Mohon tunggu...
Felix Sevanov Gilbert (FSG)
Felix Sevanov Gilbert (FSG) Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Intern at Bawaslu DKI Jakarta (2021), Kementerian Sekretariat Negara (2021-2022), Kementerian Hukum dan HAM (2022-2023)

iseng menulis menyikapi fenomena, isu, dinamika yang kadang absurd tapi menarik masih pemula dan terus menjadi pemula yang selalu belajar pada pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mahfud MD dalam debat: Rasa Akademisi yang mencari 'Kebenaran'

26 Desember 2023   17:00 Diperbarui: 6 Februari 2024   20:47 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masalah ini sebenarnya perlu diluruskan, kalau sebenarnya Mahfud bertanya spesifiknya Investasi Asing tentu akan bisa menjadi 'peluru' ampuh bagi dia untuk langsung menyerang Gibran pada saat itu, karena Investasi secara luas sudah dilakukan oleh swasta dan benar nyatanya yang melaksanakan sudah ada sekalipun dari swasta-swasta yang sebenarnya sudah lama menjadi 'pemain' di Kalimantan Timur dan pada saatnya mereka juga expand untuk membangun fasilitas sarana pendukung yang notabene memudahkan dan saling memperkuat kawasan IKN sebagai Pusat Ekonomi Baru tidak hanya Pemerintahan saja. Karena jadi teringat Kurator IKN yaitu Ridwan Kamil berkata jika hanya sebagai Pemerintahan saja tidak efektif bahkan akan jadi beban besar berkelanjutan maka perlu ada sentuhan ekonomi maka kedepan ada pula Financial Center. Namun progres untuk investasi asing masih awang-awang dan sebenarnya Mahfud bisa menegaskan soal itu. Kalau masih Investasi Dalam Negeri yang sekitar 50 Triliun tersebut masih kurang berbanding dengan 466 T yang musti dibutuhkan. Apalagi investasi pihak ketiga sendiri masih tahap Groundbreaking, wajar Mahfud bertanya karena selain fasilitas APBN, ya bukti fisik pembangunan dari pihak luar belum nyata dan maksimal apalagi dari asing. Maka demikian Mahfud menginginkan bahwa ada pendekatan yang baru dalam memastikan Investasi asing bisa masuk. Semisal penegakan hukum tadi menghasilkan efisiensi maka demikian soal ICOR itu menjadi poin penting. ICOR rendah, Ongkos Logistik termasuk didalamnya juga bisa ditekan, tentu Investor Asing berlomba masuk. Jadi, maksudnya bukan soal ubah atau sesuaikan aturan melainkan implementasi aturannya seberapa maksimal dan berdampak.

Kira-kira seperti itu gambarannya, Mahfud jika terlihat pada debat memang banyak bertanya dan menanggapi. Tapi dari tanggapan-tanggapan tersebut ada novum (bukti) baru yang mungkin bisa sama-sama diluruskan dan akhirnya spesifik bisa diketahui bahwa memang ada sesuatu yang perlu perhatian dan sama-sama menjadi fokus kedepan siapapun yang akan memerintah. Jadi, tidak sekedar awang-awang melainkan Mahfud justru menekankan kepada kompetitor-kompetitornya untuk bisa secara rasional dan realistis meluruskan janji mereka agar tidak terkesan seperti 'angin surga' kira-kira seperti itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun