Mohon tunggu...
Felix Marshall
Felix Marshall Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Ilmu Politik UPNVJ 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masih Perlukah Pancasila sebagai Ideologi?

10 September 2021   01:32 Diperbarui: 10 September 2021   01:44 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan berbagai macam suku bangsa yang mendiaminya. Masing-masing memiliki kebudayaan dan karakter yang berbeda-beda. Karakter bangsa Indonesia terkenal dengan keramahannya dan saling tolong-menolong. Zaman dahulu, kita dijajah oleh bangsa asing yang membuat bangsa kita menjadi bersatu, kuat, dan bersama-sama mengusir para penjajah.

Bangsa Indonesia termasuk salah satu negara yang terbuka terhadap perubahan-perubahan. Bagi Bangsa Indonesia globalisasi merupakan hal umum sehingga harus diterima sebagai kenyataan bahwa dulu banyak sekali peninggalan sejarah yang berasal dari luar dan banyak sekali suku, ras, agama yang berbaur dan melebar dari sabang sampai Merauke yang menjadikan bangsa Indonesia "berbeda beda tetapi tetap satu."

Menurut Selo Soemardjan "globalisasi adalah terbentuknya sebuah komunikasi dan organisasi di antara masyarakat satu dengan yang lainnya yang berbeda di seluruh dunia yang memiliki tujuan untuk mengikuti kaidah-kaidah baru yang sama." --

Tak bisa dipungkiri bahwa banyak sekali budaya yang masuk ke bangsa kita tanpa kita saring dahulu. Untuk itu kita harus memiliki sikap nasionalisme yang tinggi dan mempunyai pendirian yang kuat agar tidak goyah, dapat memilih mana yang baik dan yang buruk, dan tetap mempertahankan kebudayaan bangsa sendiri.

Pancasila sendiri sudah berdiri sejak 1 Juni 1945 dan tahun ini 2021 telah berusia 76 tahun bangsa Indonesia telah berdiri secara resmi dan berdirinya Ideologi Pancasila.

Sebelum itu Pancasila sendiri identik dengan gagasan dari Soekarno dan digagas langsung lalu diungkapkan dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disingkat (BPUPKI).

Setelah kita melihat sekilas tentang Pancasila dan bangsa kita, Menurut saya pribadi Pancasila ini masih sangat penting dan relevan untuk bangsa kita sendiri karena Pancasila sendiri digagas langsung oleh pendiri bangsa Indonesia sendiri yaitu Ir. Soekarno atau yang biasa dipanggil Bung Karno ini mendirikan Bangsa Indonesia dengan menerapkan Pancasila sebagai ideologi dan menjadikan landasan dasar sebuah negara berdiri.

Sila dalam Pancasila tidak berdiri sendiri melainkan berhubungan satu sama lain, meskipun masing-masing sila tersebut pada dasarnya mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Akan tetapi, tetap menjadi satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. 

Dari Kelima sila dari Pancasila merupakan unsur-unsur yang mutlak, apabila salah satu sila itu ditiadakan, maka tidak bisa disebut sebagai Pancasila lagi.

Keseleruhan sila Pancasila juga tersusun dalam suatu sistem yang bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal. Hierarki berarti tingkatan, yang pertama atau teratas merupakan hal yang terpenting dan mempunyai makna yang sangat luas. Lalu piramidal yang artinya menggambarkan hubungan suatu tingkatan saling berkaitan satu sama lainnya.

Sila pertama berada paling atas karena bangsa Indonesia meyakini segala sesuatu berasal dari tuhan dan mempunyai makna bahwa bangsa Indonesia memiliki hak kebebasan untuk menganut suatu agama tertentu dan menjalakan ibadah yang sesuai dengan ajaran agamanya, serasi, dan seimbang antara sesama manusia Indonesia, antar bangsa, maupun makluk hidup lainnya. dengan kita menerapkan sila yang pertama sebagai landasan diri, karena setiap ajaran agama itu mengajarkan hall yang baik baik, sehingga membuat kita hidup dengan damai tenang dan harmonis.

Sila kedua merupakan lanjutan dari sila pertama karena di sila kedua ini sebagai manusia kita harus mendukung negara sehingga negara harus menggupayakan sebaik mungkin untuk kemanusiaan yang adil dan beradad antara ras, suku, maupun agama.

Sila ketiga berada tengah-tengah karena negara sendiri berdiri karena adanya satu tujuan dan bangsa Indonesia sendiri terlahir dengan/dari rasa senasib dan sepenanggungan pada seluruh lapisan masyarakat. 

Jadi terbentuknya sebuah negara dalam sila ketiga adalah sebagai landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

Sila keempat bermaksud rakyat yang memegang kendali dan rakyat juga yang mewakilkan kekuasaannya kepada Lembaga Lembaga yang dipercayai untuk menjalakan tugasnya secara baik dan benar secara bersungguh sungguh dan tidak korupsi tentunya.

Seperti kata Abraham Lincoln "Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, tidak boleh hilang dari muka bumi."

Sila kelima ditempatkan pada terakhir yang berarti penutup dari sila sila yang ada, sila ini memiliki tujuan supaya negara bisa mewujudkan secara kongkret prinsip prinsip Pancasila. 

Dalam prinsip keadilan ini merupakan inti dari moral ketuhanan. Dengan sila ini kita melihat bahwa semuanya itu harus diperlakukan adil tidak ada yang lebih baik dan tidak ada yang lebih buruk. Semuanya sama.

Dari sini kita melihat dengan jelas bahwa Pancasila masih sangat penting dan sampai sekarang blm ada ideologi yang mampu menggantikan Ideologi Pancasila ini. 

Karena bahwa kita tau Pancasila sangat mereflesikan dan menggambarkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan benegara dengan sangat kompleks sehingga semuanya dapat terwadahi secara lengkap dalam Pancasila sebagai dasar negara. 

Kita sendiri tahu bahwa Pancasila memiliki nilai yang sangat historis dimasa lalu dan sila sila masih sangat erat berkaitan dengan kehidupan kita dalam bermasyarakat.

Yang terakhir dengan menerapkan sifat toleran akan menghidari bangsa kita dari berbagai konflik yang ada. Menghargai setiap pendapat orang lain, suku, agama, ras, dan tidak membeda-bedakan antargolongan akan membawa bangsa kita menjadi bangsa yang bersatu dan tidak terpecah belah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun