangkan kondisi lapangan.

Alternatif pembelajaran lain yang bisa dilakukan guru dalam kondisi tidak adanya koneksi internet adalah dengan memberikan pengajaran yang kreatif dan menyenangkan. Guru bisa memilih beberapa alternatif yang memungkinkan bisa mengasah dan meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa pada materi yang diajarkan.

Memang harus diakui ini merupakan tantangan bagi para guru untuk menyikapi keadaan di daerah terpencil. Namun disatu sisi, ini membuat semua para guru semakin lebih kreatif dan terdorong untuk selalu belajar dan mencoba hal-hal baru yang selama ini enggan untuk mau mencoba dan melakukannya.

Dengan keluar dari zona nyaman dan terbiasa dalam kondisi yang serba terbatas, tentu saja akan sangat baik dalam membentuk mental, karakter, dan keterampilan dengan lebih matang. Sehingga kedepannya guru akan terbiasa pada segala kondisi dan tantangan baru terutama yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

Guru yang dapat menciptakan pembelajaran menyenangkan pasti akan diharapkan dan diidolakan oleh para siswa. Saat melihat guru datang dari kejauhan, mereka sudah menunggu di depan kelas. Ketika dijelaskan tentang pelajaran, semua pandangan tertuju pada guru mencoba memahami setiap kata yang disampaikan. Semangat belajar siswa yang luar biasa itu pun dapat membuat guru untuk tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk siswanya.

Kondisi ini memang menjadikan proses pembelajaran agak tertinggal. Namun ketika motivasi dan semangat belajar siswa sudah terbangun dengan baik, pembelajaran akan tetap menyenangkan. Dengan begitu, para siswa di daerah terpencil pun dapat perlahan mengejar ketertinggalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun