Seiring berjalannya waktu, kita akan mengalami pergantian kehidupan dari bentuk materi yang kita kenal. Satu per satu, kita akan melihat orang-orang yang kita cintai meninggalkan wujud ini. Wujud-wujud ini akan kembali menjadi materi-materi yang membentuknya, menyatu kembali dengan tanah. Meskipun demikian, energi kehidupan yang telah pergi akan kembali kepada pemiliknya, Tuhan Semesta Alam, Pencipta Langit dan Bumi. Pada suatu waktu yang akan datang, dalam bentuk yang lebih sempurna, kita akan bersatu kembali dengan mereka yang kita cintai.
Dengan demikian, kita akhirnya mengetahui bahwa energi dan keterikatanlah yang membuat kehidupan di alam semesta ini terjadi, di mana segala keterikatan ini diciptakan oleh Entitas yang kita sebut sebagai Sang Pencipta. Seperti yang dikatakan oleh Charles Darwin, bahwa seekor serangga pun adalah entitas yang diciptakan dalam suatu metode yang istimewa, sebuah metode yang hanya bisa dimiliki oleh Sang Pencipta, dimana segala pengetahuan dan teknologi bermula. Di suatu laboratorium Surga yang menyimpan setiap DNA makhluk hidup di alam semesta ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H