Mohon tunggu...
Felix JFS
Felix JFS Mohon Tunggu... Desainer - Tukang Rangkai Kata

Pemuja indomie goreng

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bersama Menjaga Air Tanah Kita

30 September 2015   14:17 Diperbarui: 30 September 2015   14:18 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Siapa suruh datang Jakarta? Mungkin kita pernah mendengar segelintir orang berkata seperti itu. Memang tidak bisa dipungkiri banyak orang yang berlomba- lomba datang untuk memenuhi kota besar yang menjadi Ibukota Indonesia tersebut. Banyak diantara mereka yang datang untuk sekedar merubah nasib, hal ini dikarenakan banyak aspek menguntungkan bagi mereka, dimulai dari pendidikan yang lebih baik, status sosial yang otomatis berubah, jaminan kesehatan yang terjamin lebih bagus.

Tapi pernah kita menyadari seberapa sehatkah tempat yang kita huni yang disinyalir mampu meningkatkan kualitas hidup penghuninya tersebut. Pernah kita kita berpikir seberapa lama kita bisa bertahan tanpa adanya upaya untuk memperbaiki tatanan kehidupan kita selama ini. Sebut saja salah satu faktor yang sangat mempengar­­uhi kesehatan hidup kita yaitu air tanah, khususnya kondisi Air tanah Jakarta yang semakin hari semakin memburuk. Sedangakan air merupakan kebutuhan primer dalam semua aspek kegiatan kehidupan kita. Diperlukan penyediaan air bersih yang secara kualitas memenuhi standar yang berlaku dan secara kuantitas dan kontinuitas harus memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan optimal.

Untuk menjawab keluhan dan tantangan ini tentunya kita bisa menilik keberhasilan Aetra http://www.aetra.co.id/ selama ini, dengan adanya standar baku mutu untuk air bersih, Aetra memiliki pengolahan air sendiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk memenuhi kepuasan pelanggannya, Aetra pun dibekali dengan beberapa aspek penting seperti:

  1. 2 unit Instalasi Pengolahan Air dengan kapasitas total 9,000 L/Detik, 1 unit pusat distribusi (CDC), 4 unit instalasi booster pump
  2. 5,893 km jaringan pipa distribusi,
  3. 400,000 pembacaan meter dan penerbitan rekening pelanggan setiap bulan
  4. 19 payment point dan beberapa bank sebagai payment point
  5. Billing System, Geographical Information System.
  6. Lebih dari 2,000 pekerja

Dengan slogan Aerta  "Air bersih siap minum", tentunya Aetra bertanggung jawab untuk mengelola, mengoperasikan, memelihara, serta melakukan investasi untuk mengoptimalkan, menambah dan meningkatkan pelayanan air bersih di wilayah operasional Aetra.

Dengan adanya Aetra, tentunya hidup kita dipermudah bukan? tapi bukan berarti kita bisa seenak hati menggunakan air semau kita. Kita tetap harus memikirkan nasib anak cucu kita kedepannya. Dengan adanya kesadaran masyarakat dan aktifnya pemerintah kota untuk menjaga kelestarian lingkungan tentunya akan membawa dampak yang baik bagi kondisi air tanah ini.

Aspek- aspek lain yang bisa kita manfaatkan untuk menjaga kondisi air tanah ini, yaitu :

  1. Konsep reduce (menghemat) yaitu penggunaan air tanah yag diatur sesuai kebutuhan. Sudah saatnya kita membuka mata dengan kondisi ini. Banyak diantara kita yang masih memakai air tanpa peduli kelanjutan untuk hari esok. Salah satu contoh penyiraman taman bisa kita gunakan dengan penggunaan air resapan dari pembuangan yang gtentunya telah diendapkan terlebih dahulu.
  2. Konsep reuse (menggunakan) yaitu menggunakan air tanah yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Contoh sederhana banyak diantara kita untuk mengatasi halaman yang berdebu karena dampak kekeringan menyiram halaman sampai banjir, becek dimana- mana. Tidak efektif bukan? selain itu penyiraman dengan air tanah langsung tentu bisa diminimalkan dengan penggunaan air cucian misalkan.
  3. Konsep recovery (mefungsikan) yakni memfungsikan kembali tampungan-tampungan air.
  4. Konsep recycle (mengelolah) adalah mengolah air limbah menjadi air bersih dengan menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi
  5. Konsep recharge (mengisi) adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumu resapan atau lubang biopori.

Dengan adanya kesadaran kita untuk membuka mata melihat sekeliling kita tentunya kondisi air tanah ini bisa diatasi.

http://on.fb/me.1W88IYJ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun