Mohon tunggu...
Felixianus Ali
Felixianus Ali Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan, Peneliti, Editor, Penulis, Pengarang, Penerjemah, Konsultan Media, Pengamat Kebijakan Publik

Percakapan dua orang di tengah jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sama-sama Telanjang

22 Desember 2024   03:10 Diperbarui: 22 Desember 2024   02:34 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[Puisi] SAMA-SAMA TELANJANG

Tangan-tangan nakal mengoyak perasaan alam. Ibu terpukul. Tangisnya pecah. Berkumandang dalam doa Bapa Kami. Bapa memanggil anak-anaknya berdoa dalam keadaan telanjang tuk menjaga alam.

Alam diperkosa dengan keji. Tak ada nurani. Penguasa membabat alam tak kenal ampun laksana menelanjangi dirinya sendiri. Negeri ini menjadi telanjang. Kita sama-sama dibuat telanjang. Alam naik pitam. Musibah terus terjadi.*

*Lentara, 22 Desember 2024.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun