Mohon tunggu...
Fellicia Tiara Putri
Fellicia Tiara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ISFJ-T (defender)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Rekognisi UPI 2022: Magang Bersertifikat (MBKM) di Perkumpulan Gerakan OK OCE Indonesia

14 November 2022   21:04 Diperbarui: 14 November 2022   21:07 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya berkesempatan diterima magang di Perkumpulan Gerakan OK OCE Indonesia di divisi Business Coaching Division. OK OCE sendiri adalah gerakan sosial penciptaan lapangan kerja, di OK OCE ini para wirausahawan dilatih untuk menjadi wirausaha yang mandiri, dengan 7 TOP OK OCE diharapkan selain dapat mengembangkan usahanya juga dapat membuka lapangan kerja yang bermanfaat bagi orang lain. 

OK OCE yang awalnya One Kecamatan One Center yang menjadi program Sandiaga Uno ketika masih menjabat sebagai wakil gubernur Jakarta masih dilanjutkan hingga saat ini dengan jangkauan yang lebih luas seluruh Indonesia dan tiap daerah memiliki penggerak.

Kegiatan magang yang dilakukan bersifat hybrid yakni gabungan magang online dan offline, selama bulan Februari-Maret magang dilakukan secara online dan pada bulan april magang dilakukan secara offline sampai periode magang berakhir. 

Selama magang online Work From Home (WFH) kami diberikan pembekalan untuk dapat diterapkan saat di lapangan bersama UMKM yang kami dampingi nantinya. Sebelumnya kami juga diberikan pengenalan mengenai perusahaan terlebih dahulu, visi misinya, apa itu 7 TOP OK OCE dan lain sebagainya. Selain itu per divisi kami masing-masing juga diminta untuk membuat sebuah event webinar mengenai topik terkait divisi masing-masing.

Business Coaching Division yaitu divisi yang mengcoach pelaku UMKM dengan skala pemula, lingkup pekerjaannya yakni Product License Trainer, Business License, Start Up Coaching, Marketing Coaching dan Business Accompaniment. 

Saya sendiri berkesempatan magang di divisi tersebut, dalam hal ini tugasnya ialah meng-coach bisnis agar dapat berkembang serta menganalisa tantangan yang dialami oleh UMKM, mencari alternatif solusi bagi usaha tersebut, selain itu di divisi ini saya belajar bagaimana meng-coach yang baik, sebagai coach harus memiliki kemampuan sebagai pendengar yang baik, tidak boleh sok tahu juga memberikan pertanyaan yang bisa membuat orang untuk berpikir dan mempertimbangkan serta memilih alternatif solusi yang ada dan bertanggung jawab atas pilihannya, sebagai coach tugasnya yakni mengarahkan dan memantau atau mendampingi, berbeda lagi dengan konsultan.

Selama magang offline kami dibagi ke dalam sebuah tim yang terdiri dari berbagai macam divisi. Tugas dari masing-masing tim ialah mendampingi 5 UMKM dan melaporkan progress perkembangan dari UMKM tersebut. Setiap minggu perserta magang mengikuti kegiatan meeting offline bersama mentor, kemudian sebelum melakukan pendampingan kami juga melakukan wawancara kepada pelaku UMKM untuk menemukan permasalahan atau tantangan dari UMKM tersebut. 

Setelah itu kami berdiskusi secara online dan offline untuk  membahas mengenai permasalahan UMKM serta solusi permasalahan dan alternatif solusi nya serta menyiapkan beberapa pertanyaan yang perlu dipastikan kembali kepada UMKM yang kami dampingi.

Beberapa tantangan yang paling sering ditemui yakni perihal pencatatan keuangan, ada yang belum pernah sama sekali melakukan pencatatan keuangan sehingga uang pribadi masih tercampur dengan uang usaha. 

Ada yang sudah melakukan pencatatan keuangan namun salah memasukkan akun sehingga penghasilannya tidak terlihat padahal omsetnya sudah banyak dan ternyata salah di akun, apa yang seharusnya aset dimasukkan semua ke pengeluaran. dan ada juga yang sudah melakukan pencatatan keuangan namun belum konsisten sehingga uang usaha masih tercampur dengan uang pribadi. 

Kemudian berikutnya masalah pemasaran, banyak yang sudah memiliki social media namun kurang aktif untuk promosi iklannya sehingga hanya menarik sedikit pembeli, ada juga yang kurang konsisten dalam memposting produk yang dijual. 

Masalah yang lain yakni mengenai sumber daya manusia, UMKM yang didampingi ada yang kekurangan karyawan namun sebelum kami dampingi beliau hanya mencari atau merekrut karyawan melalui instagram pribadinya saja, jadi lowongan pekerjaan tidak disebarkan secara luas dan dari instagram pribadi tersebut belum ada yang memenuhi kriteria pemilik UMKM tersebut.

Saya dan anggota tim saya berusaha untuk menganalisa masalah dan memberikan beberapa alternatif solusi, ada yang sudah menjalankan beberapa solusi yang kami berikan selama masa pendampingan. 

Di akhir pendampingan kami juga melakukan evaluasi terhadap pendampingan yang kami lakukan melalui google form agar kami dapat melihat seberapa berpengaruh pendampingan yang kami lakukan. 

Saya berterimakasih kepada pihak OK OCE yang sudah memberikan kesempatan saya untuk magang, juga teman-teman tim magang saya yang saling membantu dan bekerjasama selama melakukan pendampingan UMKM sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun