Tangan-tangan nakal mengoyak perasaan alam. Ibu terpukul. Tangisnya pecah. Berkumandang dalam doa Bapa Kami. Bapa memanggil anak-anaknya berdoa dalam keadaan telanjang tuk menjaga alam.
Alam diperkosa dengan keji. Tak ada nurani. Penguasa membabat alam tak kenal ampun laksana menelanjangi dirinya sendiri. Negeri ini menjadi telanjang. Kita sama-sama dibuat telanjang. Alam naik pitam. Musibah terus terjadi.*
*Lentara, 22 Desember 2024.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!