Mohon tunggu...
Fellicia Etano
Fellicia Etano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Girls

Hwaiting

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sel Punca Bermanfaat bagi Kerusakan Ginjal

23 Oktober 2017   18:25 Diperbarui: 23 Oktober 2017   18:26 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kita tengah hidup di era modern, apapun bisa didapatkan dengan cepat dan mudah dengan segala teknologi canggih yang ada. Salah satunya pada bidang kesehatan, telah ditemukan metode penyembuhan berbagai penyakit ginjal dengan menggunakan sel dalam tubuh manusia yaitu sel punca. Sel punca itu merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi untuk terus berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. Sel ini berfungsi untuk mengganti sel tubuh yang telah rusak.

Berdasarkan asalnya sel punca dibedakan menjadi 4 yaitu sel punca dewasa, sel punca embrio, sel punca fetal, sel punca germinal. Sel punca dewasa dapat ditemukan dari sebagian kecil jaringan tubuh seperti lemak dan sumsum tulang belakang, sel ini dapat membelah menjadi jenis sel anggota tubuh lain, seperti sel punca sumsum tulang belakang, menciptakan sel otot jantung atau tulang. 

Sel punca embrio berasal dari embrio yang berusia sekitar 3-5 hari, saat itu baru berjumlah sekitar 150 sel. Sel punca embrio lebih berkesempatan untuk berkembang menjadi beragam sel tubuh bila dibandingkan dengan sel punca dewasa. Sedangkan sel punca fetal hanya ditemukan pada janin, untuk sel punca germinal  berasal dari sel germinal primodial dari janin berusia 5-9 minggu. Sel punca ini memiliki sifat pluripotensi.

Berdasarkan potensinya sel punca dibedakan menjadi 4, yaitu sel punca bertotipotensi, sel yang memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Sel punca ber-pluripotensi, sel yang dapat berdiferensiasi,namun tidak membentuk organisme baru. Sel punca ber-multipotensi, dapat berdiferensiasi menjadi sel dewasa, Sel punca ber-unipotensi, hanya dapat menghasilkan satu jenis sel dan punya kemampuan untuk memperbarui diri.

Dari berbagai teori yang ada, munculah sebuah pertanyaan publik, bagaimana sel punca itu dapat menggantikan jaringan atau sel yang rusak? Terutama pada bagian ginjal? Rusaknya jaringan pada organ tubuh ginjal merupakan suatu jenis penyakit degeneratif. Faktor penyebab dari penyakit degeneratif karena sel dalam jaringan atau organ dalam tubuh telah rusak, sehingga organ tidak dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bertambahnya usia serta pola gaya hidup manusia modern, membuat mereka rentan terkena penyakit degeneratif, penyakit ini cukup sulit untuk disembuhkan secara total, tapi hanya bisa dikontrol.

Suatu penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa sel punca berperan penting dalam peregenerasian jaringan rusak, hal tersebut didukung dengan 2 karakteristik penting dari sel punca. Pertama sel punca itu dapat membelah diri meskipun telah tidak aktif. Pembelahan diri pada sel punca dapat membantu proses peregenerasian sel yang rusak. Kedua, pada kondisi tertentu sel punca itu dapat dinduksikan menjadi suatu sel yang memiliki fungsi tertentu seperti pada organ atau jaringan yang memiliki fungsi tertentu. Dapat dikatakan bahwa sel ini memiliki kemampuan untuk dapat memperbaruhi sel atau melakukan replikasi sel dan dapat membuat salinan persis dan berkarakteristik sama dengan sel organ yang rusak ( dalam kasus ini adalah ginjal ) melalui proses pembelahan

Apabila sel ginjal yang mengalami kerusakan itu digantikan dengan sel punca yang telah membuat salinan persis dengan sifat sama lewat sel ginjal yang masih dalam keadaan baik, maka secara otomatis jaringan ginjal yang rusak langsung diperbaiki oleh sel punca. Regenerasi pada sel punca selalu terjadi di sumsum tulang belakang secara alami,apabila ada suatu organ yang rusak, maka secara otomatis akan mengirimkan sinyal kebutuhan akan sel punca ke sumsum tulang belakang. Ketika sinyal tersebut telah dikirimkan maka sumsum tulang belakang segera mengirimkan kebutuhan sel punca ke organ yang telah rusak.

Syarat dasar untuk pendekatan dari regenerasi ginjal yang mengalami cedera adalah tentang bagaimana perbaikan ginjal dewasa itu sendiri. Banyak sel-sel yang terlibat dalam regenerasi ginjal. Pertama, bila tubulus proksimal terluka maka sel epitel dapat dideferensiasi ( proses saat sel yang kurang khusus menjadi sel yang lebih khusus, proses tersebut dapat mengubah ukuran, bentuk, potensial membran, aktivitas metabolis, dan ketanggapan sel terhadap sinyal, namun proses tersebut tidak mengubah urutan DNA nya sendiri, hal tersebut memungkinkan sel memiliki ciri khas fisik yang berbeda meski pada genosnya sama.) dan dipoliferasi ( suatu fase sel saat mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan) menggunakan teknik pemetaan genetik, sel epitel tabung yang masih hidup adalah sumber utama sel-sel baru di dalam perbaikan koligentes postischemic.

Kedua pada distal sel tubulus dapat melepaskan faktor pertumbuhan epidermal, faktor pertumbuhan hepatosit yang kemudian bertindak pada reseptor proksimal berbentuk tabung epitel sel-sel untuk mempromosikan regenerasi melalui efek parakrin. Ketiga, penyembuhan luka atau makrofag dapat menghasilkan berbagai faktor pertumbuhan untuk mempromosikan poliferasi sel epitel tubular, angiogenesis, dan perbaikan ginjal. Sayangnya penggantian sel tubulus epitel ginjal tidak dapat terjadi kecuali pemulihan dan stabilisasi.

Terapi sel regenerasi ginjal, baru-baru ini telah ditemukan tentang faktor lain untuk memodulasi pemrogaman ulang sel. Beberapa ahli menunjukkan bahwa sel punca "pluripotent" dapat langsung dihasilkan dari fibroblas. Teknik ini telah diterapkan dalam peregenerasian penyakit ginjal. Terapi sel dilakukan karena sel punca itu dapat hidup di luar organ tubuh manusia misalnya saja pada cawan petri, maka didapatkan proses manipulasi terhadap sel punca tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Sel punca yang telah dimanipulasi dapat ditransplantasikan kembali untuk dimasukkan ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit tertentu, misalnya saja untuk menangani penyakit ginjal.

Sel- sel punca " multipotent" dapat membagi dan membedakan menjadi beberapa jenis sel khusus yang beragam. Sel punca (punca) " multipotent" ini dapat melakukan pembaharuan diri demi menghasilkan sel punca lain. Penelitian terapi sel punca melibatkan induksi perbaikan yang menggunakan sel-sel eksogen atau endogen atau sering disebut sebagai pemrogaman ulang organ untuk reinitiate pembangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun