Mohon tunggu...
khenzo felixx
khenzo felixx Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya hobi bermain sepak bola dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langit Yang Tak Pernah Menjauh

19 November 2024   08:16 Diperbarui: 19 November 2024   08:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sari mengajak pemuda itu ke rumahnya, tempat ia tinggal bersama neneknya. Sesampainya di sana, neneknya yang sudah lanjut usia itu menyambut mereka dengan ramah. Namun, di dalam hati, Sari merasakan kegelisahan yang tak bisa dijelaskan.

Ketika malam tiba, Sari duduk di beranda rumah bersama pemuda itu. Mereka berbicara panjang lebar, mengungkapkan banyak hal yang selama ini terpendam. Ternyata, pemuda itu adalah anak dari seorang wanita yang pernah menjalin hubungan dengan ayah Sari di masa lalu.

"Setelah ayahmu meninggalkan kami, dia tidak pernah kembali. Ibu saya selalu mencari-cari jejaknya, tapi tidak pernah menemukannya. Kini, saya datang untuk mengetahui kebenaran," kata pemuda itu dengan suara penuh harap.

Sari mengangguk, matanya menatap langit malam yang penuh bintang. Ia tahu, perjalanan mereka masih panjang, dan kebenaran akan terungkap satu per satu.

"Ayah saya tidak pernah memberi tahu saya tentang keberadaan Anda," kata Sari pelan. "Tapi saya rasa, mungkin sekarang adalah saat yang tepat untuk mengetahui lebih banyak."

Malam itu, Sari dan pemuda itu duduk bersama, menghabiskan waktu berbicara tentang masa lalu yang terlupakan. Di bawah langit yang penuh bintang, mereka menyadari bahwa meskipun takdir membawa mereka ke jalan yang berbeda, mereka kini berada di titik yang sama.

Langit yang jauh di atas mereka seakan memberi tahu bahwa tidak ada yang benar-benar hilang. Segalanya hanya perlu waktu untuk kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun