Mohon tunggu...
Felixianus Ali
Felixianus Ali Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan, Peneliti, Penerjemah, Konsultan Media, Penulis

Percakapan dua orang di tengah jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dusta

16 Januari 2025   23:09 Diperbarui: 16 Januari 2025   23:09 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lidah pendusta seperti racun dan berbisa

yang sulit rasanya untuk sembuh walau

ada obatnya di semua apotek

berbentuk garis u. 

Bibir perempuan dan laki-laki baunya

selalu sama mengeluarkan bunyi

Kentut dari dubur seorang pelacur 

sehabis melayani tamu. 

Kau datang bawa dusta yang sulit

dijahit seorang kakek duduk dekat mesin

setelah orang itu terus-terusan bersilat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun