Kemajuan teknologi kini menambah kecepatan beredarnya berita. Media cetak, seperti surat kabar dan majalah, kalah bersaing kecepatan dengan media elektronik seperti radio, televisi dan media baru yaitu internet.
Benturan antara media cetak dan elektronik bertambah hebat lagi dengan munculnya internet. Melalui internet – on-line journalism, kita bisa menjelajahi berita dengan kedalamannya tanpa ada batasan atau kendala ruang. Berita atau informasi yang akan kita bagi pun dapat menyebar luas dan bisa terus diperbarui. Jurnalisme on-line ini menerapkan annotative journalism: tinggal meng-klik satu kata, kita bisa mendapatkan informasi sebanyak yang tersedia.
Berbagi informasi dapat dilakukan dengan cyberspace / ruang maya yang bersifat interaktif ini benar – benar membawa dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Dengan cepat kita dapat mengetahui hal – hal baru yang terjadi di sekitar kita maupun belahan bumi lainnya dengan mengakses internet.
Tentunya banyak manfaat bagi orang awam dan seorang jurnalis dalam memanfaatkan media online ini. Membagi dan mendapatkan informasi melalui media online membuat kita dengan bebas menulis, menyuarakan aspirasi, membagi informasi dan berita kepada penikmat dunia maya.
Media baru yang kini mulai membudaya bagi banyak orang ini bukan hanya membawa dampak baik kepada kita, dampak buruk yang lahir pun telah banyak terjadi di sekitar kita. Terkenal dengan nama cybercrime media ini mampu melahirkan pelecehan, pencemaran nama baik, pemalsuan indentitas, dan juga melakukan aksi teror.
Sebagai pengguna dan penikmat media on-line kita seyogyanya memberikan hal yang berguna bagi khalayak karena informasi yang kita berikan merupakan kebutuhan bagi orang lain, namun kita juga jangan terlena akan kehebatan media on-line sehingga kita kurang waspada akan cybercrime yang bisa saja menjadikan kita sebagai korban dari kecanggihan teknologi masa kini.
