Mohon tunggu...
Felix Yohanes Andaria
Felix Yohanes Andaria Mohon Tunggu... Guru - Pendeta dan Guru Pendidikan Agama Kristen

Integrity, Respect, Discipline

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan Pastoral dari Paus Fransiskus: Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa

11 September 2024   17:00 Diperbarui: 11 September 2024   17:05 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pembaca Kompasiana yang budiman.

Melalui tulisan di blog kompasiana ini, saya ingin mengungkapkan rasa syukur yang amat mendalam kepada, Bapak Suci Paus Fransiskus atas kunjungan Apostolik-nya ke Indonesia, kali ini di tahun 2024. Harapan saya dari kunjungannya tersebut, dapat mengubah mental, pandangan serta spiritualitas warga negara Indonesia tentang betapa pentingnya merawat kepelbagaian di negara kesatuan Republik Indonesia.

Kunjungan Paus Fransiskus ini, tidak hanya bersifat politik semata, namun juga ingin membawa pesan perdamaian bagi dunia, khususnya di Indonesia. Adapun pesan yang dimaksud sebagai berikut :

  • Iman. Pesan ini diperuntukkan secara khusus kepada umat Kristen, agar selalu mengutamakan iman dalam perjalanan kehidupannya. Melalui iman, kita semakin dikuatkan dan diteguhkan di dalam menghadapi persoalan bangsa seperti krisis karakter, krisis pendidikan, krisis moral serta krisis ekonomi. Dengan berlandaskan pada iman yang sejati kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai pemimpin agung kita, segala persoalan dan tantangan akan segera terselesaikan. Oleh karena itu, melalui iman kepada Yesus Kristus, orang Kristen semakin diperteguh dalam melewati setiap masalah di negeri ini.
  • Persaudaraan. Bagi Indonesia, nasehat pastoral ini sangat relevan, karena menyangkut kepelbagaian suku, etnis, bahasa dan kepercayaan (agama). Nasehat ini ditujukan lebih kepada kemajemukan agama-agama dan aliran kepercayaan di Indonesia. Melalui pesan ini, ingin menegaskan bahwa sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila yaitu Bhineka Tunggal Ika, maka seharusnya bangsa Indonesia semakin sadar akan adanya perbedaan yang mencolok dan mengupayakan konsolidasi serta rekonsiliasi terhadap keberagaman tersebut. Pesan pastoral ini sangat jelas diungkapkan oleh Paus Fransiskus dalam ceramahnya di istana negara dan di halaman masjid Istiqlal Jakarta, yaitu menyerukan semangat persaudaraan sebagai satu bangsa kendati berbeda keyakinan.
  • Bela Rasa. Dalam pesan ini, ingin disampaikan bahwa masih banyak orang-orang yang menderita secara fisik, keuangan bahkan secara spiritualitas. Masih banyak orang-orang sakit, anak-anak yang putus sekolah, orang miskin, orang-orang yang kehilangan tempat ibadah, serta orang-orang yang diperlakukan secara tidak adil. Melalui pesan ini, Paus Fransiskus menegaskan bahwa sebagai orang Kristen serta sebagai satu bangsa, untuk turut memperhatikan dan menolong mereka yang menderita tersebut. Terutama kepada orang Kristen, jangan hanya sibuk dengan dirinya dan gerejanya saja, tetapi juga melaksanakan tugas panggilan gereja yakni diakonia yang transformatif, yang berperan serta mengentaskan kemiskinan dan membantu dengan segala daya upaya kepada mereka yang membutuhkan. Paus Fransiskus mengajarkan supaya orang Kristen tidak apatis, melainkan peduli terhadap sesama, khususnya dalam hal membantu di dalam menyediakan sarana tempat peribadahan bagi seluruh agama dan aliran kepercayaan. Lebih dari itu, semangat toleransi juga harus dikedepankan, karena di Indonesia pada dasarnya, tidak ada agama yang lebih superior atau lebih inferior, semua agama mengajarkan hal-hal yang baik demi keutuhan bangsa dan negara ini, perbedaannya hanyalah dari tradisi dan kebiasaannya saja.

Akhirnya, lewat tulisan ini saya Pdt.Felix Yohanes Andaria dari Gereja Kristen Protestan Injili Indonesia (Jemaat Getsemani Jakarta), mengucapkan terima kasih kepada Bapak Suci, Paus Fransiskus beserta delegasi Vatikan yang sudah berkunjung ke Indonesia, dan kepada Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) sebagai perwakilan umat Katolik di Indonesia. Semoga pesan pastoral yang disampaikan oleh Paus Fransiskus dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun