Mohon tunggu...
Felixianus Ali
Felixianus Ali Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan, Peneliti, Editor, Penulis, Pengarang, Konsultan Media, Suka Bermain Teater dan Menulis Naskah Teater dan Drama

Percakapan dua orang di tengah jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Separuh Napas Diambil Paksa

20 Desember 2024   18:14 Diperbarui: 20 Desember 2024   18:14 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Puisi] SEPARUH NAPAS DIAMBIL PAKSA

Kita, orang-orang rampasan yang separuh napas diambil paksa penguasa untuk menamatkan egoisnya dengan tangan besi yang sulit terkalahkan. 

Kita hanya mendengus seperti hewan yang siap dibegal kapitalisme atas petuah penguasa lantaran tak bersatu, tak pernah menyatu dalam barisan perlawanan. 

Napas kita tinggal separuh kawan-kawan, tenaga kita akan habis terkuras seperti lintah mengisap atas permainan penguasa dan kapitalis menaikkan harga sembako dan pajak untuk mematikan kita. 

Masihkah kita diam, kawan-kawan? 

Kita bukan sapi perah yang diperas susunya untuk menyusui kepentingannya, kita akan mati dalam hitungan detik tatkala harga diri dalam kepentingan kita tak diakomodir. 

Kawan-kawan, kita harus bertindak sebelum sisa tenaga dan separuh napas kita benar-benar terambil paksa lewat harga-harga semuanya yang melambung tinggi. 

*Bumi Pertiwi, 20 Desember 2024*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun