Mohon tunggu...
Puisi

Merajut Asa

22 Maret 2019   20:10 Diperbarui: 22 Maret 2019   20:25 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika sang mentari mulai mengintip dari ufuk timur,
engkau mulai terbangun dari tidur.
terkadang...
masih banyak orang yang bergelut dalam kasur
untuk meluruskan asa yang hancur.
             
tetapi.....
lain halnya dengan engkau,
dengan sigap, engkau mengeluarkan kendaraan yang selalu menemanimu
kemana saja.
 
ketika...
jasamu sudah kalah dengan zaman,
engkau tetap kuat
dengan mengayuh dan mengayuh
tanpa lelah.

semua cuaca engkau hadapi
guna mengarup rezeki
tanpa adanya korupsi!
yang sudah lumrah di negeri ini.

dengan merajut asa, engkau senang
dengan kejujuran, engkau menang
dan..
dengan hati nurani engkau tenang

kayuhlah becakmu dengan penuh semangat
walau akan ada banyak peluh keringat.
mengayuh lah
demi sanak keluarga yang menunggu di depan teras rumah.
  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun