Di sebuah desa yang terletak di pinggir hutan, tinggal seorang gadis bernama Sari. Ia sering berjalan sendirian di tepi sungai yang mengalir jernih, menikmati angin yang berhembus lembut di antara pepohonan. Meskipun desa itu damai, hatinya selalu terasa kosong. Kepergian ibunya yang meninggal beberapa tahun lalu menyisakan rasa sunyi yang mendalam.
Suatu sore, saat Sari sedang duduk di bawah pohon besar, ia melihat seorang pemuda asing datang ke desa. Pemuda itu tampak bingung, matanya mencari-cari sesuatu. Tanpa berpikir panjang, Sari menghampirinya.
"Anda mencari siapa?" tanya Sari.
Pemuda itu tersenyum lemah. "Saya baru pertama kali datang ke desa ini. Saya ingin mencari seseorang yang mungkin tahu tentang ayah saya."
Sari merasa ada sesuatu yang aneh dengan kata-kata pemuda itu, tetapi ia tetap menawarkan bantuan. "Mungkin saya bisa membantu. Siapa nama ayah Anda?"
Pemuda itu ragu sejenak. "Namanya Damar. Dia dulu pernah tinggal di sini, tapi sudah lama tidak ada kabarnya."
Sari terkejut. Damar adalah nama yang tidak asing baginya. Damar adalah nama ayahnya, yang meninggalkan keluarga ketika ia masih kecil. Namun, apa hubungan pemuda ini dengan ayahnya?
"Ayah saya juga bernama Damar," kata Sari perlahan.
Pemuda itu menatapnya dengan mata penuh tanda tanya. "Apakah... apakah Anda tahu di mana dia berada?"
Sari terdiam. Dalam pikirannya, berputar berbagai pertanyaan. Mengapa ayahnya yang lama hilang bisa memiliki anak lain? Dan mengapa pemuda itu mencarinya?
"Jika Anda ingin tahu lebih banyak, ikuti saya," kata Sari akhirnya.