Mohon tunggu...
felix hedyantorulie
felix hedyantorulie Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penulis adalah bekas staff accounting di Kantor Akuntan Publik serta memiliki gelar S2 dari Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Patroli Abadi Tradisi Angkatan Laut bagi Prajurit yang Gugur di Laut

29 April 2021   10:59 Diperbarui: 29 April 2021   11:04 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster KRI Nanggala-402. Disadur dari : MalangTerkini.com. Diedit dan tambahkan oleh Penulis

Setelah uni soviet dibubarkan pada tahun 1989, tragedi kapal selam tenggelam pertama milik rusia diawali oleh tenggelamnya kapal selam Kursk pada tanggal 12 bulan agustus tahun 2000.

Hal ini sudah menjadi pengetahuan umum sehingga tidak perlu dibahas lagi

Kapal selam bertenaga nuklir yang tenggelam menggemparkan awak media di penjuru dunia atas dasar fakta bahwa hal ini jarang sekali terjadi.

Ketabahan para awak kapal hingga akhir hayat menjadi hal yang dapat dipetik dari peristiwa ini meskipun terdapat faktor lain seperti penanganan yang lambat maupun keusangan teknologi keselamatan di kapal selam Rusia.

Para awak kapal menunjukkan teladan bagaimana sebaiknya para prajurit menunjukkan  ketabahan dalam menghadapi kematian yang tidak terhindarkan.

"On Eternal Patrol" menjadi slogan yang menggambarkan kejadian tenggelamnya kapal selam Kursk dalam artikel yang dimuat WordPress.com pada tanggal 25 Juli 2010.

Dalam artikel yang mereka tulis tercantum keterangan di bawah foto yang berbunyi "Kursk jadilah kenangan abadi mereka."

Penggunaan istilah patrol abadi telah dipergunakan sejak lama untuk mengenang para awak kapal selam yang tenggelam saat kapal mereka dihajar torpedo dimasa perang.

Tentunya sebagai awak kapal selam para awak Kursk wajib dihargai oleh negara dan bangsa dimana mereka mengabdi.

Hal ini menimbulkan pertanyaan apabila kapal selam tenggelam kompensasi apa saja yang diterima oleh keluarga mereka ?

Keputusan presiden Putin untuk meneruskan libur pada saat kapal selam Kursk tenggelam menimbulkan reaksi kemarahan dari para keluarga awak kapal, untuk meredam reaksi mereka presiden putin mengeluarkan keputusan presiden.

Ia memutuskan bahwa tiap awak kapal mendapatkan penghormatan militer yakni kenaikan pangkat satu tingkat dengan menyematkan gelar anumerta.

Bintang kehormatan pahlawan dianugerahkan kepada kapten kapal Gennady Lyachin pasca kematiannya.

Jasad para awak kapal diangkat ke permukaan

Dalam museum militer Rusia beberapa bagian dari kapal Kursk yang diangkat dari dasar laut dijadikan wahana museum.

Kompensasi dari pemerintah rusia untuk keluarga korban kapal selam kursk antara lain uang duka senilai 25 kali dari gaji para awak kapal selam, jaminan pensiun selama 10 tahun, layanan kesehatan bagi keluarga, uang sekolah bagi anak anak awak kapal selam hingga perguruan tinggi, serta rumah gratis yang dapat mereka pilih lokasinya dari negara.

Banyak keluarga dari awak kapal selam yang tidak mau tinggal di perumahan yang disediakan oleh negara karena kondisi yang tidak layak atau tidak mau mengenang kisah sedih yang berlarut-larut.

Disadur dari pernyataan Svetlana Baigraina, istri dari Kapten Murat Baigarin Aterovis. Ada beberapa keluarga awak kapal Kursk yang tidak mau menempati rumah yang diberikan oleh pemerintah karena hal itu mengingatkan mereka atas wafatnya keluarga mereka.

Pada era Uni Soviet pelaut yang gugur karena tenggelam di laut tidak mendapatkan santunan yang layak

Hal ini ditegaskan oleh Kapten Igor Kurdyn seorang mantan komandan kapal selam pada tahun 2001 di St Petersburg.

Tragedi tenggelamnya kapal selam Kursk merupakan kejadian pertama di Rusia dimana keluarga para awak memperoleh kompensasi yang layak.

Kejadian tenggelamnya kapal selam Kursk menjadi bukti ketabahan prajurit angkatan laut Rusia. Sebagian prajurit meninggal di dasar laut dan sisanya meninggal saat evakuasi

Bagaimana dengan prajurit angkatan laut kita apakah terbukti tabah sampai akhir ?

Tradisi Patroli Abadi Nanggala-402

Awak kapal KRI Nanggala-402 akan diberikan kenaikan pangkat satu tingkat oleh presiden Joko Widodo karena telah dipastikan gugur.

Poster KRI Nanggala-402. Disadur dari : MalangTerkini.com. Diedit dan tambahkan oleh Penulis
Poster KRI Nanggala-402. Disadur dari : MalangTerkini.com. Diedit dan tambahkan oleh Penulis
Keluarga awak kapal Nanggala-402 akan mendapatkan beasiswa seperti ditegaskan oleh Menteri Pertahanan Letjend Prabowo Subianto.

Anak dari awak kapal Nanggala 402 dijamin untuk diterima dan belajar gratis di tempat Pendidikan di bawah naungan Kemenhan RI.

Awak prajurit KRI Nanggala-402 telah membuktikan ketabahan hati mereka karenanya pemerintah menjamin akan memberi perhatian khusus kepada keluarga yang ditinggalkan. Risiko menjadi awak kapal selam sangat tinggi namun mereka siap menanggungnya.

Pada saat kapal selam tenggelam alarm tanda bahaya menyala dan awak kapal selam dengan cekatan menjalankan langkah untuk menyelamatkan diri.

Air laut membanjiri palka kapal melalui retakan pada dinding kapal dengan tiba-tiba sehingga para awak tidak sempat melakukan perbaikan darurat pada dinding kapal

Karena kebocoran pada dinding kapal tidak dapat teratasi maka awak kapal segera memasuki palka penyelamat.

Dalam palka awak kapal duduk berdampingan dengan kondisi oksigen yang makin lama makin menipis.

Manusia mengeluarkan CO2 dari sisa hasil pernapasan yang memperburuk kondisi para awak

Para awak yang memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah dirangkul oleh rekannya untuk menguatkan mereka.

Para prajurit yakin bahwa mereka tidak sendiri masih banyak orang yang memikirkan keselamatan mereka.

Hingga hari ketiga tidak tersedia bantuan sehingga mereka sadar bahwa nasib mereka telah berakhir.

Masing masing prajurit tersenyum satu sama lain dan siap untuk berpulang ke pelukan yang ilahi. Seperti tradisi pada umumnya bahwa para ABK kapal selam yang gugur di dasar laut bertugas untuk patrol abadi yang dipimpin oleh Letkol Heri Oktavian.

Letkol Heri telah bertugas 1 tahun di dalam memimpin KRI Nanggala-402 dan ia sekarang bertugas memimpin mereka di alam baka.

Tenggelamnya KRI Nanggala-402 menjadi pesan untuk peremajaan aset tempur TNI jangan sampai putra bangsa gugur karena peralatan tempur yang usang

Felix

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun