Mohon tunggu...
Felix S Nunang
Felix S Nunang Mohon Tunggu... Lainnya - pembelajar yang berefleksi pada kekurangan diri

Pekerja Swasta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Zaman Semakin Canggih, Kejahatan Semakin Edan

26 Juni 2024   07:39 Diperbarui: 26 Juni 2024   07:54 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JUAL BELI MOBIL BEKAS

Disruption technology membawa kemajuan dan juga kehancuran. Peluang dan ancaman sama besarnya ibarat dua sisi mata uang, tak terpisahkan.

Kejahatanpun makin canggih karena mudahnya orang mengakses informasi.

Saya bagikan pengalaman ini, agar siapapun bisa menghindari modus-modus penipuan yang semakin canggih. Mengedepankan intuisi untuk menganalisa penting untuk mengantisipasi tindak kejahatan yang makin beragam modusnya.

Setelah berhasil mengiklankan mobil saya di salah satu platform jual beli, begitu banyak tawaran yang masuk. Senang tentunya, sebelum radar kecurigaan mulai memainkan peran.

Mengapa curiga?

Pertama, foto profil WA yang digunakan senada. Foto anak keci

Kedua, harga yang mereka tawarkan sangat bagus, hanya berbeda 2-5 juta dari harga yang ditawarkan. Sebagai penjual tentu senang dengan tawaran tersebut, setelah banyaknya tawaran yang membuat emosi jiwa-(mereka ini mestinya pembeli sungguhan). Untung, saya menyadari ada keanehan.  Berbekal kecurigaan, saya mulai berburu informasi. Tulisan berikut  menjelaskan modus penipuan yang menjawab kecurigaan saya, https://www.olx.co.id/news/waspada-penipu-mobil-bekas-modus-segitiga-begini-cara-mengetahuinya/

Berikut modusnya :

Setelah memperkenalkan diri, mereka akan meminta foto kendaraan dan surat-surat, menggali informasi, apakah pemakaian pribadi atau usaha, berapa kilometer jarak tempuh di odometer, alamat, kondisi dan lain sebagainya. Selanjutnya, mereka akan mengatakan bahwa suka dengan kendaraan yang dijual, tidak masalah dengan harga yang ditawarkan walaupun belum melihatnya secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun